Pakaian adat Kalimantan Barat memiliki ciri khas dari masyarakatnya yang didominasi oleh suku Dayak dan suku Melayu. Apa saja pakaian adat Kalimantan Barat? Show
Baca juga: Mengenal 5 Pakaian Adat Maluku Beserta Keunikannya Dipengaruhi Kebudayaan Dua Suku
Sedangkan pada perempuan bajunya berlengan dengan kain yang menutupi pada bagian dadanya. Penggunaan perhiasan yang dipakai di kepala, dan juga aksesoris berupa kalung, manik manik, ataupun gelang. 3 Pakaian Adat Kalimantan Barat:1. Pakaian Adat Suku Dayak King Baba
2. Pakaian Adat Suku Dayak King Bibinge
Beberapa perhiasan yang berasal dari Kalimantan Barat antara lain macam gelang seperti tajuk bulu tantawan, tajuk bulu area, galang pasan manik, galling gading dan masih banyak lagi. Nah, salah satu yang populer adalah pakaian adat khas suku Dayak, suku mayoritas yang mendiami provinsi yang beribukota di Pontianak ini. Foto: pakaian adat kalimantan barat Foto: Tehhanlin.com Baju adat suku Dayak memiliki sisi unik yang menarik, mulai dari karakteristik, nama, hingga sejarahnya. Dari awalnya terbuat dari kulit kayu yang diolah sedemikian rupa, menjadi pakaian berbahan kain. Kalau dulunya masyarakat suku Dayak memakai baju adat untuk sehari-hari, di masa sekarang pakaian ini hanya dikenakan untuk acara-acara tertentu saja, termasuk: Nah, penasaran dengan keunikan dan perjalanan sejarah pakaian adat Kalimantan Barat khas suku Dayak ini? Simak ulasan lengkapnya berikut. Baca Juga: Nikmat, 14 Makanan Khas Kalimantan yang Wajib Moms Coba! 1. Pakaian Adat Suku Dayak Zaman DahuluFoto: King Bibinge (Romadecade.org) Foto: Romadecade.org Pada mulanya suku Dayak hanya mengenal dua jenis pakaian, yaitu king baba untuk laki-laki dan king bibinge untuk perempuan. Kedua pakaian ini dibuat dengan mengolah kulit kayu menjadi lunak hingga menyerupai seperti bahan kain. Kulit kayu yang sudah diproses itu disebut kapuo atau ampuro. Konon, keterampilan mengolah kayu menjadi pakaian ini diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang suku Dayak, lho. Pakaian adat Kalimantan Barat untuk kaum laki-laki suku Dayak disebut king baba. Dalam bahasa Dayak, king berarti pakaian dan baba berarti laki-laki. Pakaian ini terbuat dari kulit kayu dari tumbuhan endemik Kalimantan yang mengandung serat tinggi. Untuk membuat king baba, kulit kayu dipukul-pukul menggunakan palu bulat di dalam air, sehingga hanya tertinggal seratnya saja. Setelah lentur, bahan serat tersebut kemudian dijemur, dan dihias dengan lukisan-lukisan etnik khas Dayak. Pewarna yang digunakan berbahan alami yang diambil dari tumbuhan atau sumber alam lainnya. Setelah itu, bahan serat tadi dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai rompi tanpa lengan, juga celana panjang. Biasanya pakaian ini dikenakan bersama senjata bernama mandau dan sebuah perisai, seakan-akan hendak pergi berperang. Pakaian adat suku Dayak untuk perempuan juga kurang lebih dibuat dengan cara dan bahan yang sama dengan pakaian adat kaum laki-laki. Bedanya, bentuk pakaian perempuan lebih tertutup dan sopan, terdiri dari penutup dada, stagen dan bagian bawah berupa rok. Aksesoris yang digunakan pun lebih bervariasi seperti kalung, manik-manik, ikat kepala dengan hiasan sehali bulu burung enggang. Baik king baba dan king bibinge berbahan kulit kayu, sudah tidak pernah dibuat lagi semenjak orang-orang Dayak mulai mengenal kain. Baca Juga: Pernikahan Adat Sunda, Begini Prosesi dan Baju yang Dikenakan Pengantin 2. Pakaian Adat Suku Dayak Berbahan KainFoto: pakaian adat kalimantan barat Foto: Borneotalk.com Seiring dengan berjalannya waktu dan suku Dayak mulai mengenal kain, pakaian mereka pun semakin berkembang dan bervariasi. Uniknya, pakaian adat sebagian besar dibuat sendiri si pemakai atau anggota keluarga yang ahli membuat pakaian, lho! Nah, berikut beberapa pakaian adat Suku Dayak yang terbuat dari bahan kain.
Bulang Manik dan King Manik adalah pakaian tradisional yang terbuat dari manik bokok yang umumnya ada di Serawak, Malaysia. Manik-manik dirangkai menggunakan benang khusus menjadi lembaran, lalu akan dilekatkan pada kain hingga menyerupai baju.
Pakaian adat suku Dayak ini terbuat dari sejenis kerang laut yang kecil dan keras yang disebut buri' dan selembar kain. Kain tersebut dipakai untuk melekatkan butir-butir buri' dan dibentuk menjadi sebuah baju. Foto: pakaian adat kalimantan barat Foto: Instagram.com/kynantegar Pakaian tradisional ini merupakan perpaduan antara king manik dan king buri'. Bahannya terdiri dari manik dan buri' atau kerang kecil. Manik-manik dianyam, kemudian dilekatkan pada bagian tengah king. Sementara butir-butir buri' menghiasi bagian atas king. Penamaan king kabo' berasal dari hantu raksasa dalam kepercayaan suku Dayak. Baju tradisional ini memiliki bentuk lebar dan panjang, dan dipadukan dengan celana atau cawat yang kedua bagian ujungnya terjuntai. Pakaian ini terbuat dari kain polos berwarna hitam atau biru yang dijahit menjadi bentuk sarung. Pada sisi atas, sisi bawah dan sisi kiri diberi pita dari kain berwarna merah. Di antara pita-pita, terdapat sulaman berbentuk ukiran khas suku Dayak. Pakaian indulu manik hampir serupa dengan king manik. Pakaian ini dibuat dari manik boko' atau manik halus yang dianyaman, kemudian ditempel pada lembaran kain seukuran dengan panjang yang sama dengan anyaman manik. Menurut informasi, jenis pakaian ini dibuat pertama kali sejak suku Daya mengenal kain. Bentuknya seperti baju pada umumnya, terbuat dari kain sesuai warna yang tersedia. Baju kuurung memiliki beberapa macam model, yaitu baju kuurung sapek tangan atau tanpa lengan, baju kuurung dokot tangan atau berlengan pendek, dan baju kuurung langke tangan atau berlengan panjang. Setelah baju kuurung, diciptakan model-model lain seperti bulang kontong dan bulang kaalawat. Baca Juga: Nikita Willy Prewedding dengan Baju Adat, Unik dengan Kamera Film! 3. Makna Warna dan Hiasan pada Pakaian Adat Suku DayakFoto: pakaian adat kalimantan barat Foto: Borneotalk.com Pakaian adat Kalimantan Barat khas suku Dayak, khususnya bulang dan king manik terdiri dari perpaduan warna, serta dihiasi dengan macam-macam bentuk. Ternyata dibalik warna dan ragam hias itu ada arti tertentu, lho. Makna Warna bagi Suku Dayak
Makna Ragam Hias
4. Ragam Aksesoris atau Perhiasan dan MaknanyaFoto: pakaian adat kalimantan barat Foto: Pinterest.com Sama halnya dengan baju adat daerah lainnya, pakaian adat Kalimantan Barat khas suku Dayak juga dikenakan dengan perhiasan. atau aksesoris etnik. Berikut adalah jenis-jenis perhiasan yang digunakan perempuan dan kaum laki-laki.
Baca Juga: Potret Keluarga Bachdim Kenakan Baju Adat Bali, Tampak Eksotis! Itulah dia sisi unik dibalik pakaian adat Kalimantan Barat khas suku Dayak beserta sejarahnya. Bagaimana, Moms tertarik ingin mencoba baju adat Dayak untuk berfoto? Pasti bakal menarik! Apa keunikan pakaian adat Kalimantan Kalimantan Barat?Pakaian adat Kalimantan Barat terdiri atas pakaian adat untuk pria dan wanita. Biasanya dipakai dalam acara-acara resmi adat seperti pernikahan, syukuran, termasuk ritual keagamaan. Untuk pria dari suku Dayak adalah King Baba, sedangkan untuk wanita yakni King Bibinge.
Apa pakaian baju adat Kalimantan Barat?Buang Kuureng adalah pakaian adat Kalimantan Barat dari suku Melayu. Sering juga disebut baju kurung. Buang Kuureng sekilas mirip dengan baju kurung Malaysia dan Brunei Darussalam.
Apa keunikan pakaian adat Kalimantan Barat Kelas 4?Keunikan baju adat Kalimantan Barat ini terletak pada bahan pembuatannya yakni dari kulit kayu ampuro atau kapuo. Kedua pohon ini dikenal dengan kandungan serat yang sangat tinggi. Cara pembuatannya dengan dipukul-pukul di dalam air kemudian dikeringkan dan dihias untuk digunakan.
Pakaian adat Kalimantan namanya apa?Baju adat Miskat adalah pakaian tradisional Kalimantan Timur yang dulunya menjadi pakaian resmi Sultan Banjar. Model baju Miskat tampak seperti baju cina jaman dahulu. Baju Miskat untuk kaum pria berupa baju lengan panjang dengan kancing yang miring ke bagian kanan.
|