Apa perbedaan metode garis lurus dan metode jumlah angka tahunan?

Sebagai pebisnis tentunya Anda pernah mendengar perhitungan metode garis lurus bukan? Dalam metode garis lurus ini adalah salah satu dari empat metode yang paling sering digunakan untuk menghitung nilai aset tetap.
Selain itu untuk jenis lainnya dalam metode penyusutan aset yaitu metode saldo menurun, metode jumlah angka tahun, dan metode unit produksi. Dimana metode garis lurus ini juga berfungsi untuk mengetahui seberapa besar perusahaan mengalami penurunan nilai aset.

Untuk perhitungan metode garis lurus tidak hanya berkaitan dengan gedung, kendaraan, dan mesin. Akan tetapi juga berkaitan dengan sumber daya alam seperti barang tambang dan kayu, yang biasanya disebut sebagai deplesi.

Oleh karena itulah dalam laporan keuangan pastinya memiliki dua istilah yang disebut sebagai beban penyusutan dan akumulasi penyusutan. Dengan demikian cara menghitung metode ini juga akan membantu Anda dalam mengetahui nilai aktiva tetap yang akan dilaporkan ke dalam pajak maupun akuntansi.

Melalui metode garis lurus dinilai perusahaan bahwa penggunaan aktivanya diperhitungkan setiap tahunnya sama.Click to Tweet

Apa Yang Dimaksud Metode Garis Lurus?

Sebelum mengenal apa itu metode garis lurus. Maka sebaiknya Anda harus memahami definisi dari penyusutan adalah sebuah perpindahan biaya, dari beban yang secara berkala maupun sistematis selama masa fungsinya.

Apa perbedaan metode garis lurus dan metode jumlah angka tahunan?
Pin

Nah maka dari itu setiap aset tetap berwujud ini akan selalu menurun dan kehilangan kemampuannya dalam memberikan jasa atau manfaat kepada perusahaan seiring periode waktu. Sehingga biaya perolehan tersebut dapat dikatakan menjadi beban perusahaan.

Namun bagaimana cara menghitung penyusutan tetap? Untuk menghitungnya dapat melalui berbagai metode yaitu metode garis lurus, metode saldo menurun, metode jumlah angka tahun, dan metode unit produksi.

Sesuai pembahasan di atas bahwa metode garis lurus adalah perhitungan yang menghasilkan jumlah beban penyusutan aset tetap selama jangka waktu kegunaan aset tersebut. Dan untuk rumus metode garis lurus juga berbeda dari jenis lainnya seperti metode saldo menurun, metode jumlah angka tahun, ataupun metode unit produksi. Di mana rumus metode garis lurus secara sederhana yaitu biaya perolehan dikurang nilai residu dan kemudian dibagi jangka waktunya.

Bagaimana Jurnal Penyusutan Metode Garis Lurus?

Pada ayat jurnal penyusaian bahwa pencatatan penyusutan dibuat setiap akhir bulan atau akhir tahun, di mana ayat jurnal ini akan mendebit beban penyusutan serta mengkredit asetnya yaitu akumulasi penyusutan.

Dr. Beban Penyusutan

Cr. Akumulasi Penyusutan

Melalui penggunaan akun dalam kontra aset ini ada kemungkinan bahwa perolehan biaya awal pada aset tetap menjadi tidak berubah.

Apa perbedaan metode garis lurus dan metode jumlah angka tahunan?
Pin

Contoh Cara Mudah Menghitung Penyusutan Metode Garis Lurus

Misalnya biaya peroleh disusutkan sebesar Rp30.000.000, dan estimasi nilai residunya senilai Rp3.000.000, kemudian umur ekonomisnya sebesar 5 tahun. Untuk itu nilai penyusutan tahunannya adalah sebagai berikut:

Perhitungan dan Rumus Metode Garis Lurus

= (Biaya Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis kegunaan

= (Rp30.000.000 – Rp3.000.000) : 5 tahun

= Rp5.400.000

Apabila menggunakan persentase, maka nilai penyusutan yang sebesar Rp5.400.000 yang dikalikan dengan 5 thn. Di mana biaya perolehan disusutkan sebesar Rp27.000.000 yaitu sebesar 20% atau perhitungan 100% / 5 Thn.

Melalui penyusutan tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember serta penyusutan aset tetapnya sebesar Rp5.400.000, dalam menyediakan jasa di tanggal 01 September. Maka berapakah nilai penyusutan fiskal dalam metode garis lurus?

Perhitungan Rumus Metode Garis Lurus Tahun Fiskal

= Rp5.400.000 x (4/12) = Rp 1.800.000

Sehingga dalam penyusutan tahun fiskal adalah sebesar Rp1.800.000, yaitu didapatkan dari perhitungan di atas.

Beberapa alat diperoleh untuk awal tahun sebesar Rp150.000.000, dengan nilai residu sebesar Rp8.000.000 serta umur ekonomisnya yaitu 5 tahun. Maka berapa biaya yang disusutkan, berapa tingkat penyusutannya, dan berapakah beban penyusutan tahunannya.

Jawabannya yaitu:

Rp150.000.000 – Rp8.000.000 = Rp142.000.000

100% / 5 tahun = 20%

Rp142.000.000 x 20% = Rp 28.400.000, atau Rp142.000.000 / 5 tahun = Rp 28.400.000

Berlangganan newsletter kami

Dapatkan Berbagai Tips & Update Artikel Menarik Lainnya dari Harmony, langsung di email Anda!

Munculnya Kesalahpahaman Untuk Penyusutan dalam Akuntansi

Setidaknya ada dua kesalahan pengertian pada istilah penyusutan yang sangat sering terjadi, yakni:

  • Penurunan Nilai Pasar Aset dan Penyusutan

    Bagi dunia akuntansi penyusutan terkadang sering disalah artikan ke dalam dunia bisnis atas penurunan nilai pasar suatu aset, tetapi pada biaya aset tetap yang tidak digunakan dan tidak terlaporkan ke dalam neraca tidak akan sama dengan jumlah realisasi penjualan.

    Maka dari itulah aktiva tetap secara umum disimpan namun tidak untuk dijual kembali, sehingga perusahaan yang menjual aktiva tersebut berdasarkan secara fungsi aset perusahaan bukan terhadap nilai pasar.

  • Faktor Penentu Perhitungan Beban Penyusutan

    Faktor yang menentukan adanya jumlah beban penyusutuan diketahui berasal dari tiga faktor yaitu estimasi nilai pada akhir masa manfaat (nilai residu/nilai sisa), biaya awal aktiva tetap, jangka waktu yang diharapkan.

    Untuk itu sebaiknya Anda mengenal apa itu nilai residu dalam sisa aktiva tetap perusahaa, dimana harus diperkiran untuk bisa menyediakan jasa dan dibagi selam masa fungsi sebagai beban penyusutan.

    Akan tetapi apabila aset tetap yang diharapkan memiliki nilai yang signifikan, maka selisih biaya awal terhadap nilai residu akan disebut sebagai biaya aset yang menyusut serta dibagi atas jangka waktu aset yaitu beban penyusutan.

  • Munculnya Kas Sebagai Pengganti Kekurangan Beban Aset

    Kesalahan pemahaman lainnya yang sering terjadi adanya jumlah kas yang dapat mengganti aset tetap saat mengalami pengurangan kemampuan atas pemanfaatan jasa.

    Adanya kesalahan ini biasanya disebabkan karena penyusutan yang sangat berbeda dari beban, dimana penyusutan ini tidak membutuhkan pengeluaran kas secara periode. Untuk itu ayat jurnal periodik atas pemindahan biaya aset ke akun beban penyusutan tidak mempengaruhi kenaikan maupun penurunan atas akun kas.

Demikianlah penjelasan mengenai cara menghitung metode garis lurus. Sehingga dapat simpulkan bahwa metode garis lurus atas penyusutan aset tetap, merupakan perhitungan yang mampu menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama untuk setiap periodenya.

Dalam laporan keuangan, penyusutan dengan metode garis lurus akan muncul pada neraca di sisi aset dan mengurangi nilai aktiva. Namun jika Anda merasa kesulitan dalam memperhitungkan biaya penyusutan aset perusahaan, maka Anda bisa dengan memanfaatkan software pembukuan Harmony.

Apa itu Software Harmony? Aplikasi Harmony adalah solusi pembukuan keuangan yang modern, rapi, dan instan. Membantu Anda mengelola keuangan serta pencatatan transaksi finansial secara lebih modern dan otomatis. Melalui software akuntansi Harmony, pembukuan Anda jadi lebih mudah dan cepat dibuat untuk mendukung kelancaran bisnis Anda. Untuk menikmati layanan Gratis selama 30 Hari, daftar di sini sekarang juga. Jangan lewatkan, info terupdate kami lainnya lewat akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.

Apa perbedaan metode garis lurus dan jumlah angka tahun?

Metode garis lurus adalah metode yang menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. 2. Metode Jumlah Angka Tahun Hery (2014:145) menyatakan metode ini menghasilkan beban penyusutan yang menurun dalam setiap tahun berikutnya.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode jumlah angka tahun?

Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of The Year Digit Method) Berdasarkan metode jumlah angka tahun, besarnya penyusutan atau depresiasi aktiva tetap tiap tahun jumlahnya semakin menurun.

Apa yang dimaksud dengan metode garis lurus?

Pengertian Metode Garis Lurus Straight line basis atau metode garis lurus merupakan metode perhitungan penyusutan aktiva tetap dengan karakteristik nilai beban penyusutan sama setiap tahunnya. Nilai penyusutan tersebut tidak berubah sampai usia ekonomis aset yang bersangkutan habis.

Apakah perbedaan metode penyusutan garis lurus dan metode saldo menurun?

Perbedaan yg akan timbul bila menggunakan Garis Lurus dibandingkan dg Saldo Menurun Ganda, adalah bila menggunakan Garis Lurus, maka penyusutan setiap bulannya akan sama rata, sedangkan bila menggunakan Saldo Menurun Ganda, maka biaya penyusutannya di awal periode/tahun akan besar dan akan semakin menurun utk periode- ...