Apa penyebab perut bagian atas keras?

"Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya sakit perut bagian bawah. Contohnya gangguan pencernaan, kista ovarium, radang prostat, dan usus buntu."

Halodoc, Jakarta - Banyak yang mengira kalau sakit perut bagian bawah cuma berkaitan dengan pencernaan atau keluhan menstruasi. Padahal, faktanya tidak seperti itu. Singkat kata, terdapat beberapa penyakit yang bisa ditandai timbulnya sakit perut bagian bawah.

Penyakitnya beragam, mulai dari penyakit Crohn hingga usus buntu. Makanya, bila sakit perut bagian bawah tak kunjung membaik, segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Nah, berikut beberapa penyakit yang bisa ditandai dengan sakit perut bagian bawah.

  • Crohn’s Disease

Pernah mendengar tentang penyakit Crohn? Penyakit ini merupakan peradangan usus kronis yang menyebabkan peradangan pada lapisan dinding sistem pencernaan (mulut hingga anus). Namun, sebagian besar penyakit Crohn lebih sering terjadi pada usus besar dan usus halus.

Selain sakit perut bagian bawah, khususnya sebelah kiri, penyakit ini juga bisa ditandai berbagai keluhan lainnya. Contohnya, diare, mual dan muntah, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, hingga tinja bercampur darah.

  • Gangguan Pencernaan

Selain dua hal di atas, penyebab perut bagian bawah sakit juga bisa dipicu oleh gangguan pencernaan. Pada taraf yang ringan, kondisi ini masih tergolong wajar dan akan pulih dengan sendirinya.

Namun, andaikan sakit perut bagian bawah yang terjadi disertai dengan berbagai gejala lain seperti muntah-muntah, diare, dan mudah lelah, sebaiknya jangan dianggap enteng. Segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

  • Kista Ovarium

Kondisi yang satu ini pasti membuat kaum hawa khawatir. Kista ovarium ini bisa disebabkan akibat pertumbuhan sel yang abnormal (kista patologis). Nah, yang bikin ngeri, meski sebagian besar kista ini bersifat jinak, tetapi ada sebagian kecil kasusnya yang bersifat gagas.

Seorang wanita yang mengalami kista ovarium umumnya merasakan nyeri atau sakit perut bagian bawah. Rasa sakit ini bisa hilang dan timbul, mulai dari ringan hingga parah.

  • Radang Prostat

Radang prostat juga bisa menjadi penyebab perut bagian bawah sakit. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar prostat mengalami infeksi. Gejala yang umum dialami ketika terserang penyakit ini selain sakit pada bagian bawah perut adalah sakit ketika buang air kecil dan nyeri di sekitar testis.

  • Radang Panggul

Sama dengan keempat keluhan di atas, radang panggul juga bisa menyebabkan sakit perut bagian bawah. Radang panggul ini mengacu pada infeksi yang terjadi pada organ dalam wanita. Tepatnya yang berada di sekitar panggul, termasuk rahim, tuba falopi, indung telur, dan leher rahim. Gejala awal yang ditimbulkan oleh penyakit ini umumnya munculnya rasa sakit pada perut bagian bawah.

  • Gangguan Ginjal atau Kandung Kemih

Keluhan atau penyakit pada ginjal dan kandung kemih biasanya juga dapat menyebabkan rasa sakit perut bagian bawah. Salah satu jenis gangguan ginjal yang paling umum menyebabkan kondisi ini, contohnya batu ginjal. Batu ginjal ini bisa memunculkan rasa sakit yang meluas hingga ke bagian belakang perut bawah. Selain itu, karsinoma kandung kemih dan infeksi saluran kencing serius juga dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah.

  • Usus Buntu

Nyeri pada perut merupakan gejala utama dari penyakit usus buntu. Nyeri ini disebut dengan kolik abdomen. Seseorang yang mengidap usus buntu umumnya merasakan nyeri pada bagian pusar dan bergerak ke bagian kanan bawah perut. Akan tetapi, posisi nyeri ini bisa berbeda-beda pada tiap pengidapnya. Semuanya bergantung pada posisi dari usus buntu dan usia pengidapnya.

Selain kondisi-kondisi di atas, ada pula beberapa penyebab perut bagian bawah terasa sakit. Contohnya, divertikulitis, endometriosis, masalah pada leher rahim, infeksi tuba falopi, hingga kanker.

Jika kamu memiliki keluhan pada perut yang tak kunjung membaik, segeralah hubungi dokter. Nah, melalui aplikasi

Halodoc, Jakarta – Selain merasakan perih atau sensasi terbakar, sakit perut bagian atas juga disertai dengan gejala lain yang terkait masalah pencernaan. Di antaranya adalah perut kembung, nyeri dada bagian atas, sendawa, mual, hingga sulit buang air besar (BAB).

Baca juga: Sakit Perut Setelah Sarapan, Apa yang Salah?

Berikut beberapa penyebab sakit perut bagian atas:

  1. Gangguan Pencernaan

Penyebab umum dari sakit perut bagian atas adalah gangguan pencernaan akibat kekenyangan, terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan berminyak, serta mengonsumsi minuman beralkohol sambil makan. Selain itu, kebiasaan tidur setelah makan juga bisa menyebabkan sakit perut bagian atas. Alasannya karena saat kamu berbaring setelah makan, gas yang ada di lambung akan terdesak ke atas melalui tenggorokan yang mengakibatkan kenaikan asam lambung.

  1. Tukak Lambung

Gejala utama tukak lambung adalah sakit perut bagian atas. Rasa sakit ini muncul akibat adanya luka pada dinding lambung atau usus dua belas jari (duodenum). Jika rasa sakit muncul setelah makan, kemungkinan tukak berasa pada dinding lambung. Namun, jika rasa sakit bisa berkurang setelah makan, kemungkinan tukak berada pada duodenum. Biasanya, rasa sakit akan semakin parah di malam hari dan saat perut dalam keadaan kosong.

Baca juga: Ini Bedanya Sakit Maag dengan Tukak Lambung

  1. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah penyakit pencernaan yang bisa memengaruhi kerja usus besar. Umumnya, kondisi ini ditandai dengan sakit perut bagian atas yang disertai dengan rasa kembung, perubahan frekuensi buang air besar (BAB) dan kepadatan feses (misalnya, dari sembelit menjadi diare atau sebaliknya).

  1. Radang Pankreas

Radang pankreas (pankreatitis) biasanya ditandai dengan sakit perut bagian atas. Rasa sakit ini bisa menjalar hingga punggung dan disertai dengan muntah, perut kembung, perubahan warna kulit pada perut di sekitar pusar atau sisi tubuh, hingga sakit kuning.

  1. Radang Selaput Perut

Radang selaput perut (peritonitis) adalah peradangan lapisan tipis di peritoneum, yaitu bagian dalam perut yang berfungsi untuk melindungi organ dalam perut. Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa sakit pada perut bagian atas, perut kembung, dan berkurangnya nafsu makan.

  1. Kanker Perut

Kanker perut dikenal juga sebagai kanker lambung. Penyakit ini terjadi akibat pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dan membentuk tumor. Gejala yang ditimbulkan berupa pembengkakan pada perut, sehingga menimbulkan rasa kembung, mulas, dan nyeri di bagian atas pusar. Gejala lainnya adalah berkurangnya berat badan, feses berdarah, dan kelelahan.

  1. Masalah Kandung Empedu

Masalah pada kandung empedu juga bisa memicu sakit perut bagian atas. Di antaranya adalah peradangan pada kandung empedu (kolesistitis dan kolangitis), batu empedu, dan kanker kandung empedu. Selain sakit perut bagian atas, masalah ini juga ditandai dengan demam, mual, muntah, feses berwarna keputihan, hingga sakit kuning.

Kapan Harus Ke Dokter?

Pada kebanyakan kasus, tidak apa-apa untuk menunggu sampai perut bagian atas menghilang dengan sendirinya tanpa perawatan. Bila rasa sakit berlanjut atau semakin buruk, sebaiknya segera kunjungi dokter. Kamu juga dianjurkan untuk segera menemui dokter bila mengalami kondisi berikut:

  • Sakit perut sangat hebat dan tidak tertahankan.

  • Sakit parah di perut bagian kanan atas.

  • Sakit perut disertai dengan tinja berwarna putih atau pucat.

  • Sakit perut parah dialami ketika hamil.

  • Sakit perut disertai dengan tanda-tanda seperti dehidrasi parah, misalnya tidak buang air kecil, bibir pecah-pecah, kulit sangat kering, kebingungan, pusing, atau mata cekung.

Baca juga: Inilah 5 Cara Atasi Perut Kembung

Itulah tujuh penyebab sakit perut bagian atas. Kalau kamu punya keluhan sakit pada perut bagian atas, gunakan aplikasi Halodoc saja. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa berbicara pada dokter kapan dan di mana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga.

Kenapa perut keras bagian atas?

Perut bagian atas keras dan membesar kerap terjadi akibat perut kembung. Selain karena masalah pencernaan, ternyata keluhan ini bisa dipicu oleh masalah fisik hingga mental.

Perut terasa keras pertanda apa?

Dilansir dari Healthline, perut buncit dan keras biasanya tanda sembelit atau susah buang air besar. Kondisi ini biasanya berlangsung selama lebih dari dua atau tiga hari. Ketika tubuh susah mencerna suatu asupan, perut bisa membuncit dan keras ketika disentuh.

Bagaimana cara mengobati perut yang keras?

Tips Mengatasi Perut Kembung dan Keras.
Lakukan Olahraga Ringan. ... .
Konsumsi Teh Peppermint. ... .
Konsumsi Makanan Berserat. ... .
4. Berendam Air Hangat. ... .
Hindari Makanan Tertentu. ... .
6. Makan dengan Perlahan. ... .
7. Hindari Minuman Bersoda. ... .
Minum Air Putih..

Kenapa perut bagian atas keras dan sakit saat ditekan?

Nyeri tekan pada perut bagian atas biasanya disebabkan oleh beberapa organ di rongga perut, seperti lambung, hati dan empedu. Berikut dibawah ini beberapa penyebab nyeri tekan perut atas: Dispepsia. GERD.