Apa perbedaan antara taraf signifikansi 0,01 dengan 0,05?

  • Di: Uncategorized
  • 3 Comments

Dalam bahasa Inggris umum, kata, “significant” mempunyai makna penting; sedang dalam pengertian statistik kata tersebut mempunyai makna “benar” tidak didasarkan secara kebetulan. Nilai signifikansi dari suatu hipotesis adalah nilai kebenaran dari hipotesis yang diterima atau ditolak.
Hasil penelitian dapat benar tapi tidak penting. Signifikansi/probabilitas/α memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil penelitian itu mempunyai kesempatan untuk benar. Jika kita memilih signifikansi sebesar 0,01, maka artinya kita menentukan hasil penelitian nanti mempunyai kesempatan untuk benar sebesar 99% dan untuk salah sebesar 1%.
Secara umum kita menggunakan angka signifikansi sebesar 0,01; 0,05 dan 0,1. Pertimbangan penggunaan angka tersebut didasarkan pada tingkat kepercayaan (confidence interval) yang diinginkan oleh peneliti. Angka signifikansi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan atau bahasa umumnya keinginan kita untuk memperoleh kebenaran dalam penelitian kita adalah sebesar 99%. Jika angka signifikansi sebesar 0,05, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 95%. Jika angka signifikansi sebesar 0,1, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 90%.

Nilai Probabilitas (P-Value / nilai sig)

besarnya peluang (probabilitas) yang diamati dari statistik uji.

Nilai kesalahan yang didapat peneliti dari hasil perhitungan statistik (Hasil Uji Statistik).

Nilai  α (alpha)

kesalahan maksimal yang ditentukan  (dijadikan patokan) oleh peneliti,

menunjukkan seberapa ekstrim suatu data seharusnya (data ideal), sehingga  dapat menunjukkan adanya perbedaan dengan data lainnya (tolak H0).

Contoh 1

Misalkan dari hasil output software (Excel, SPSS, Minitab, dkk.) diperoleh :

nilai sig. (p-value) = 0.002, artinya

kesalahan penelitian secara statistik (berdasarkan uji statistik) adalah sebesar 0,2%.

Jika nilai sig. (p-value) ini kita bandingkan dengan α = 0,05 ( alpha 5%) maka otomatis nilai sig. (p-value) lebih kecil dari α.

Nilai α = 5% berarti dari 100, paling besar 5 kesalahan yang dapat ditolerir oleh si peneliti. Singkatnya, jika 5 kesalahan saja masih dapat ditolerir apalagi yang hanya 0,2, dengan demikian peluang untuk menolak H0 semakin besar.

Contoh 2

Peneliti menetapkan nilai alfa sebesar 5% atau 0,05

Artinya dari 100 kali seseorang melakukan percobaan yang sama di harapkan kurang dari 5 penelitian yang mengalami kegagalan.

Setelah melakukan percobaan data, lalu dianalisis dan didapat nilai p-value sebesar 11% atau 0,11

ini berarti dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari 100 percobaan yang sama akan dihasilkan kegagalan sebanyak 11 percobaan.

Catatan:

Dalam proses penelitian, nilai alpha ditentukan sebelum nilai p-value diketahui.

Berdasarkan konvensi, nilai alpha yang biasa digunakan adalah sebesar 0,05.

Nilai alpha yang kecil menunjukkan semakin ketatnya aturan dalam suatu penelitian.

Jadi, ketika dari hasil output misal diperoleh nilai p (p-value) atau sig = 0.025, itu artinya kesalahan penelitian secara statistik adalah 2,5 (0.025*100).

Kalau nilai p kita bandingkan dengan alpha 5% (0.05) maka otomatis nilai p lebih kecil dari alpha. Karena, dengan alpha 5% berarti paling besar 5 kesalahan yang dapat ditolerir oleh si peneliti. Singkatnya, jika 5 kesalahan saja masih dapat ditolerir apalagi yang hanya 2,5 bukan??? Makanya peluang untuk menolak H0 semakin besar.

Sebaliknya, misal kita punya nilai p sebesar 0.15 itu artinya dari hasil perhitungan statistik kita punya 15 kesalahan (0.15*100), jika nilai 0.15 kita bandingkan dengan nilai alpha 0.05 maka nilai p lebih besar dari alpha. Itu artinya semakin besar pula peluang kita untuk menerima H0.

Secara ringkas :

  • Tolak H0 jika nilai p (p-value) atau sig < 0.05
  • Terima H0 jika nilai p (p-value) atau sig > 0.05

HHM

REFERENSI:

http://iainkditandripatih.weebly.com/statistika

http://riset.jigsy.com/entries/statistik/apakah-perbedaan-p-value-alpha

Signifikansi

            Signifikan artinya meyakinkan atau berarti, dalam penelitian mengandung arti bahwa hipotesis yang telah terbukti pada sampel dapat diberlakukan pada populasi. Jika tidak signifikan berarti kesimpulan pada sampel tidak berlaku pada populasi (tidak dapat digeneralisasi). Tingkat signifikansi 5% atau 0,05 artinya kita mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar ebanyak-banyaknya 5% dan benar dalam mengambil keputusan sedikitnya

95% (tingkat kepercayaan). Atau dengan kata lain kita percaya bahwa 95% dari keputusan untuk menolak hipotesa yang salah adalah benar. Ukuran 0,05 atau 0,01 adalah ukuran yang umum sering digunakan dalam penelitian. Taraf kesalahan yang lebih kecil atau lebih teliti biasanya digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu, misalnya untuk meneliti makanan, miuman atau obat; dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi yang biasa menggunakan taraf signifikansi seperti 0,005 atau 0,001.

Probabilitas

            Probabilitas (P value) adalah peluang munculnya kejadian. Besarnya peluang melakukan kesalahan disebut taraf signifikansi (tingkat signifikansi), jadi taraf signifikansi bisa dinyatakan dengan probabilitas (nilainya sama). Misal ada 100 kejadian dengan probabilitas 5%, artinya bahwa peluang munculnya kesalahan akan terjadi sebanyak 5 kali dalam 100 kejadian.

Apa arti taraf signifikansi sebesar 0 01?

Angka signifikansi sebesar 0,01 mempunyai pengertian bahwa tingkat kepercayaan atau bahasa umumnya keinginan kita untuk memperoleh kebenaran dalam penelitian kita adalah sebesar 99%. Jika angka signifikansi sebesar 0,05, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 95%.

Jelaskan apa arti dari taraf signifikansi 5 %?

Nilai α = 5% berarti dari 100, paling besar 5 kesalahan yang dapat ditolerir oleh si peneliti. Singkatnya, jika 5 kesalahan saja masih dapat ditolerir apalagi yang hanya 0,2, dengan demikian peluang untuk menolak H0 semakin besar.

Bagaimana jika nilai signifikan kurang dari 0 05?

Bila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen. 2. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.

Bagaimana jika nilai sig lebih dari 0 05?

Uji Sig, yaitu: (1) jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan; dan (2) jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ...