Show Kopsia pauciflora Hook.f. merupakan tanaman yang berpotensi dikembangkan sebagai tanaman hias karena kemampuannya untuk berbunga sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan mengarakterisasi karakter morfologi dan mempelajari fenologi pembungaan dua aksesi…
Brilio.net - Sebelum merawat tanaman hias, apa sih faktor yang jadi pertimbanganmu? Jenis, tampilan, keunikan, atau justru faktor kerumitan dalam merawatnya? BACA JUGA : Begitu juga dengan tanaman lidah mertua. Mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan tanaman ini karena banyak dirawat para pencinta tanaman. Warnanya yang hijau memberikan kesegaran saat mata memandangnya. Belum lagi dengan bentuk daunnya yang beragam. Meski sekilas terlihat sama dengan model runcing dan panjang, namun sebenarnya lidah mertua juga bisa dibedakan dari perbedaan bentuk yang dimiliki. Nah ketahui hal ini agar kamu bisa memilih jenis yang tepat sesuai keinginanmu. Yuk, simak penjelasannya dalam ulasan Brilio.net dari plantcaretoday.com dan berbagai sumber lain, Jumat (5/3), berikut ini. BACA JUGA : foto: Instagram/@urbanjungle_bochum Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan nama lidah mertua memiliki sekitar 70 varietas. Namun 15 di antaranya ditanam secara komersial. Pada jenis lidah mertua dengan bentuk tegak terdapat beberapa jenis yang terkenal. Nah, buat kamu yang cari dengan spesifikasi seperti ini, coba simak penjelasan berikut, yuk! a. Sansevieria trifasciata. Tanaman ini cukup mudah untuk dikenali. Sansevieria trifasciata tumbuh tinggi dengan bentuk daun yang kaku, mengkilap, memiliki perpaduan warna abu-abu kehijauan dengan corak silang berwarna hijau tua. b. Sansevieria trifasciata laurentii. Sansevieria trifasciata laurentii memiliki tampilan yang hampir mirip dengan sansevieria trifasciata. Kultivar sansevieria trifasciata beraneka ragam dengan tampilan yang cukup mencolok. Salah satu yang cukup membedakan adalah adanya tampilan berwarna kuning pada tepi luar daun. c. Sansevieria black coral. Berbeda lagi dengan sansevieria black coral. Jenis ini memiliki tampilan daun tegak dan menunjukkan garis melintang dengan perpaduan warna abu-abu dan hijau muda. Hal ini biasanya terlihat di atas warna dasar yang berwarna hijau tua. d. Sansevieria zeylanica. Sansevieria zeylanica merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, terutama Sri Lanka dan India. Tanaman ini memiliki ciri daun sukulen berbentuk pedang yang panjang. Sansevieria zeylanica bisa tumbuh setinggi 2,5 kaki dan lebar hingga 1 inci. Sedangkan tampilannya berwarna hijau tua dengan garis-garis horizontal seperti gelombang putih krem di permukaannya. e. Sansevieria masoniana. Untuk jenis sansevieria masoniana dikenal sebagai tanaman lidah mertua sirip paus. Daunnya sangat besar dan dapat tumbuh dengan ketinggian rata-rata 2 sampai 3 kaki. Hindari merawat tanaman ini pada pot yang kecil, karena dapat membatasi pertumbuhannya. Selain itu, paparan cahaya yang redup akan memperlambat pertumbuhan sansevieria masoniana. Sedangkan suhu yang ideal untuk tanaman hias ini adalah antara 65° hingga 70° derajat Fahrenheit. 2. Jenis lidah mertua sarang burung "Sansevieria Hahnii".foto: Instagram/@aimysyafiras Lidah mertua hahnii juga dikenal dengan nama lidah mertua sarang burung, golden hahnii, good luck plant, hingga dwarf snake plant. Tanaman ini kerap jadi salah satu yang direkomendasikan sebagai tanaman hias rumah ataupun kantor. Selain karena tampilannya yang cantik, sansevieria hahnii juga memiliki kemampuan beradaptasi pada cahaya yang rendah. Lidah mertua sarang burung memiliki daun berbentuk pedang sepanjang 6 inci. Dari segi tampilan terlihat adanya bintik-bintik berwarna hijau dan abu-abu. Untuk daunnya tumbuh ke atas dari rimpang, atau batang bawah tanah berbentuk corong. Untuk merawat jenis ini kamu perlu menyirami secara menyeluruh dari bawah atau di pangkal tanaman saat kondisinya sudah kering. Jangan biarkan air menggenang pada tanaman ini. Menyiram terlalu banyak justru akan membuat sansevieria hahnii menjadi mudah layu dan membusuk pada akarnya. Selain itu kamu bisa menggunakan pupuk cair satu kali pada musim semi dan satu kali di pertengahan musim panas. Cara merawat tanaman lidah mertua.foto: Instagram/@aimysyafiras Setelah mengetahui jenis berdasarkan bentuknya, selanjutnya kamu bisa memahami bagaimana merawat lidah mertua agar tumbuh subur, nih. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar koleksi tanamanmu menjadi sehat. Berikut ulasannya. 1. Berikan asupan sinar matahari yang cukup. Cara ini dilakukan agar bunga lidah mertua dapat tumbuh dengan baik. Meskipun tanaman ini dapat hidup di dalam ruangan atau di tempat yang redup, namun kebutuhan sinar matahari perlu diperhatikan. Letakkan tanaman ini di dekat jendela yang yang memungkinkan adanya sinar matahari yang masuk. Atau jika tidak memungkinkan, pastikan untuk menjemurnya setiap dua hari sekali. Tapi, jangan menjemurnya terlalu lama, karena lidah mertua mudah terbakar. 2. Agar tumbuh subur, siram lidah mertua dua kali seminggu. Tanaman hias ini tidak membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya. Bahkan lidah mertua mampu bertahan di daerah yang panas dan dengan persediaan air yang minim. Penyiraman yang terlalu sering justru akan membuat tanaman ini cepat busuk dan mati. 3. Penggunaan pupuk organik lebih direkomendasikan dibanding pupuk cair untuk lidah mertua. Pupuk organik akan terurai dalam waktu cukup lama, sehingga lebih cocok pada tanaman lidah mertua yang tidak terlalu menyukai kondisi lembap. Sehingga kamu nggak perlu sering memberikan pupuk pada lidah mertua di rumah. Agar tanaman tidak layu akibat kelebihan nutrisi yang diserapnya. 4. Selanjutnya pastikan tanaman ini selalu dalam keadaan bersih dari gulma. Tanah yang bersih dari gangguan gulma akan memberikan lingkungan yang baik untuk tanaman lidah mertua tumbuh dengan subur. Maka, fungsi dari tanaman ini pun dapat berjalan secara optimal. 5. Dan kamu juga bisa mendukung pertumbuhannya dengan menggunakan media tanam yang cepat meresap. Pasalnya masalah utama yang sering terjadi dan bisa membunuh tanaman ini adalah akar yang busuk. Kondisi akar busuk bisa disebabkan kondisi tanah yang terlalu basah sehingga bagian akar terendam air terlalu lama. Maka kamu bisa menggunakan media tanam seperti sekam bakar, pasir malang, dan pakis. Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.
Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut, mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian. Di Jepang, Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan. Dibanding tumbuhan lain, Sanseviera memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene. Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50–75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8 cm dan lebar 3–6 cm. Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti mata pedang, dan karena ini ada yang menyebut Sansevieria sebagai tanaman pedang-pedangan. Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur. Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag. Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu mengurangi polusi tersebut. Ditinjau berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yakni yang pertama yaitu sansevieria keturunan asli/spesies sedangkan yang kedua adalah jenis hasil persilangan/hibridasi yang bisa disebut dengan jenis sansevieria hibrid. Dari bentuk hibrid inilah sansevieria akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid. Mutasi sansevieria juga dapat terjadi dari perbanyakan melalui stek daun.
|