Analisis yang biasa digunakan untuk membuat suatu produk adalah analisis

Analisis yang biasa digunakan untuk membuat suatu produk adalah analisis

Analisis yang biasa digunakan untuk membuat suatu produk adalah analisis
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi metode analisis kelayakan usaha

KOMPAS.com - Analisis kelayakan usaha dikenal juga dengan istilah feasibility study. Analisis ini umumnya dilakukan untuk meminimalisasi atau menghindari risiko kerugian usaha, serta memudahkan perencanaan bisnis.

Umumnya analisis kelayakan usaha dibuat sebelum kegiatan bisnis mulai dijalankan. Hasil analisis ini dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan usaha.

Pengertian analisis kelayakan usaha

Sebagaimana dikutip dari buku Manajemen Usaha Perikanan (2020) karya Muhfizar dan Hendra Poltak, Kasmir dan Jakfar menjelaskan bahwa analisis kelayakan usaha adalah kegiatan untuk mempelajari secara mendalam sebuah kegiatan usaha, digunakan untuk menentukan apa usaha tersebut layak atau tidak untuk dijalankan.

Menurut Taufik Bidullah dalam jurnal Analisis Kelayakan Usaha Gilingan Padi di Desa Eteng Kecamatan Masama (2020), kata layak dalam analisis kelayakan usaha merujuk pada manfaat secara finansial yang akan didapatkan saat menjalankan usaha.

Harapannya ketika melakukan analisis kelayakan usaha, risiko kerugian dapat diminimalisasi bahkan dihindari.

Baca juga: Unsur-unsur Mengurangi Risiko dalam Usaha

Metode analisis kelayakan usaha

Saat melakukan analisis kelayakan usaha, diperlukan metode untuk mencari hasilnya. Metode ini digunakan untuk pengambilan atau pencarian data.

Sehingga hasil datanya nanti bisa diyakini valid dan bisa menentukan pengambilan keputusan. Berikut 2 metode analisis kelayakan usaha, yaitu:

Adalah metode pengambilan sampling yang mana tiap subyek atau obyeknya mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih atau tidak terpilih dalam analisis kelayakan usaha.

Sebagai contoh seorang peneliti ingin melakukan analisis kelayakan usaha di desa petani. Apabila peneliti tersebut menggunakan metode probability sampling, maka tiap subyek (petani) di desa tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan subyek analisis kelayakan usaha.

Metode analisis kelayakan usaha ini dibedakan lagi menjadi beberapa macam. Misalnya simple random sampling, systematic sampling, multistage sampling, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Badan Usaha Agraris: Pengertian, Ciri, dan Contoh di Indonesia

Adalah metode pengambilan sampling yang mana tiap subyek atau obyeknya tidak diberi kesempatan atau peluang yang sama besarnya untuk terpilih dalam analisis kelayakan usaha.

Sebagai contoh seorang peneliti akan melakukan analisis kelayakan usaha di desa nelayan. Apabila menggunakan metode non probability sampling, maka tidak semua subyek (nelayan) di desa itu memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan subyek analisis kelayakan usaha.

Hal ini bisa terjadi karena peneliti tidak mengetahui seberapa besar populasi dalam sebuah kelompok. Metode analisis kelayakan usaha ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yakni quota sampling, snowball sampling, judgment sampling, serta convenience sampling.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Apa itu analisis bisnis (Business Analysis)? Agar dapat memahami makna dari istilah ini maka kita harus mengetahui pengertian dari setiap katanya, yaitu “analisis” dan “bisnis”.

Secara singkat, pengertian analisis adalah serangkaian kegiatan dalam mengamati sesuatu secara mendetail, mulai dari mengurai, membedakan, memilah, sehingga dapat ditafsirkan maknanya.

Sedangkan pengertian bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian, dan pertukaran barang dan jasa, dengan tujuan untuk memperoleh laba.

Pengertian Analisis Bisnis

Secara sederhana, pengertian analisis bisnis adalah proses melakukan evaluasi apakah bisnis yang dijalankan memiliki berbagai risiko yang mungkin terjadi serta mengetahui sejauh mana kemungkinan prospeknya.

Pendapat lain mengatakan analisis bisnis adalah seperangkat tugas dan teknik yang digunakan sebagai penghubung antara para pemangku kepentingan untuk memahami struktur, kebijakan, dan operasi dari suatu organisasi, serta merekomendasikan solusi yang memungkinkan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Sederhananya, analisis bisnis adalah proses melihat dan menilai berbagai data yang dimiliki oleh perusahaan dan menggunakannya sebagai acuan untuk mengambil keputusan berdasarkan data.

Jadi, dengan analisis bisnis maka kita dapat mengidentifikasi apa yang sedang terjadi, mengapa hal tersebut terjadi, mengidentifikasi kebutuhan bisnis, dan menentukan solusi untuk menghadapi berbagai masalah bisnis.

Dalam melakukan analisis, beberapa poin penting akan disoroti termasuk strategi bisnis, lingkungan perusahaan, keuangan, sumber daya sampai dengan cara kerjanya. Dengan cara ini, kita akan mengetahui sejauh mana bisnis akan berkembang dan apakah berjalan efektif.

Kadang-kadang, orang mempelajari pengertian analisis bisnis dan menerapkannya secara langsung sebelum membuat keputusan baik itu untuk investasi, berhutang, memperpanjang jangka pinjaman, menilai perusahaan sampai dengan persoalan restrukturisasi (merger, akuisisi dan divestasi).

Baca juga: Analisis SWOT

Jenis-Jenis Analisis Bisnis

Analisis yang biasa digunakan untuk membuat suatu produk adalah analisis

Mengacu pada perkembangan bisnis sekarang ini, jenis analisis bisnis dapat dibedakan berdasarkan tahapannya, yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Proses analisis deskriptif ini melibatkan proses menggali data dan menggunakan KPI untuk mengetahui situasi bisnis saat ini. Misalnya, informasi minat pelanggan, demografi, dan perilaku pelanggan.

Analisis ini dapat berupa angka penjualan atau kondisi keuangan perusahaan. Atau bisa juga metrik sosial media, seperti; jumlah fan base, like, dan keterlibatan audiens.

Artinya, analisis deskriptif tidak mencoba membentuk hubungan sebab akibat. Tetapi berupa angka pasti.

2. Analisis Prediktif

Jenis analisis ini merupakan cara yang dilakukan perusahaan untuk mencoba memprediksi apa yang harus dilakukan di masa depan berdasarkan tren.

Sebagai contoh:

  • Menggunakan data tahun sebelumnya untuk mengetahui jenis produk yang mungkin diminati konsumen, dan apakah konsumen cenderung membelinya lagi.
  • Menggunakan data penjualan periode sebelumnya untuk mengetahui pelanggan yang cenderung akan melakukan pembelian ulang suatu produk.

3. Analisis Perspektif

Ini merupakan bentuk analisis bisnis yang dapat membantu perusahaan mengambil keputusan dan tindakan terbaik dalam situasi tertentu.

Analisis perspektif menggunakan data dari analisis deskriptif dan analisis prediktif untuk mencoba memperkirakan apa yang akan terjadi di masa mendatang serta memberikan solusi pada situasi yang sama.

Sebagai contoh,

Pada periode musim libur sebelumnya terjadi penurunan penjualan suatu produk karena adanya pandemi Covid-19. Analisis perspektif akan memberikan rekomendasi perlunya menurunkan harga atau memberikan diskon khusus kepada konsumen.

Baca juga: Analisis Data

Manfaat Analisis Bisnis

Analisis yang biasa digunakan untuk membuat suatu produk adalah analisis

Banyak perusahaan yang belum melakukan analisis bisnis dengan memanfaatkan data yang sudah mereka miliki. Padahal data tersebut memiliki potensi keuntungan bagi perusahaan, baik usaha kecil maupun besar.

Berikut adalah manfaat dari analisis bisnis:

1. Menekan Anggaran

Sebagian besar perusahaan kecil memiliki anggaran pemasaran yang terbatas. Dengan menggunakan analisis bisnis, maka perusahaan dapat mengoptimalkan pengeluaran dengan membantu perusahaan memahami pelanggan lebih baik.

Dengan memahami pelanggan, perusahaan dapat mengantisipasi kebutuhan pelanggan, bersaing dengan kompetitor, serta menghasilkan ide dan produk yang inovatif.

2. Pengambilan Keputusan

Seringkali perusahaan tidak tahu cara menggunakan anggaran pemasaran. Selain itu, bisnis yang sudah go online pun kurang memahami bisnisnya sehingga tidak dapat memilih kata kunci terbaik untuk situsnya.

Dengan melakukan analisis, pebisnis dapat memprediksi tren dan produk yang laris pada momen-momen tertentu. Data dari analisis tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang lebih akurat, efisien, dan waktu respon yang baik.

3. Mengukur Pencapaian

Analisis bisnis dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh perusahaan. Hasil analisis akan membantu sebuah bisnis dalam mengukur pencapaian terhadap tujuan secara keseluruhan.

Penyajian data dalam bentuk visualisasi akan membantu perusahaan dalam melacak kinerjanya terhadap KPI (key performance indicator), tujuan, dan sasaran, baik di masa sebelumnya dan juga masa sekarang.

4. Pemahaman Terhadap Situasi

Perubahan selalu terjadi, dan perusahaan harus memahami situasi yang terjadi. Pebisnis dapat menggunakan data pada analitik untuk melacak perubahan tren, perilaku konsumen, dan pergeseran pasar.

Data tersebut menjadi acuan pebisnis dalam beradapatasi sehingga dapat melakukan perubahan secara dinamis jika, dan ketika, data yang mendukung sudah menunjukkan waktunya.

5. Efisiensi

Di jaman digital ini, rata-rata pebisnis sudah bisa mengumpulkan data dengan lebih mudah dan cepat. Dengan analisis bisnis, perusahaan dapat melakukan identifikasi dalam proses atau kinerja secara real-time dengan cepat dan hemat.

Komponen Analisis Bisnis

Analisis yang biasa digunakan untuk membuat suatu produk adalah analisis

Beberapa komponen analisis bisnis tersebut adalah:

1. Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi

Analisis ini meliputi analisis industri dan analisis strategi yang bisa didapatkan dari jurnal industri dan perdagangan, publikasi pemerintah, berita keuangan, media promosi perusahaan, dan website.

2. Analisis Akuntansi

Proses evaluasi sejauh mana akuntansi mencerminkan realitas ekonomi dengan mempelajari transaksi dan peristiwa, kebijakan akuntansi, penyesuaian, dan membuatnya lebih sesuai untuk analisis walaupun telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan.

3. Analisis Keuangan

Laporan keuangan digunakan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa depan yang mencakup analisis potensi keuntungan, analisis resiko, analisis sumber dan penggunaan dana.

4. Analisis Prospektif

Proses prediksi atau ramalan hasil di masa depan untuk laba dan arus kas. Analisis ini diambil dari analisis akuntansi, analisis keuangan, dan analisis lingkungan bisnis dan strategi.

5. Penilaian

Proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai perusahaan dengan memilih suatu model penilaian dan mengestimasi biaya modal perusahaan.

Contoh Analisis Bisnis

Metode perencanaan strategis yang sering digunakan untuk mengevaluasi kelayakan sebuah usaha bisnis adalah metode SWOT. Analisis SWOT merupakan metode untuk mengevaluasi kelemahan, kekuatan, peluang, ancaman dan spekulasi sesuai dengan kepanjangannya; Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threats.

1. Strenght

Strenght adalah kekuatan dalam organisasi, proyek atau konsep. Kekuatan yang dianalisis di sini adalah faktor yang ada organisasi, proyek atau konsep bisnis.

2. Weakness

Weakness adalah kelemahan yang terdapat pada sebuah organisasi. Yang dilihat di sini adalah kelemahan yang ada dalam proyek, organisasi dan konsepnya.

3. Opportunities

Opportunitis adalah peluang yang dimiliki oleh sebuah organisasi untuk berkembang di masa depan. Dalam analisa SWOT yang disoroti mulai dari kebijakan pemerintah, kompetitor, hingga kondisi pasar.

4. Threats

Threats adalah tantangan atau ancaman yang berasal dari luar organisasi. Maksudnya di sini adalah berbagai ancaman yang datang dan kemungkinan terjadi sehingga mengganggu efektifitas bisnis.

Baca juga: Pengertian Perencanaan

Penutup

Banyak pebisnis yang mengalami kerugian karena tidak melakukan strategi yang tepat, sebab mereka tidak mencari kelemahan, ancaman, peluang dan kekuatannya. Itu sebabnya mengapa strategi yang dijalankan tidak pernah tepat sasaran.

Semua jenis bisnis seharusnya memanfaatkan penggunaan analisis bisnis untuk meningkatkan usahanya. Ada banyak alat yang bisa digunakan untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik mengenai data sehingga membantu pebisnis dalam penggunaan anggaran, penyelesaian tugas, dan hal lainnya.

Di atas tadi adalah penjelasan mengenai pengertian analisis bisnis, jenis-jenisnya, manfaat, dan contoh analisis bisnis. Melakukan analisis bisnis menjadi hal pertama yang harus dilakukan untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.