JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata atau Kemenpar berencana menertibkan aplikator penginapan berbiaya terjangkau yang belakangan semakin marak di sejumlah daerah, khususnya di kawasan pariwisata yang jadi kantong turis. Show
Diberitakan harian Kompas, 17 Januari 2020, Kemenpar akan menertibkan bisnis operator hotel berbasis daring, seperti OYO dan RedDoorz. Dua perusahaan itu dinilai mencampuradukkan usaha akomodasi dengan indekos sehingga mengganggu iklim industri perhotelan. Operator penginapan dan hunian sewa itu menerapkan model bisnis ekonomi berbagi. Namun, aturan yang mendasari bisnis itu belum ada. Akibatnya, bisnis indekos dimanfaatkan untuk penginapan atau akomodasi. Padahal, usaha akomodasi wajib memiliki perizinan akomodasi dan tanda daftar usaha pariwisata, serta membayar pajak. ”Jangan sampai mereka klaim kos-kosan itu (bisa) menjadi usaha akomodasi. Mereka harus mengambil keputusan, ganti nama dan pasar dalam jaringan untuk bisnis kos-kosan,” kata Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Hengky Manurung di Jakarta, Kamis (16/1/2020) lalu. Baca juga: Bisnis Penginapan ala OYO dan Red Doorz Rugikan Negara, Apa Iya? Hengky menambahkan, jika Oyo dan RedDoorz masih menggunakan tempat indekos sebagai akomodasi, pihaknya akan membawa persoalan ini ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Secara terpisah, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani mengemukakan, praktik bisnis operator hotel berbasis daring yang menabrak regulasi menimbulkan persaingan yang tidak sehat. ”Pengelolaan indekos berbasis hunian sewa bulanan yang menjadi penginapan harian telah merusak ekosistem bisnis akomodasi,” katanya. Diprotes pengusaha hotel melatiKetua Perhimpunan Hotel Non Bintang (PHNB), Sutrisno Iwantono, mengatakan pemerintah harus tegas pada aplikator jasa penginapan agar tak merugikan pelaku usaha perhotelan yang berkontribusi rutin membayar pajak. "Kita bukan tak mau bersaing, tapi fair sajalah. Masa iya kos-kosan dijadikan penginapan, apartemen kosong dijadikan hotel. Ini kan sudah jelas peruntukkannya, perizinannya bagaimana ini," ucap Sutrisno kepada Kompas.com, Senin (20/1/2020). Menurutnya, bak jamur di musim hujan, banyak tempat tinggal seperti rumah kosong, apartemen, hingga tempat kos beralih jadi penginapan kelas budget seiring menggeliatnya sektor pariwisata. Dia berharap, agar pemerintah bisa melakukan penertiban kalau memang jaringan penginapan tersebut bukan untuk usaha sektor perhotelan. Baca juga: Fenomena OYO dkk, Bisnis Hotel Melati Terancam? "Ini tidak fair, kita bayar pajak, mereka ini seperti OYO nggak bayar pajak hotel. Jadi ya harapannya ada semacam penertiban. Sementara kita ada izinnya, bayar pajaknya. Masa iya apartemen bisa seenaknya disewakan buat penginapan," ujar Sutrisno. Dia mengatakan sudah banyak anggotanya yang mengeluhkan sepinya kunjungan setelah semakin masifnya penginapan berbasis aplikasi daring. "Jelas menurun sekali (okupansi) sejak ada OYO, Reddorz, atau semacamnya," ujar Sutrisno. Respon OYO dan ReddoorzHead of Public Relations and Communications OYO Indonesia Meta Rostiawati saat dikonfirmasi menjelaskan, OYO menawarkan dua bentuk kerja sama kepada pemilik mitra properti, yaitu jasa pemasaran dan operasional bisnis secara mandiri. Sementara, Head of Operation RedDoorz Indonesia Omri Sirait mengatakan, RedDoorz menyampaikan terus berkoordinasi secara berkesinambungan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menindaklanjuti hal-hal terkait perizinan. Sebagai informasi, baik OYO maupun Reddoorz merupakan platform yang menawarkan jasa sewa penginapan, khususnya penginapan dengan budget terjangkau. Tren kunjungan wisatawan di sejumlah kawasan wisata di Indonesia mendorong tumbuh suburnya bisnis penginapan murah berbasiskan aplikasi, lantaran pasar Indonesia yang menggiurkan. Baca juga: Kemenpar Sebut Red Doorz dan OYO Hanya Kos-kosan Sebelum kemunculan OYO dan Reddoorz, pemain aplikator penginapan lain yang sudah lebih dulu eksis salah satunya yakni Airbnb dan Airy. OYO contohnya. Startup asal India ini berkembang cukup pesat di Indonesia. Dengan mengadopsi model manchise (management and franchise) laiknya pada bisnis waralaba, manajemen hotel dikelola sesuai dengan standar yang ditetapkan OYO. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. OYOSebelum meresmikan kehadiran, pihaknya sudah melakukan berbagai riset kondisi pasar, sosial, hingga regulasinya. Secara perlahan-lahan, OYO mulai merintis kiprahnya dengan badan hukum PT Oyo Rooms Indonesia. Operasional sendiri dimulai sejak pada Februari 2018. Baca juga Pilih Mana: AirBnB atau Hotel? Table of Contents Show
OYO sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh startup asal India yang bergerak dalam bidang perhotelan. OYO Hotels mengusung konsep konsep baru dibandingkan para kompetitornya. Kini OYO telah menggandeng lebih dari 30 pemilik properti yang telah terinventarisasi dan 1.000 kamar tersebar di tiga kota, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Palembang. Salah satu mitra properti yang dikelola OYO adalah Adhi Persada, anak usaha perusahaan pelat merah Adhi Karya. Kelebihan OYO
Membandingkan Situs Akomodasi Mulai Airy Rooms hingga Airbnb, Mana yang Terbaik?Share Di zaman serba digital kini, kamu nggak perlu bingung dan ribet untuk booking penginapan. Beberapa tahun belakangan, ada banyak banget situs akomodasi dan penginapan hemat yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Bingung membandingkan antara Airy Rooms, OYO, sampai Airbnb? Cek di sini ulasan detailnya satu per satu! 1. Airy RoomsKita mulai dengan OYO. Startup asal India ini masuk ke pasar Indonesia sekitar tahun 2018 lalu. Meskipun tergolong pemain baru, tetapi ekspansinya boleh dibilang cukup agresif. Mereka sudah ada di beberapa pulau di Indonesia seperti Jawa (tentu saja), Sulawesi dan Kalimantan. Tapi begitu tahu bahwa status OYO adalah unicorn di India, jadi mahfum kalau mereka santai aja bakar duit di Indonesia. Saya pertama kali menginap di kamar yang disediakan OYO sekitar akhir tahun lalu. Waktu itu pilihannya memang belum banyak. Itu pun saya pesan bukan melalui aplikasi, tetapi langsung di browser. Saya tergiur oleh promo harga kamar yang murah banget waktu sedang mencari lokasi hotel di sekitaran Jakarta Barat. Proses booking-nya tidak terlalu ribet, hampir sama dengan Airy atau Reddoorz. Yang membedakan adalah harga yang ditawarkan (saat itu) sangat murah untuk ukuran kamar hotel. Apalagi lokasi hotelnya cukup strategis, tepat di pinggir jalan raya. Hanya saja kesan pertama menggunakan kamar yang dikelola OYO kurang berkesan. Mungkin karena hotel yang diajak kerja sama juga tergolong uzur. Kamarnya terkesan kurang terawat. Tapi mungkin karena saat itu mereka masih baru. Tetapi untuk fasilitas standar seperti air mineral sudah ada. Meskipun tidak ada snack ringan seperti Airy. 4 Situs Booking Hotel yang Harganya Paling MurahAdvertisement Masih ingat susahnya booking hotel di zaman dulu? Ada yang langsung datang ke lokasi, menghubungi lewat telepon hingga memesan kamar lewat travel agen konvensional. Namun, kini semua serba instan dengan adanya Online Travel Agent (OTA). Tidak hanya cepat, booking dengan cara ini juga terbilang murah. Nah, berbicara mengenai OTA yang kini makin menjamur, ternyata ada loh beberapa situs online yang memberikan harga murah meriah untuk satu kamarnya. Kamu yang belum tahu, bisa baca ulasan berikut ini. 1. Airy RoomsAiry Rooms [image source]Sebenarnya situs booking murah ini bukanlah Online Travel Agent, melainkan Accomodation Network Orchestrator (ANO) yang telah bermitra dengan berbagai hotel terbaik di seluruh Indonesia. Airy Rooms sendiri menjamin kamar dengan banyak fasilitas mulai dari Jaringan WiFi gratis, televisi layar datar, air hangat, pendingin ruangan, tempat tidur bersih, air minum gratis hingga peralatan mandi. Harga yang ditawarkan pun sekitar Rp150.000/malam yang cocok banget untuk para backpacker.Airy Rooms Bali [image source]Nama : Airy RoomsHarga : mulai dari Rp 150.000/malam Telepon : 0804-111-2479 Situs : www.airyrooms.com 2. Nida RoomsHarga : mulai dari Rp 180.000/malam Telepon : +60 377 329 899 (Malaysia & Singapura), +62 214 010 0685 (Indonesia),+66 2 2364 752 (Thailand), +63 2226 3066 (Filipina) Situs : www.nidarooms.com/ 3. Zen RoomsZen Room [image source]Situs lain yang juga menyediakan kamar hotel super murah meriah adalah Zen Rooms. Tidak kalah dengan Nida Rooms, Zen sudah berpartner dengan hotel-hotel berbudget terbaik di seluruh Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Sri Lanka hingga Brazil. Harga kamar yang mereka tawarkan pun sangat terjangkau mulai dari 169.000 rupiah. Sementara itu, mereka juga menjamin kamar bersih, kasur modern dan nyaman, air conditioner, kamar mandi di dalam, dan wifi gratis. Wah-wah, tidak mau kalah dengan situs booking lainnya ya!Kamar Zen Rooms [image source]Nama : Zen RoomsHarga : mulai dari Rp 169.000/malam Telepon : 0855 7467 1004 Situs : www.zenrooms.com 4. Red DoorzRed Doorz [image source]Situs booking terakhir yang juga menawarkan kamar hotel dengan harga murah meriah adalah Red Doorz. Jaringan akomodasi Indonesia ini berdiri sejak tahun 2015 lalu dan kini telah memiliki partner hotel yang cukup banyak di seluruh Nusantara. Harganya pun murah meriah hingga mencapai kurang dari Rp.100.000,00 saat promo. Sementara itu, kamar hotel mereka selalu penuh saat weekend datang. Jadi, booking kamar jauh-jauh hari jika ingin kebagian.Red Doorz Bali [image source]Nama : Red DoorzHarga : mulai dari Rp 125.000/malam Telepon : +62-21-806-29666 , 0018030174229 Situs : www.reddoorz.com Mudah dan cepat banget kan? Apalagi, situs-situs booking tersebut juga menawarkan banyak promo. Nah, kamu yang mencari hotel di bali, Surabaya atau kota lainnya denganharga kantong backpacker, langsung cek aja. Advertisement TagsAkomodasi tips travelingShareArtikel Sebelumnya Inspiratif, WNI Ini Keluar dari Bank dan Jualan Sate di Swiss Artikel Selanjutnya Rekomendasi Warung Tenda Enak di Sekitar UGM Yogyakarta RedDoorz sama OYO apa bedanya?Perbedaan OYO dan RedDoorz terletak pada fasilitas manchise pada OYO dan fasilitas kemudahan penggunaan aplikasi pada RedDoorz. Keduanya sangat bermanfaat, buat kamu yang ingin memesan hotel penginapan bisa banget mencoba salah satu aplikasi di atas.
Apakah OYO aman untuk pasangan yang belum menikah?Berdasarkan pengalamannya, OYO Hotel adalah penginapan yang diperuntukkan bagi pasangan yang belum menikah.
Apakah OYO dan RedDoorz Aman?Semula Dijawab: Apakah oyo atau reddorz aman untuk pasangan sebelum menikah? Basically, semua hotel tuh aman dari penggerebekan kecuali kamu adalah TO polisi. Jaringan OYO & Reddoorz rata-rata bukan hotel, kebanyakan kos eksklusif atau guest house yang perizinan usahanya tidak se"aman" hotel bintang.
Apakah pasangan yang belum menikah boleh menginap di RedDoorz?###Boleh membawa pasangan atau tidak? Untuk non-pasutri, silakan lihat rincian properti yang hendak dipesan. Jika terdapat keterangan “Bagi Tamu Yang Datang Berpasangan Harus Menunjukkan Identitas Menikah” (lihat gambar), artinya RedDoorz tersebut merupakan properti syariah.
|