Ciri-ciri Hamil di Luar Kandungan - detikHealth Show Rabu, 14 Apr 2010 10:43 WIB Jakarta - Hamil di luar kandungan adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim. Biasanya terjadi di saluran tuba, tempat produksi sel telur (ovarium), leher rahim (serviks) dan janin hanya bisa bertahan selama trimester pertama. Apa saja ciri-ciri hamil di luar kandungan? ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Di awal-awal kehamilan, tidak ada tanda khusus seorang perempuan hamil di luar kandungan dengan perempuan yang hamil normal. Tanda-tandanya tetap sama seperti terlambat menstruasi, mual, morning sickness dan pada tes kehamilan juga menunjukkan tanda positif.Ciri hamil di luar kandungan baru terlihat ketika:
dr Kanadi mengatakan kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik) hanya bertahan selama 5-10 minggu saja. Kehamilan seperti ini tidak bisa diselamatkan sehingga sering dikatakan keguguran. Ketika jaringan dari embrio yang masuk ke dalam saluran telur makin berkembang akan membuat saluran telur membesar. Kondisi ini akan menyebabkan dinding dari saluran telur tersebut melemah dan bisa menyebabkan pecahnya saluran telur yang ditandai dengan perdarahan. "Biasanya pasien akan datang dengan keluhan rasa nyeri yang hebat dan perdarahan dari vagina atau ada bercak-bercak perdarahan, kondisi ini biasanya terjadi saat usia kehamilan trimester pertama atau masih hamil muda," tambahnya. Penyebab hamil di luar kandungan adalah:
"Semua perempuan berisiko mengalami kehamilan di luar kandungan, tapi perempuan yang rentan terkena atau memiliki infeksi lebih berisiko mengalami kehamilan seperti ini," ujar dokter yang berpraktek di RSCM ini. Pengobatan yang diberikan untuk pasien dengan kasus kehamilan di luar kandungan biasanya melalui operasi untuk mengangkat sebagian atau keseluruhan saluran telur yang pecah tersebut dan dibersihkan hingga tak ada jaringan yang tertinggal. Jika hanya salah satu saluran telur yang diangkat, maka perempuan tersebut masih memiliki kemungkinan untuk hamil kembali dan melahirkan normal. Tapi jika kondisi ini telah membuat kedua saluran telur diangkat, maka perempuan tersebut sudah tidak bisa hamil kembali atau menjadi infertil. (ver/ir) , Jakarta – Ada banyak masalah kehamilan yang bisa terjadi pada calon ibu. Dua kondisi yang paling sering terjadi adalah hamil anggur dan hamil di luar kandungan. Kedua kondisi ini sering disalahartikan sebagai kondisi yang sama, karena memiliki ciri-ciri yang sama pula. Tapi, keduanya ternyata adalah gangguan kehamilan yang berbeda, lho! Sebenarnya, baik hamil anggur maupun hamil di luar kandungan sering memiliki ciri, seperti kehamilan normal. Kedua kondisi ini jarang disadari di awal-awal masa kehamilan dan biasanya baru akan terdeteksi setelah memasuki masa kehamilan tertentu. Biar lebih jelas, simak apa perbedaan antara hamil anggur dan hamil di luar kandungan berikut! Baca juga: 4 Macam Kelainan dalam Kehamilan Mengenali Hamil AnggurHamil anggur atau kehamilan anggur merupakan kondisi yang terjadi karena kegagalan dalam proses pembuahan. Pada kehamilan normal, sel telur yang dibuahi semestinya tumbuh menjadi janin. Tapi, pada kasus hamil anggur sel telur justru tumbuh menjadi sel abnormal. Kemudian, sel-sel tersebut berkembang menjadi gelembung putih berisi cairan dan terlihat, seperti anggur. Pada awalnya, kehamilan akan tampak biasa saja dan seolah-olah normal. Tapi, seiring berjalannya waktu, mulai muncul gejala-gejala yang merupakan tanda ada sesuatu yang tidak beres dengan kehamilan, dalam hal ini wanita mungkin mengalami kehamilan anggur. Beberapa gejala yang muncul sebagai tanda kehamilan anggur, di antaranya perdarahan pada trimester pertama, keluar cairan cokelat dari miss V, mual dan muntah yang lebih dahsyat dari biasanya, anemia, hingga kesulitan menemukan detak jantung janin saat USG. Kehamilan anggur ditangani melalui prosedur kuretase. Baca juga: Apa Itu Hamil Anggur dan Bagaimana Mencegahnya? Hamil di luar kandunganDalam dunia medis, hamil di luar kandungan juga dikenal dengan istilah kehamilan ektopik. Kehamilan di luar kandungan adalah kondisi yang terjadi karena sel telur yang dibuahi tidak berkembang di rahim. Sebaliknya, sel telur malah menempel dan bertumbuh di tuba fallopi. Kehamilan ini juga bisa terjadi di dalam rongga perut, ovarium, atau leher rahim. Karena kondisi tersebut, sel telur yang telah dibuahi tidak bisa berkembang dengan baik. Hal itu kemudian menyebabkan terjadinya kematian embrio atau janin. Kabar buruknya, gangguan kehamilan ini sering terjadi pada beberapa minggu pertama kehamilan dan bisa membahayakan nyawa. Sama dengan kehamilan anggur, kondisi hamil di luar kandungan juga sering memiliki ciri, seperti kehamilan normal. Tapi seiring berjalannya waktu, kondisi ini mulai menunjukkan tanda-tanda tidak beres melalui beberapa gejala. Gejala awal yang muncul sebagai tanda penyakit ini adalah nyeri panggul yang diikuti dengan nyeri di pundak dan leher. Wanita yang mengalami kehamilan di luar nikah juga memiliki gejala mual, muntah, kram perut, nyeri di salah satu bagian perut, kepala terasa berputar, sering pingsan, serta terjadi perdarahan pada Miss V. Perdarahan yang terjadi bisa bersifat berat maupun ringan. Kehamilan di luar kandungan bisa menyebabkan tuba fallopi robek dan memicu gejala berupa perdarahan berat, tubuh menjadi lemah, jantung berdebar sangat cepat, serta kulit yang pucat dan terasa dingin. Baca juga: Ibu Hamil, Wajib Tahu Penyebab dan Tanda Keguguran Maka dari itu, pemeriksaan rutin selama kehamilan adalah hal yang harus dilakukan untuk mendeteksi gangguan secepat mungkin. Atau kamu bisa memanfaatkan aplikasi
|