Apa saja gejala awal seseorang terinfeksi HIV?

(0362) 21843

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Ciri-ciri Orang Terkena HIV

Admin disperkimta | 05 Juni 2018 | 189116 kali

Jakarta, Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang paling ditakuti karena belum ada vaksin atau obat yang bisa menyembuhkannya. Kenali gejala dari HIV untuk melakukan deteksi dini.

Virus yang mematikan ini akan menyerang sistem kekebalan yang membuat tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan penyakit, sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

Jika gejala ini tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang merupakan penyakit mematikan. AIDS timbul sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV di dalam tubuh manusia.

Gejala-gejala yang muncul dari HIV bisa mempengaruhi seseorang secara bertahap. Setelah virus memasuki tubuh, maka virus akan berkembang dengan cepat.

Virus ini akan menyerang limfosit CD4 (sel T) dan menghancurkan sel-sel darah putih sehingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Setiap tahapan dari infeksi akan menunjukkan gejala yang berbeda.

Tahap awal dari infeksi virus ini biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala apapun, gejala baru akan muncul setelah dua sampai empat minggu setelah terinfeksi. Seseorang bisa mengeluh mengalami sakit kepala yang berat dan persisten disertai dengan demam.

Seperti dikutip Menshealth.about.com, Kamis (10/6/2010) ketika seseorang terinfeksi maka gejala awal yang muncul terkadang mirip dengan flu atau infeksi virus sedang.

Gejala dan tanda awal dari HIV termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, mual, diare dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau pangkal paha.

Gejala-gejala ini hampir sama dengan infeksi virus lainnya. Karena itu banyak orang yang terinfeksi HIV tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi hingga bertahun-tahun sehingga mencapai stadium lanjut.

Pusat pengendalian penyakit (Center for Disease Control/CDC) mengungkapkan ada beberapa gejala yang menunjukkan stadium lanjut dari HIV yaitu:
1. Kehilangan berat badan dengan cepat tanpa adanya alasan
2. Batuk kering
3. Demam berulang atau berkeringat saat malam hari
4. Kelelahan
5. Diare yang lebih dari seminggu
6. Kehilangan memori
7. Depresi dan juga gangguan saraf lainnya.

Salah satu cara untuk mendeteksinya adalah dengan mengukur jumlah sel-sel darah putih, karena biasanya seseorang dengan HIV akan memiliki jumlah sel darah putih yang kecil.

HIV bukan merupakan penyakit yang mudah untuk didiagnosis, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu kenali gejala yang ada dan melakukan pemeriksaan ke dokter.

HIV disebabkan kebanyakan karena perilaku gonta ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom atau orang-orang yang memakai narkoba karena gantian menggunakan jarum suntik.

HIV menular melalui:
1. Hubungan kelamin dan hubungan seks oral atau melalui anus
2. Transfusi darah
3. Penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan
4. Antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.

sumber : //putraastiti.blogspot.co.id

Halodoc, Jakarta - Human Immunodeficiency Virus, atau yang dikenal dengan HIV merupakan virus yang bekerja dengan merusak sistem kekebalan tubuh manusia dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Sistem kekebalan tubuh akan semakin lemah saat banyak sel CD4 yang dihancurkan. Hal tersebut tentu akan membuat tubuh rentan terkena infeksi dan penyakit berbahaya.

Saat dinyatakan terinfeksi HIV dan tidak ditangani dengan baik, infeksi tersebut akan berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), yaitu stadium akhir dari infeksi virus HIV. Saat pengidap sudah masuk dalam tahap tersebut, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sepenuhnya akan hilang.

Hingga kini, belum ditemukan adanya obat yang mampu menyembuhkan seseorang dari HIV dan AIDS. Meski demikian, sejumlah perawatan dapat dilakukan guna memperlambat perkembangan penyakit tersebut, serta memperpanjang harapan hidup pengidapnya. Berikut sejumlah gejala awal HIV yang perlu diperhatikan baik-baik!

Baca juga: Apa Saja Pemeriksaan untuk Mendeteksi HIV?

Cara Mengenali Gejala Awal HIV

Gejala HIV akan berbeda-beda pada masing-masing pengidapnya, yaitu dengan gejala awal yang muncul pada 1-2 bulan pertama setelah pengidap terinfeksi. Pada beberapa orang, mereka akan mengalami periode yang disebut dengan serokonversi, yaitu gejala mirip flu parah yang merupakans respon alami tubuh terhadap virus yang masuk.

Saat gejala tersebut muncul, waktu tersebut merupakan waktu yang penting untuk mengidentifikasi, apakah flu berat yang dialami berasal dari HIV atau penyakit lainnya. Berikut sejumlah gejala awal HIV:

  • Demam

Demam merupakan salah satu gejala awal HIV, yang disertai dengan gejala ringan berupa kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan. Saat demam terjadi, virus bergerak ke aliran darah dan mulai mereplikasi dalam jumlah besar. Ketika hal tersebut terjadi, sistem kekebalan tubuh pengidap memicu reaksi peradangan.

  • Rasa Lelah dan Sakit Kepala

Respons peradangan ditimbulkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terkepung, sehingga menyebabkan pengidapnya merasa lelah dan lesu. Hal tersebut terkadang akan membuat pengidapnya merasa sakit kepala saat berjalan, atau merasa kehabisan napas. Kelelahan dapat menjadi gejala awal atau gejala lanjutan dari HIV.

  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening serta Nyeri Sendi dan Otot

Kelenjar getah bening merupakan salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia yang bertugas untuk melindungi darah dengan menyingkirkan bakteri dan virus. Kelenjar tersebut terletak di ketiak, selangkangan, serta leher, yang akan meradang ketika ada infeksi dan menyebabkan sakit dan nyeri di area-area tersebut.

Baca juga: Gejala Awal HIV yang Sering Tidak Disadari

  • Ruam kulit

Ruam kulit dapat menjadi salah satu gejala awal HIV. Dalam beberapa kasus, ruam dapat terlihat mirip dengan bisul yang disertai dengan rasa gatal.

  • Mual, Muntah, dan Diare

Masalah pada pencernaan bisa menjadi salah satu gejala awal infeksi HIV. Meski dapat menjadi gejala awal, mual, muntah, dan diare juga dapat muncul pada tahap infeksi selanjutnya, sebagai akibat infeksi oportunistik. Saat gejala ini muncul, penting untuk tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik.

  • Sakit Tenggorokan dan Batuk Kering

Gejala awal infeksi HIV selanjutnya adalah batuk kering yang parah, dan dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

  • Ulkus Kelamin

Ulkus kelamin merupakan luka yang terdapat pada area kelamin. Selain kelamin, ulkus bisa saja muncul pada dubur dan kulit di sekitarnya. Luka pada ulkus kelamin dapat berawal dari benjolan atau ruam yang menimbulkan nyeri dan mengeluarkan cairan.

Baca juga: Bolehkah Ibu dengan HIV dan AIDS Menyusui?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ciri-ciri awal munculnya HIV biasanya sudah dapat terlihat pada 1-2 bulan setelah seseorang terinfeksi. Terkadang gejala muncul dengan lebih cepat, yaitu dua minggu setelah seseorang terinfeksi. Untuk lebih jelasnya mengenai hal ini, silahkan diskusikan langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya!

Referensi:HIV.gov. Diakses pada 2020. How Can You Tell If You Have HIV?Healthline. Diakses pada 2020. Early Signs of HIV.

Gejala Awal HIV muncul kapan?

Gejala awal HIV bisa berkembang dalam selang dua sampai empat minggu setelah penderita tertular penyakit ini. Dilansir dari WebMD, infeksi HIV memiliki tiga tahap. Yakni tahap awal, tahap kedua, dan tahap akhir atau AIDS.

Cara mengetahui apakah kita terkena HIV atau tidak?

Lalu, seperti apa cara mendiagnosis HIV? Menurut National Institutes of Health, terdapat dua tes umumnya yang biasanya dilakukan, yaitu tes skrining dan tes lanjutan. Pada tes skrining (tes antibodi atau antigen), dokter atau petugas kesehatan akan mengambil darah atau cairan mulut.

Apakah gejala awal infeksi HIV?

Tanda-tanda gejala awal infeksi HIV adalah: Sakit kepala. Kelelahan. Otot sakit.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA