Apa informasi penting yang sesuai dengan iklan minyak klentik

tirto.id - Manfaat minyak kelapa untuk kesehatan tidak perlu diragukan lagi jika digunakan dalam jumlah yang terkontrol. Diekstrak dari inti kelapa tua, dua varietas utama minyak kelapa termasuk minyak kopra dan minyak kelapa murni.

Boldsky mewartakan, keunggulan minyak kelapa dibandingkan minyak goreng yang mengandung asam lemak tinggi adalah karena minyak kelapa, terutama minyak kelapa murni (VCO), kaya akan asam lemak sedang.

Fakta ini menjadikan minyak kelapa sebagai makanan fungsional yang dianggap menawarkan berbagai manfaat kesehatan.

Dalam ulasan baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Association of Physicians (API), salah satu jurnal medis bergengsi di India, manfaat imunomodulasi minyak kelapa murni dan kemampuannya untuk melawan mikroba telah diperiksa sehubungan dengan pandemi COVID-19.

Dari membantu pengurangan lemak abdomina hingga meningkatkan imunitas, minyak kelapa dapat meningkatkan kesehatan hati dan mengobati infeksi jamur, demikian seperti dilansir dari Science Direct.

Selain itu, minyak kelapa mengandung asam laurat, yang pada dasarnya efektif memerangi bakteri berbahaya yang menyerang tubuh seseorang.

Aktivitas antibakteri dan imunomodulator dari minyak kelapa murni terhadap bakteri penyebab infeksi adalah sesuatu yang terbukti secara ilmiah, dan inilah sifat yang menjadi fokus para peneliti untuk dikembangkan, dengan tujuan kemungkinan aplikasi minyak kelapa dalam pengobatan infeksi Coronavirus.

Baca juga:

  • Penelitian Soal Hydroxychloroquine Obat Covid-19 Diragukan
  • Studi: 1 dari 5 Orang Berisiko Mengalami Infeksi Virus Corona Parah

Ulasan yang diterbitkan dalam jurnal API tersebut berfokus pada manfaat imunomodulasi dan kemampuan minyak kelapa untuk bertindak melawan mikroba.

"Minyak kelapa memiliki asam laurat, asam lemak jenuh yang dapat dengan mudah disintesis oleh tubuh. Orang India mengonsumsi banyak asam lemak jenuh, terutama ghee, yang merupakan sumber tepat lemak yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh," kata Dr Shashank Joshi, anggota gugus COVID-19 Pemerintah India.

Joshi menekankan fakta bahwa minyak kelapa telah digunakan sebagai obat untuk beberapa penyakit dalam Ayurveda selama lebih dari 4.000 tahun dan juga mengandung minyak seng, sesuatu yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh seseorang.

Timnya saat ini menggunakan data lebih lanjut untuk mendukung klaimnya tentang kemanjuran minyak serbaguna tersebut dalam kemungkinan pengobatan atau pencegahan pandemi Coronavirus.

Para peneliti pun mengaitkan penelitian ini dengan penggunaan minyak kelapa di Kerala, India. Wilayah Kerala dijuluki 'tanah kelapa,' karena warganya memiliki konsumsi tinggi terhadap minyak kelapa dan produk kelapa lainnya. Hal itu karena geografi dan banyaknya pohon kelapa di negara bagian tersebut.

Penulis penelitian mengasumsikan bahwa ini dapat memiliki koneksi ke penggunaan minyak kelapa di mayoritas pengkonsumsi, yakni rumah tangga.

"Sementara COVID-19 bukan alasan utama untuk melakukan tinjauan ini pada minyak kelapa, itu adalah fakta bahwa Keralites, yang banyak mengonsumsi minyak kelapa, telah berhasil melawan COVID-19 dengan baik," ujar Joshi.

Dia juga menunjukkan bahwa kebanyakan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh minyak kelapa telah menyebabkan peningkatan produksi dan penggunaannya di AS dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Kekebalan Coronavirus Hanya Berlangsung Enam Bulan Menurut Studi

Penelitian oleh Dr Joshi bukanlah satu-satunya yang mengeksplorasi sifat obat dari minyak kelapa. Dewan Filipina untuk Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dari Departemen Sains dan Teknologi saat ini sedang mempelajari sifat antivirus dari minyak kelapa murni.

Studi tersebut menunjukkan bahwa minyak kelapa dan turunannya mengandung asam laurat dan monolaurin, yang menurut para peneliti bertanggung jawab atas sifat antivirusnya dan ini adalah bagaimana mereka menghubungkan properti yang disebutkan dengan kemungkinan pengobatan COVID-19.

"Pertama, mereka menyebabkan disintegrasi selubung virus; kedua, mereka dapat menghambat tahap pematangan akhir dalam siklus replikasi virus; dan ketiga, mereka dapat mencegah pengikatan protein virus ke membran sel inang," tulis studi dari Ateneo De Manila University.

Sementara dokter dan peneliti mengatakan bahwa jika minyak kelapa sebenarnya dapat membantu mengelola infeksi virus Corona, keefektifan minyak kelapa masih terus dipertanyakan, khususnya untuk mengobati penyakit separah infeksi COVID-19.

"Diketahui bahwa itu mengandung senyawa dengan sifat antimikroba. Ia memiliki seng juga yang diberikan kepada pasien COVID-19 untuk meningkatkan kekebalan. Tetapi kita tidak tahu apakah dan seberapa banyak tubuh manusia mampu secara efisien menyerap semua ini," kata salah satu dokter mengenai ulasan tersebut.

Hal itu, tambahnya, karena tidak ada data untuk memastikan apakah dan bagaimana tubuh manusia akan dapat menyerap semua bahan kimia yang diperlukan dari minyak kelapa, masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

Baca juga:

  • Manfaat Minyak Kelapa untuk Kulit: Melembapkan dan Menyembuhkan
  • Ketahui Manfaat Penggunaan Minyak Kelapa Sebelum Tidur Bagi Kulit

Baca juga artikel terkait MANFAAT MINYAK KELAPA atau tulisan menarik lainnya Dewi Adhitya S. Koesno
(tirto.id - tha/agu)


Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Demak - Membuat minyak lisah sepuh atau bahan baku untuk menjamas pusaka Sunan Kalijaga ternyata tak bisa sembarangan. Selain hanya boleh dibuat oleh ahli waris yang sudah menopause, ada sejumlah syarat khusus yang harus ditaati karena sudah tradisi. Apa saja aturannya?

"Minyak klentik ini kita buat dengan ibu-ibu yang sudah menopause, sudah tidak mens (menstruasi) lagi. Itu adat ya. Dibuat oleh ibu-ibu ahli waris yang sudah suci, tidak mengeluarkan darah haid lagi," kata Juru Kunci Makam Sunan Kalijaga, Raden Edi Mursalien di Kelurahan Kadilangu, Selasa (24/5/2022).

Edi menuturkan ibu-ibu yang membuat minyak lisah sepuh juga berpuasa Senin-Kamis. Selain itu, saat membuat minyak lisah sepuh ini satu di antaranya ada yang berpuasa.

"Itu sebelumnya biasanya ada yang melaksanakan puasa Senin Kamis, atau hari ini ada yang melaksanakan puasa khusus untuk pembuatan minyak jamas lisah sepuh itu tadi," terangnya.

Edi menyebut ada lima ahli waris ibu-ibu yang membuat minyak lisah sepuh. Kelimanya memarut dan menggoreng santan kelapa di atas wajan secara bergantian.

Selain itu para ibu sepuh ini mengaduk santan kelapa tersebut sambil mengucap salawat dan mengaduk ke arah kanan.

"Ada lima (ibu sepuh) dan pembantu-pembantunya. Panembahan tadi juga metiki kelapanya," imbuhnya.

Edi menerangkan lisah sepuh ini merupakan satu bahan minyak dari minyak jamas. Bahan baku minyak lisah sepuh ini adalah kelapa hijau.

"Cara penjamasan ini memerlukan minyak jamas. Awal dari minyak jamas ini, ubarampe atau bahan bahannya itu campuran dari beberapa bibit minyak wangi dan pembuatan minyak klentik atau lisah sepuh," kata Edi.

Tak hanya itu, buah kelapa yang dipilih pun juga memiliki syarat tertentu. Di antaranya pohon kelapa tersebut harus menghadap kiblat dan menggunakan kelapa yang berjumlah ganjil.

"Kemudian dari kelapanya sendiri, kita ambil yang kelapa hijau. Selain kelapa hijau juga ada persyaratan, yang tua atau setengah tua, campuran tua dan setengah tua. Kemudian ini yang penting, yang mangklung yang udah menghadap ke utara barat, kiblat, dan itu tidak boleh dijatuhkan (mengambilnya). Jadi dari atas kita ambil, kita turunkan tetapi tidak boleh dijatuhkan," ujarnya.

"Yang kedua, kita ngambilnya harus ganjil. Boleh lebih tetapi di sini kita pilah-pilah kita ambil yang ganjil. Biasanya kita kalau tidak 11 kelapa ya 9," sambung dia.

Selain itu, sebelum membuat minyak ini, sejumlah ahli waris berdoa ke makam Sunan Kalijaga. Dia menyebut dalam prosesi itu biasa mendapatkan petunjuk khusus.

"Kemudian sebelum kita buka kelapanya kita berdoa. Berdoa yang mana sebelum hari H pembuatan, kita itu sebelumnya dari Pak Mudin, ahli waris, sowan, nyekar malam-malam gitu kalau besoknya akan diadakan pembuatan minyak klentik. Biasanya di dalam berdoa itu terus kadang kadang itu ada suatu piweling, nanti doanya seperti ini, suratnya seperti ini dan lain sebagainya," ujarnya.

Pembuatan lisah sepuh ini pun dibuat hanya saat Selasa Kliwon. Kebiasaan ini sudah berjalan ratusan tahun sebelumnya.

"Kebiasaan kami itu Selasa Kliwon, anggorokasih (pembuatan minyak lisah sepuh). Itu berpuluh-puluh tahun, beratus-ratus tahun seperti itu," kata Edi.

Setelah jadi minyak lisah sepuh ini lalu dicampur dengan sejumlah bibit minyak wangi seperti minyak cendana hingga melati. Nantinya minyak ini akan digunakan untuk memandikan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga yakni Kiai Cerubuk dan Kiai Kotang Ontokusumo saat Idul Adha atau tanggal 10 Dzulhijjah.

Simak Video "Sunan Kalijaga, Mengunjungi Ramaianya Makam Pembaharu Islam di Tanah Jawa, Demak"



(ams/ams)