Apa saja penghargaan yang didapat oleh raja a

JAKARTA, KOMPAS.COM--Pada mulanya, sebagai Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, akan dianugerahi sebuah SENSES WELLNESS AWARD 2009 oleh sebuah organisasi pariwisata internasional yang terkenal, yaitu “Selected Hotel Promotion Inc.” Di mana Bali telah terpilih sebagai “The Best SPA Destination in the World”.

Pimpinan dari perusahaan yang sama,  Frank Pfaller juga menangani “Selected Estates of Asia Pte”  dan sedang mengembangkan tempat-tempat SPA eksklusif di Bali. Sedangkan penghargaan itu akan diserahkan dalam rangka penyelenggaraan pameran pariwisata tahunan yang bergengsi,  yaitu International Tourism Bourse (ITB) di Berlin pada tanggal 12 Maret 2009.  Menurut rencana, upacara akan diadakan di gedung Balaikota Berlin yang bersejarah dan akan dihadiri oleh para tokoh pariwisata terkemuka yang sedang menyaksikan ITB.

Untuk itu Raja Denpasar IX, dalam kedudukannya sebagai Ketua FSKN (Forum Silaturahmi Keraton se- Nusantara) akan mengajak juga sekitar 80 Raja dan Sultan beserta isteri, guna ikut menyaksikan peristiwa yang mempunyai arti yang sangat besar bagi Bangsa dan Negara pada umumnya, serta rakyat Bali pada khususnya. Karena  ITB adalah sebuah pameran terbesar yang melibatkan ribuan pelaku bisnis di dunia pariwisata internasional.

Di bawah naungan Departemen Budaya dan Pariwisata (Menbudpar),   banyak sekali biro pariwisata dan  agen perjalanan yang   ikut serta dalam pameran yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun tersebut, dengan menampilkan segala potensi kepariwisataan nasional  guna menarik sebanyak mungkin wisata asing. Hal ini diharapkan dapat membantu pengembangan industri pariwisata nasional yang selalu digalakkan Pemerintah serta peningkatan cadangan devisa Negara.

FSKN adalah sebuah organisasi yang relatif masih baru dan merupakan forum dari sekitar 130 kerajaan/kesultanan Nusantara dengan tujuan untuk memberdayakan kerajaan, keraton atau puri sebagai pusat pelestarian adat-istiadat, seni-budaya, sejarah dan lingkungan hidup. Jangan dilupakan bahwa NKRI itu cikal-bakalnya adalah kerajaan/keraton kuno yang pernah berjaya dan tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Meskipun forum ini masih baru, namun keberadaannya sudah mulai dikenal oleh khalayak ramai, terutama sejak dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 39/2007 serta telah diterimanya para anggota FSKN oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara  akhir Nopember 2008 yang lalu.

Guna memperkenalkan keberadaan kerajaan dan keraton itu kepada masyarakat Eropa yang lebih luas, serta menyuguhkan berbagai corak seni-budaya daerah maupun nasional, maka rombongan ini juga akan mengunjungi  Monaco, Perancis, Italia dan Negeri Belanda. Negara-negara berlatar belakang kerajaan tersebut dengan gigih  telah dapat mempertahankan warisan budaya mereka yang sangat kaya di tengah-tengah dunia yang serba modern ini. Pada kesempatan tersebut,  berbagai tarian dan bentuk kesenian tradisionil  akan dipersembahkan oleh para seniman dan seniwati yang khusus dibawa dari daerah Aceh, Sumatera, Banten, Bali dan Papua, baik di acara resmi yang diadakan oleh tuan rumah, maupun dalam malam kesenian yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar kita di masing-masing negara, guna lebih mempererat hubungan persahabatan dan kerjasama bilateral.

Sebagai penghargaan atas kerja keras dan karya yang telah disumbangkan oleh para teladan di bidang pertanian, subak, kehutanan, lintas-agama, kerajinan tangan dan pemuka masyarakat Bali, maka Raja Denpasar IX juga akan mengundang mereka dalam rombongan ini. Agar mereka juga bisa ikut menyaksikan pengakuan internasional terhadap usaha  melestarikan warisan yang ditinggalkan oleh nenek moyang mereka yaitu, antara lain, ramuan rempah-rempah untuk sebuah SPA.

Dari keseluruhan program yang telah dipersiapkan, ada sebuah makna khusus dari perjalanan ini, yaitu  pameran dari beraneka-ragam pusaka kerajaan  Bali kuno yang selama ini terawat baik dan disimpan di musium Leiden, bahkan mungkin sebagian besar belum pernah dilihat oleh Raja Denpasar IX sendiri, apalagi rakyat Bali pada umunya. Suatu kesempatan yang langka dan pasti akan lebih meyakinkan kita akan kebesaran  kerajaan/kesultanan kuno di masa lampau, dan membangkitkan semangat untuk melestarikan warisan budaya oleh generasi penerus.

Masalah muncul

Namun siapa sangka, rencana mulia itu berubah jadi persoalan rumit lantaran pihak panitia penyelenggara bekerja tidak profesional. Pada 3 Maret, pihak agen travel PT Maestro Wisatama Travel Agent Indonesia yang merasa telah melakukan pekerjaannya menyiapkan urusan perjalanan, ternyata belum mendapat suntikan dana dari penyelenggara. Maestro pun akhirnya memberikan surat peringatan yang ditujukan kepada Aloysius Fanggiday, Pimpinan Perjalanan East West Culture Royal Bali Tour dan Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, Raja Denpasar IX selaku Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Se-Nusantara