Apa arti amanah dalam agama Islam?

Setiap Muslim dituntut untuk selalu bersikap amanah. Saking pentingnya sikap ini, Islam mengancam neraka bagi orang yang mengingkari amanah yang sudah ia emban.

Dalam bahasa sehari-hari, amanah bisa diartikan sebagai sikap bertanggung jawab. Jika seseorang bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya, ia dipandang sebagai sosok amanah. Demikian juga sebaliknya, jika ia mengkhianati amanahnya, ia dipandang sebagai sosok yang tak bisa dipercaya.

Secara definitif, amanah merupakan kata dari bahasa Arab yang diserap bahasa Indonesia. Asal kata amanah dalam Alquran bermakna “menepati janji dan pertanggungjawaban".

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amanah adalah sifat seseorang yang bisa dipercaya atau sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain. Amanah juga adalah salah satu sifat yang dimiliki Rasulullah SAW. 

Setiap orang harus memiliki sifat amanah, terlebih jika ia seorang pemimpin. Pemimpin yang baik harus bisa mendapatkan kepercayaan dari setiap pengikutnya. Jika tidak, sejatinya ia bukan pemimpin yang baik.

Dari sinilah kita jangan sampai memilih pemimpin yang tidak baik. Karena ujungnya adalah kerusakan demi kerusakan. Kesimpulan ini berlaku untuk semuanya. Mulai dari memilih pemimpin keluarga, organisasi masyarakat, lembaga pemerintah, umat, bisnis, bangsa, lembaga pendidikan, hingga pesantren.

Amanah adalah simbol bagaimana seorang Muslim terhadap apa yang dipercayakan kepadanya. Ketika ia mendapat amanah, apa pun bentuknya, kapan saja, ia harus menyampaikan amanah itu dengan sebaik-baiknya. Karena itu lebih dekat dengan takwa.

Hal ini tertulis dalam firman Allah SWT surah an-Nisa ayat 58: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya dan [menyuruh kamu] apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.” 

Di sini lain, kita bisa baca sindiran ayat Alquran tentang “kesombongan” manusia merasa mampu memikul amanah. “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh" (QS al-Ahzab: 72).

Dari sinilah, kita sebagai manusia harus menyadari betul kelemahannya. Jangan sombong dan jangan pula berkhianat ketika amanah diberikan. Karena hukumannya tidak hanya di neraka. Namun, lebih cepat dan nyata di dunia. Berupa hukuman sosial, yaitu ketidakpercayaan. Orang tidak akan lagi percaya pada kita.

Kalau sudah demikian, hidupnya sudah habis alias tidak berguna. Maka, jadikan amanah ini sebagai ukuran dasar sampai di mana kita sebagai manusia pantas disebut “manusia yang seutuhnya”.

tirto.id - Menjaga amanah dengan baik adalah salah satu akhlak terpuji dalam Islam.

Orang yang senantiasa menjaga amanah akan disukai banyak orang karena dapat dipercaya. Orang lain akan segan padanya lantaran perbuatan terpuji itu.

Amanah adalah menghargai kepercayaan orang lain pada diri seseorang, untuk melakukan suatu tuntutan yang ada di dalam kepercayaan itu.


Saat seseorang diberikan amanah, maka dia bertanggung jawab untuk melaksanakan urusan yang dipercayakan orang lain padanya, dengan sama sekali tidak mengabaikan urusan tersebut.

Perintah menjaga amanah disebutkan dalam Al-Quran surah Al-Anfal ayat 27. Di ayat tersebut, Allah melarang untuk berkhianat terhadap amanah-amanah yang telah diterima. Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui," (Q.S. Al Anfal: 27).

Sosok yang dapat dijadikan contoh keteladanan menjaga amanah adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Akhlak terpuji beliau pada urusan penjagaan amanah telah ditunjukkan semenjak muda, bahkan sebelum diangkat menjadi nabi.

Beliau sampai mendapat julukan al amin (orang yang dapat dipercaya) dan as shadiq (yang benar) dari suku Quraisy di Mekkah.

Konsep amanah setidaknya memiliki empat ciri di dalamnya. Ciri tersebut yaitu:

    • Menjaga hak Allah dan Rasul-Nya
    • Menjaga hak sesama manusia
    • Menjauhkan dari sifat abai dan berlebihan. Amanah mesti disampaikan pada keadaan yang tepat dan kadarnya tidak ditambah mau pun dikurangi.
    • Dalam amanah terkandung sebuah pertanggungjawaban

Macam-macam amanah


Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII (2017) terbitan Kemdikbud, amanah memiliki beberapa bentuk. Macam-macam bentuk amanah sebagai berikut:

1. Amanah terhadap Allah

Amanah terhadap Allah merupakan amanah untuk senantiasa taat pada perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Amanah ini berkaitan erat dengan perintah ketakwaan. Seorang muslim bertanggung jawab untuk melaksanakan apa pun yang diperintahkan dan harus dijauhi dalam Islam, tanpa melakukan penolakan.

Contoh pelaksanaan amanah terhadap Allah yaitu mendirikan shalat wajib lima waktu, berpuasa Ramadhan, menjalankan shalat sunnah, dan banyak lagi.

Amanah ini perlu diniatkan untuk mencari ridho Allah dengan penuh kesadaran, sehingga memiliki nilai ibadah yang membawa kebaikan dunia dan akhirat.

2. Amanah terhadap sesama manusia

Manusia dengan manusia lainnya akan saling membutuhkan sebagai makhluk sosial.

Dalam urusan amanah di antara manusia, maka terjadi tanggung jawab yang dimiliki seseorang untuk menjaga hak-hak sesama manusia lainnya.

Contoh sederhana, saat seseorang dititipi pesan atau barang untuk disampaikan ke orang lain, maka dia benar-benar menyampaikan titipan tersebut ke penerima yang berhak.

Dan, amanah terhadap sesama manusia telah disampaikan Allah melalui firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah Swt. menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya... ” (Q.S. An Nisa’: 58).

3. Amanah terhadap diri sendiri

Amanah ini berupa janji diri untuk memelihara dan memakai segenap kemampuan dalam usaha menjaga kelangsungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan diri.

Orang mesti mencintai dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri, sehingga mampu membawanya pada kondisi senantiasa lebih baik.

Perintah menjaga amanah untuk diri sendiri hadir dalam Alquran surah Al Mu'minun ayat 8. Allah berfirman:

"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,” (Q.S. Al Mu’minun: 8).

Baca juga:

  • Apa Itu Perilaku Amanah: Arti, Dalil, dan Hikmahnya dalam Islam
  • Perilaku Jujur, Amanah, Istiqomah: Arti dan Hikmahnya dalam Islam


Baca juga artikel terkait atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar

(tirto.id - Pendidikan)

Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno

Apa artinya amanah secara istilah agama Islam?

Amanah adalah sesuatu yang dititipkan atau dipercayakan kepada orang lain. Ada pula pendapat Quraish Shihab yang lebih memperjelas lagi pemahaman mengenai amanah. Menurutnya, amanah adalah kepercayaan yang diberikan seseorang untuk dipelihara dan dijalankan sebaik mungkin.

Apa arti dari kata amanah?

Secara bahasa, amanah diartikan sebagai kepercayaan, loyalitas, kejujuran, dan integritas. Kata amanah juga memiliki kesamaan makna dengan iman, aman, dan amin. Seluruh kata tersebut berkaitan dengan kepercayaan.

Apa itu amanah kepada Allah?

Pemaknaan Amanah Dalam Surah Al-Ahzab Ayat 72 (Perspektif penafsiran al-Sya'rāwī) Daftar Isi: Amanah adalah suatu sifat dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab. Dalam arti yang lebih luas amanah merupakan tuntunan wajib atas perjanjian manusia sebagai hamba kepada Tuhan.

Apa yang dimaksud dengan amanah dan berikan contohnya?

Amanah merupakan perilaku yang harus diterapkan sehari-hari dalam hidup bermasyarakat. Berikut contoh perilaku amanah. Amanah terhadap Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, seperti melaksanakan shalat 5 waktu, menjalankan puasa Ramadhan , dan berzakat .

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA