Apa fungsi dari sistem pengisian pada kendaraan mobil

Oleh Redaksi Otosia pada 18 Mei 2022, 12:30 WIB

Diperbarui 18 Mei 2022, 12:30 WIB

Apa fungsi dari sistem pengisian pada kendaraan mobil

Ilustrasi mobil Suzuki Jimny (Istimewa)

Otosia.com Komponen listrik menjadi salah satu faktor penting yang berada pada mobil. Hal ini bertujuan agar mobil dapat digunakan, namun perlu diketahui jika baterai yang melekat juga memiliki keterbatasan daya. 

Dengan ditemukannya kondisi ini, sistem pengisian sangat berperan besar untuk tetap menjaga sistem kelistrikan berjalan secara maksimal. Nah, tentunya Otolovers penasaran bukan apa fungsi sistem kelistrikan pada kendaraan. Dilansir dari laman resmi Suzuki Indonesia, berikut fungsi sistem pengisian pada kendaraan.

 (kpl/ahm)

Umumnya, sistem pengisian memiliki dua fungsi utama. Fungsi pertamanya adalah sebagai media pengisian daya baterai yang telah habis pada saat proses starting kendaraan. Kemudian fungsi yang kedua adalah untuk menyuplai listrik saat posisi kendaraan hidup. 

Sejatinya, pada saat kendaraan melaju memerlukan sumber listrik yang banyak, hal ini bertujuan agar selama perjalanan mobil dapat ditunggangi dengan aman dan nyaman. Listrik pada kendaraan juga memiliki peran vital agar dapat menyalakan mobil. 

Apabila pasokan listrik mengalami hambatan atau daya baterai dalam mobil terhambat, maka kendaraan tidak dapat bekerja secara normal. Dengan demikian, menjaga daya listrik menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. 

Cara Kerja Sistem Pengisian Kenadaraan

Kinerja dari sistem yang satu ini dibedakan dengan adanya regulator. Dalam pemakaiannya terdapat 2 tipe regulator yang menunjang performanya, yaitu regulator tipe kontak dan regulator IC. Untuk mengetahui kinerja dari kedua regulator tersebut, yuk simak baik-baik cara kerja regulator kontak. 

  1. Mengisi Saat Mesin Mati dan Kunci Kontak Menyala

Pertama adalah kondisi lampu pengisian akan menyala pada saat kunci kontak dalam posisi ON. hal itu dikarenakan saat arus yang berasal dari baterai akan mengalir menuju rotor dan massa. Dengan adanya kondisi ini kemagnetan pada bagian rotor coil akan muncul. Secara bersamaan arus dari baterai juga akan mengalir menuju lampu pengisian atau CHG. 

  1. Mengisi Ketika Mobil Berada di Kecepatan Rendah atau Menengah

Posisi yang telah menyala akan membuat tegangan dalam stator coil bekerja. Kemudian, lampu pengisian akan mati dan tegangan menjadi netral. Pada posisi inilah stator akan memproses dan menghasilkan tegangan melalui dioda yang disalurkan  menuju ke regulator serta baterai. 

Dengan adanya proses di atas, maka akan terjadi pengisian baterai. Kondisi ini dikarenakan ketika mesin dinaikkan maka arus menjadi lebih besar. Lilitan voltage yang terjadi pada regulator akan ikut membesar dan kontak platina menjadi tertarik. 

  1. Mengisi Ketika Kendaraan Berada di Kecepatan Sedang ke Tinggi

Posisi tegangan kumparan stator akan naik apabila putaran mesin meningkat. Dengan demikian, gaya tarik kemagnetan voltage secara langsung menjadi kuat dan menarik platina menempel ke bagian bawah. 

Apabila Otolovers telah mengetahui bagaimana kinerja dari regulator tipe kontak di atas, selanjutnya ulasan di bawah ini akan membahas mengenai cara kerja regulator tipe IC. berikut beberapa cara kerjanya.

  1. Kunci Kontak Dalam Posisi On dan Mesin Belum Berputar

Saat posisi kunci kontak menyala, tetapi perputaran mesin belum terjadi maka tegangan induksi pada stator coil tidak akan terjadi. Dalam kondisi ini akan terjadi pengisian daya yang dilakukan oleh sistem pengisian. 

  1. Mesin Menyala dan Kondisi Tegangan Output tidak stabil

Kondisi mesin yang menyala akan mengakibatkan stator coil memiliki tegangan dan mengalirkan arus. Tegangan output berada di bawah jika voltnya mencapai 14,7.

  1. Mesin Menyala dan Tegangan Output di Atas Standar

Pada cara yang terakhir ini memiliki proses yang sama dengan cara kedua, namun yang membedakan adalah saat tegangan output berada di atas standar yaitu  14,7 volt. 

Demikian, fungsi sistem pengisian pada kendaraan yang dapat Otolovers ketahui. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu dan bermanfaat bagi otolovers semuanya. 

Penulis: Dien Muhammad Abizard

Lanjutkan Membaca ↓

Apa fungsi dari sistem pengisian pada kendaraan mobil

Fungsi Komponen-Komponen Sistem Pengisian Pada Mobil,- Sistem pengisian Merupakan salah satu sistem pada mobil yanh sangat penting dan vital keberadaannya, pada artikel ini akan kami bahas beberapa fungsi utama sistem pengisian berikut fungsi komponen-komponen pada sistem pengisian mobil.

Apa fungsi dari sistem pengisian pada kendaraan mobil
Gambar Komponen Sistem Pengisian Mobil

Secara garis besar fungsi sistem pengisian pada kendaraan dalam hal ini mobil yaitu:

1. Untuk melakukan pengisian (charging) pada baterai ketika mesin hidup.

2. Untuk mensuplai kebutuhan listrik saat mesin hidup (lampu-lampu dan aksesoris lainnya).

Alternator berfungsi untuk merubah energi gerak (mekanis) dari mesin menjadi energi listrik. Alternator terdiri dari beberapa komponen dalam mendukung sistem kerjanya, 

Apa fungsi dari sistem pengisian pada kendaraan mobil
Gambar Alternator Sistem Pengisian

Komponen ini berfungsi sebagai tempat dari tali kipas (V-belt) untuk menggerakkan rotor pada alternator. 

b. Kipas atau fan alternator

Komponen ini berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.

Komponen ini memiliki fungsi untuk membangkitkan listrik arus AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik.

Berfungsi untuk menyearahkan listrik arus AC yang dihasilkan oleh stator coil menjadi listrik arus DC (Direct Current) atau listrik arus searah. 

Apa fungsi dari sistem pengisian pada kendaraan mobil
Gambar Regulator tipe contact point

Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus listrik yang dapat masuk ke rotor coil sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator akan konstan (sama) pada setiap putaran mesin, baik putaran lambat, sedang maupun tinggi. Regulator pada sistem pengisian terdapat 2 tipe, yaitu regulator tipe point (terpisah dengan alternator) dan regulator tipe IC (menjadi satu didalam alternator).

Apa fungsi dari sistem pengisian pada kendaraan mobil
Gambar Regulator tipe IC

Kelebihan dari regulator IC dibandingkan dengan regulator tipe point antara lain :

a. Stabilitas dari pengaturan tegangan dan arus output yang dihasilkan baik.

b.  Ukuran regulator dibuat kecil sehingga dapat menyatu dengan alternator.

c. Tahan terhadap guncangan (getaran)

d. Dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama

e. Tidak memerlukan penyetelan seperti halnya regulator tipe point

f. Tahanan pada kumparan rotor lebih kecil sehingga arusnya dapat diperbesar.

Komponen ini berfungsi sebagai sumber listrik untuk menyuplai listrik pada sistem starter, sistem pengapian dan sistem kelistrikan body. Selain itu, baterai pada sistem pengisian Memiliki fungsi sebagai penstabil arus dan sebagai tempat penampung sementara tegangan yang dihasilkan saat proses pengisian berlangsung.

4. Ampere Meter (tidak semua mobil dilengkapi komponen ini) 

Ampere meter berfungsi untuk mengukur besarnya arus listrik yang dibangkitkan oleh alternator untuk pengisian baterai.

Komponen yang satu ini berfungsi sebagai saklar, pada sistem pengisian kunci kontak berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik ke lampu CHG (lampu indikator Charge) dan aliran arus listrik ke regulator (aliran listrik yang ke regulator ini berfungsi untuk mengaktifkan regulator).

6. Kabel atau Penghantar Listrik

Kabel berfungsi sebagai konduktor listrik (tempat atau saluran mengalirnya arus listrik dari satu komponen ke komponen yang lain pada sistem pengisian).

Sekering (fuse) berfungsi sebagai pengaman rangkaian kelistrikan jika terjadi hubungan singkat (konslet).

8. Lampu Indikator Charge (CHG)

Demikian artikel tentang komponen sistem pengisian pada mobil beserta fungsinya masing-masing, Semoga menambah wawasan tentang ilmu otomotif, jangan lupa kunjungi juga ulasan berikut ini.