Apa kata islam tentang kehidupan diluar bumi

ALQURAN dan sains sudah lama membahas secara lengkap kehidupan di luar angkasa. Ini lebih dulu dibandingkan para ilmuwan yang terus mencari apakah ada kehidupan di luar Planet Bumi. Penelitian dilakukan dengan meneliti planet tetangga Bumi seperti Mars serta temuan-temuan exoplanet.

Dikutip dari buku 'Sains berbasis Alquran' karya Ridwan Abdullah Sani, dijelaskan bahwa kehidupan di luar angkasa bisa terjadi dengan mengacu ke beberapa ayat suci Alquran.

Baca juga: Terungkap! Ini Awal Mula Terbentuknya Samudera Menurut Alquran dan Sains 

Surah Al Isra Ayat 99 menerangkan bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala berkuasa menciptakan kondisi yang serupa dengan manusia. Keterangan ini perlu dikaitkan dengan Surah Al-Isra Ayat 98 yang menerangkan keraguan manusia tentang hari kebangkitan.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ قَادِرٌ عَلَىٰ أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلًا لَا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إِلَّا كُفُورًا

Artinya: "Dan apakah mereka tidak memerhatikan bahwasanya Allah yang menciptakan langit dan Bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak menghendaki kecuali kekafiran." (QS Al Isra: 99)

Baca juga: Benarkah Laut Bergerak Dinamis? Ini Penjelasan Alquran dan Sains 

Keterangan tersebut ditegaskan dalam Surah Yasin Ayat 81 dengan tambahan keterangan bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala berkuasa, Maha Pencipta, dan Maha Mengetahui. Maha Mengetahui menjelaskan bahwa Allah Ta'ala mengetahui adanya kehidupan di mana saja dan dalam hal ini kehidupan di angkasa luar.

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۚ بَلَىٰ وَهُوَ الْخَلَّاقُ الْعَلِيمُ

Artinya: "Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan Bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui." (QS Yasin: 81)

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: //muslim.okezone.com/alquran

Perhatikan bahwa Surah Ar-Ra'd Ayat 15 menerangkan bahwa segala yang di langit dan di Bumi sujud kepada Allah Azza wa Jalla. Pernyataan dalam ayat tersebut menyebut kata "man" yang tidak berlaku untuk hewan, namun berlaku untuk manusia, malaikat, jin, dan setan.

Tetapi setan, jin, dan malaikat tidak memiliki bayang-bayang sehingga dapat dikatakan bahwa ada makhluk lain seperti manusia yang ada di langit yang juga sujud kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Baca juga: Ini Bukti Alquran dan Sains Sudah Sejak Lama Ungkap Lautan Prasarana Transportasi Manusia 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:

وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلَالُهُمْ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ

Artinya: "Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di Bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari." (QS Ar-Ra'd: 15)

Baca juga: Mengapa Bintang Mengeluarkan Cahaya? Ini Penjelasan Alquran dan Sains 

Keturunan Nabi Adam Alaihissallam menghuni Bumi dalam kurun waktu yang telah ditentukan, yakni sampai terjadinya kiamat. Ketika terjadi hari kiamat, semua makhluk yang ada di langit dan Bumi akan terkejut.

Termasuk yang berada di langit adalah makhluk yang berada dalam pesawat antariksa atau yang menghuni planet lain yang dapat dijadikan tempat hidup.

Wallahu a'lam bishawab.

  • #Sains
  • #Alquran
  • #Kehidupan Luar Angkasa
  • #Luar Angkasa
  • #Alquran dan Sains

HINGGA kini banyak yang bertanya, apakah ada alien atau makhluk luar angkasa? Ilmuwan pun terus mencari dan mempelajari di luar angkasa, mengamati bulan hingga planet-planet di luar tata surya.

Walaupun belum benar-benar ditemukan kehidupan di luar angkasa, manusia bisa menyimak penjelasan yang diungkap melalui kitab suci Alquran.

Baca juga: Ini Penjelasan Alquran dan Sains Tentang Keistimewaan Buah Zaitun 

Berdasarkan 'Buku Tafsir Ilmi, Eksistensi Kehidupan di Alam Semesta' yang disusun Balai Litbang dan Diklat Kementerian Agama (2015), diungkapkan bahwa kata 'man' dalam Surah Ar-Ra'd Ayat 15 merupakan kata ganti untuk makhluk berakal.

"Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di Bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari." (QS Ar-Ra'd: 15)

Melihat Alquran dan tafsirnya, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan 'man' dalam ayat tersebut adalah malaikat, jin, dan manusia. Ketiganya merupakan makhluk yang diwakili oleh kata 'man'.

Baca juga: Alquran dan Sains Telah Lama Ungkap Fenomena Nebula Luar Angkasa 

Sedangkan pada 'Buku Tafsir Ilmi, Penciptaan Jagat Raya dalam Perspektif Alquran dan Sains' mengungkap isyarat adanya kehidupan di luar Planet Bumi. Dalam salah satu ayat Alquran, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya:

"Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan Bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya." (QS Asy-Syura: 29)

Ayat ini menjelaskan bahwa sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala adalah penciptaan langit dan Bumi, serta makhluk hidup yang tersebar di antara keduanya. Pernyataan ini secara jelas menegaskan bahwa ada makhluk di luar Bumi, yaitu yang terdapat di antara langit dan Bumi.

Baca Juga: TeraBox Mendukung Pengunggahan Jarak Jauh!

Sementara para ilmuwan terus berburu alien. Search for Extra-Terrestrial Intelligence (SETI) bekerja mencari sinyal radio dari peradaban di tempat lain pada galaksi. Kini mereka sedang mengambil langkah baru dan uniknya melibatkan laser.

SETI ingin membangun serangkaian observatorium kamera khusus untuk terus-menerus memindai seluruh langit untuk mencari kilatan laser yang bisa menjadi tanda kehidupan lain.

Baca juga: Alquran dan Sains Ungkap Asal hingga Manfaat Buah Delima 

  • #Sains
  • #Alquran
  • #Makhluk Luar Angkasa
  • #alien
  • #Alquran dan Sains

Lihat Foto

NASA

Citra alam semesta paling berwarna, diambil dengan teleskop Hubble.

KOMPAS.com — Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa pendapat Al Quran mengenai alien? Apakah Al Quran memberi petunjuk tentang makhluk hidup di luar angkasa sana?

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa bukan hanya astronom yang meyakini adanya makhluk luar angkasa.

"Al Quran juga mengisyaratkan keberadaan makhluk cerdas tersebut," kata Djamaluddin kepada Kompas.com, Kamis (17/5/2018).

Salah satu surat dalam Al Quran yang menyimpan petunjuk adanya makhluk luar angkasa adalah surat Asy-Syuura.

Ayat ke-29 surat itu menyatakan, "Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya".

Menurut Djamalludin, surat tersebut mengisyaratkan tentang adanya makhluk bergerak selain di Bumi, juga ada di langit atau luar Bumi. Namun, belum ada bukti ilmiah mereka pernah mendatangi Bumi.

Sementara itu, menurut pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta, KH M Dian Nafi, Surat Al-Jasiyah 45: 13 juga menjelaskan isyarat planet layak huni di luar Bumi.

Baca Juga: Bintang Kejora dan Tuhan, Cerita Planet Venus dalam Ayat-ayat Al Quran

Dalam surat tersebut tertulis, "Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir".

"Ini dimungkinkan adanya planet yang dapat dihuni karena benda langit itu jumlah bermiliar-miliar. Dan, kata "menundukkan" berarti manusia juga dapat memanfaatkan segala benda langit untuk ilmu pengetahuan dan kepentingan manusia," katanya.

Thomas mengungkapkan, selama ini para astronom terus mencari dunia yang mendukung kehidupan.

Pada pertengahan 2019 silam, dunia dikejutkan oleh temuan yang menyebutkan bahwa para astronom telah menemukan air di Planet luar tata surya. Temuan yang telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy ini membuat planet bernama K2-18b yang berada di zona layak huni Goldilocks tersebut menjadi kandidat terkuat dalam upaya pencarian kehidupan alien (Kompas, 14/9/2019).

Sepanjang sejarah penelitian yang dilaksanakan oleh para astronom dunia,  planet tersebut diklaim berpotensi dapat dihuni oleh manusia karena temperaturnya tepat dan ada sumber air. Temuan ini, sekali lagi, semakin membuka harapan akan adanya makhluk dan kehidupan di luar bumi. Temuan ini merupakan temuan yang paling spektakuler di abad saat ini.

Jauh sebelum para astronom meneliti dan berusaha keras menemukan kehidupan di luar planet bumi, Alquran lebih dulu sudah memberikan isyarat tentang adanya kehidupan di luar bumi. Berkaitan dengan petunjuk tersebut, para ulama berusaha memahami petunjuk Alquran tentang sains tersebut. Salah satunya adalah Thanthawi Jauhari (1870-1940 M).

Beliau mempunyai karya tafsir yang bercorak ilmiah, yaitu Al-Jawahir fi Tafsir Al-Qur’an. Tafsir ini mengupas ayat-ayat Alquran dengan pendekatan saintifik. Misalnya, ketika menafsirkan QS. AN-Nur ayat 43 tentang siklus hujan.  Ia menjelaskan bahwa proses turunnya hujan diawali dengan Allah menggerakkan awan hingga terbentuk gumpalan tebal disebabkan dorongan angin sebagaimana disinggung dalam QS. Al-Furqan: 48 dan Al-Hijr: 22 ( Lihat Thanthawi Jauhari, al-Jawahir, juz 6, hlm. 209).

Meskipun Tafsir Jawahir belum secara spesifik mengupas tentang petunjuk Alquran mengenai kehidupan di luar planet tata surya, namun keberadaan tafsir tersebut mendorong umat Islam dalam memahami, mendalami, dan menguasai perkembangan ilmu pengetahuan modern ( Abdul Majid, Ittijahat al tafsir fi ‘Asr al-Rahim, Beirut: Darul Bayariq, 1982, hlm. 149).

Pada gilirannya, bermunculan ulama yang berkhidmat mengkaji Alquran dengan menggunakan pendekatan sains modern, diantaranya ada Fakhrudin ar-Razi, Muhammad Abdul, Nasr Hamid Abu Zayd, dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan betapa Alquran tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan dan juga tidak ketinggalan zaman. Bahkan terkait sisi keilmiahan Alquran, ada orientalis terkenal, yakni Muraice Bucaille menulis buku “Bibel, Quran and Sains Modern (1976).

Isyarat Alquran tentang Kehidupan di Luar Angkasa

Kajian Mahdi Ghulsani menyebutkan bahwa di dalam Alquran, kata ‘ilm’ dan kata-kata turunannya digunakan lebih dari 780 kali ( Ghulsani, Filsafat Sains Menurut Alquran, 2001). Hal ini menegaskan betapa ilmu dalam Islam memiliki posisi yang stragis dan utama.

Kajian tentang makhluk di luar angkasa lazim disebut dengan ilmu astronomi. Dalam sejarah Islam, astronomi dikembangkan untuk kepentingan praktis maupun teoritas serta spiritualis. Di antara ayat dalam Alquran tang menginspirasi ilmuan muslim, khususnya di bidang astronomi adalah: QS. Yunus [10]: 5, QS. An-Nahl [16]: 12-16, QS. Al-Hajj [22]: 65, QS. Yasin [36]: 38-40 dan al-Rahman [55]: 33. (lihat Muqawin, Jaringan Keilmuan Asronomi Dalam Islam pada Era Klasik pada Jurnal Kaunia, vol. III, no. 1, April 2007, glm. 69-70).

Berkaitan dengan kehidupan makhluk di luar tata surya (angkasa) yang menghebohkan dunia beberapa waktu lalu, sesungguhnya Alquran lebih dulu mengkonfirmasi akan fenomena tersebut, salah satunya, sebagaimana termaktub dalam QS. Asy-Syuara ayat 29.

وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦ خَلۡقُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَآبَّةٖۚ وَهُوَ عَلَىٰ جَمۡعِهِمۡ إِذَا يَشَآءُ قَدِيرٞ

Artinya: “Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.”

Fakhrudin Ar-Razi dalam Mafatih al-Ghaib menjelaskan ayat di atas merupakan salah satu keagungan Allah, yakni menciptakan makhluk yang serupa dengan penghuni bumi ( Fakhrudin Ar-Razi, Tafsir al-Kabir wa Mafatih al-Ghaib, juz 9, hlm. 261).

Al-Qur’an telah menyatakan bahwa Allah meluaskan langit dengan berekspansinya galaksi-galaksi tersebut,”Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (atau kekuatan) Kami dan sesungguhnya Kamilah yang meluaskannya.” (QS. Adz-Dzariyat: 48). Ini menunjukkan adanya korelasi antara konsepsi al-Qur’an dengan teori Expandingnya Edwin Hubble, di mana benda-benda alam semesta ini terus berkembang meluas sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dari yang satu dengan yang lain. Semua itu adalah menurut perintah Allah Yang menciptakannya, dan terus demikian sampai pada waktu yang telah ditentukan. (Ahmad Baiquni, Islam dan Pengetahuan Modern, 1983, hlm. 21).

Jika selama ini para ilmuan menyebutkan bahwa dalam sistem tata surya, terdapat 9 palnet. Namun lain halnya dengan ilmuan Islam Nazwar Syamsu. Berangkat dari QS. Yusuf: 4, ia  menyimpulkan bahwa bahwa planet dalam tata surya ini semula ada 11 buah, yang satu sudah hancur, sehingga kini tinggal ada 10 planet yang permanen. Planet yang kesepuluh itu disebut planet “Muntaha” yaitu planet yang terjauh dalam tata surya ini, dan kesanalah Nabi Muhammad pernah bermi’raj :“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratil Muntaha (QS. An-Najm: 13-14). Lihat Nazwar Syamsu, Alquran dan Tanya Jawab Ilmiah, hlm. 32).

Dengan demikian, temuan planet baru yang memungkinkan dihuni oleh manusia sesungguhnya merupakan isyarat dari Alquran. Langit yang luasnya tidak terjangkau oleh perhitungan akal manusia itu, menurut Alquran, bukanlah ruang yang kosong. Artinya, di luar angkasa terdapat benda-benda dan makhluk Allah. Semua itu merupakan bagian dari kebesaran Allah SWT yang harus kita imani.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA