Amanat Pembina Upacara tentang tata tertib sekolah

Amanat Pembina Upacara : Disiplin Dimulai Dari Diri Sendiri Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Terhormat Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Terhormat Bapak / Ibu Guru Dan Yang Tersayang siswa/siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Disiplin dimulai dari diri sendiri. Sudah diketahui bersama bahwa matahari adalah makhluk yang paling disiplin. Ia terbit pada waktu pagi dan tenggelam pada waktu sore. Ia terbit di timur dan tenggelam di barat. Seandainya ia tidak disiplin, maka kiamat telah tiba. Disiplin adalah melaksanakan hak dan kewajiban tepat waktu dan tempatnya. Siswa yang disiplin selalu datang ke sekolah tepat waktu. Tidak terlambat dan tidak terlalu cepat. Siswa yang disiplin akan mematuhi peraturan-peraturan di sekolah. Disiplin adalah jalan menuju keberhasilan. Disiplin harus dimulai dari diri sendiri dan dilaksanakan sekarang juga. Kedisiplinan dapat dibentuk melalui hal-hal berikut ini: 1. Bangun tidur sebelum subuh dan tidur jam sembilan malam. 2. Sarapan sebelum ke sekolah. Bawalah bekal air minum dan makanan dari rumah. 3. Pulang sekolah berganti pakaian dan istirahat sejenak di rumah. 4. Buatlah jadwal kegiatan agar dapat lebih mudah mengatur waktu. 5. Tulislah kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. 6. Laksanakan evaluasi diri atas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. 7. Jadikanlah kegiatan-kegiatan tersebut sebagai rutinitas sehari-hari. Disiplin adalah kunci kesuksesan. Disiplin dilakukan di rumah, di sekolah, di jalan raya dan tempat-tempat lainnya. Bila setiap orang bisa disiplin, maka masyarakatnya tertib, negaranya makmur sejahtera. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang disiplin. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Generasi Muda Berkarakter Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Bapak Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Generasi Muda Berkarakter. Sebagai mana yang diketahui bahwa ranting kayu yang masih muda masih bisa diluruskan atau dibengkokkan. Tapi ranting kayu yang sudah tua, bila diluruskan atau dibengkokkan akan patah. Generasi muda adalah generasi yang masih dalam masa pertumbuhan dan masa produktif. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa. Kemakmuran bangsa di masa yang akan datang bergantung pada generasi muda yang berakhlak, rajin, dan pintar. Oleh karena itu, negara dan masyarakat sangat berkepentingan dalam pendidikan generasi muda. Penanaman karakter atau akhlak mulia akan lebih efektif bila dilaksanakan di masa muda. Karena efektifitas tersebut maka kewajiban belajar itu dilaksanakan pada usia muda pula. Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap karakter generasi muda. Karena keluarga adalah lingkungan terkecil dan terdekat yang memiliki sentuhan langsung dengan anggota keluarganya. Seperti kata pepatah; buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap karakter. Bila lingkungannya baik maka akan memupuk karakter yang baik untuk menjadi semakin baik. Faktor sekolah atau pendidikan formal juga sangat berpengaruh terhadap karakter generasi muda. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda dengan yang berpendidikan rendah. Output pendidikan militer akan berbeda dengan kedokteran dan sebagainya. Membiasakan berbuat baik, berkata benar, disiplin, jujur, rajin adalah jalan terbaik membentuk karakter. Bila ingin memiliki karakter yang baik tapi tidak bisa, maka berpura-puralah baik. Teruslah demikian sepanjang hidup. Hingga suatu saat kebiasaan baik tersebut akan melekat dan membentuk karakter yang baik secara permanen. Semoga generasi muda Indonesia semakin berkarakter. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Persatuan dan Kesatuan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Terhormat Bapak Kepala Sekolah beserta staf Yang Terhormat Bapak / Ibu Guru Dan Yang Tersayang siswa/siswi yang berbahagia. Pada hari Senin ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul persatuan dan kesatuan. Sebagaimana yang diketahui bahwa sebatang lidi dapat dengan mudah dipatahkan, tapi seikat sapu lidi sulit untuk dipatahkan. Untuk mematahkannya, maka bukalah ikatannya, lalu patahkanlah lidinya satu persatu. Negara Indonesia terdiri dari 17.508 pulau dan ribuan suku bangsa. Dahulu Indonesia pernah dijajah selama 350 tahun. Penjajah menggunakan prinsip devide et impera yang artinya memecah belah dan menjajahnya. Suku bangsa- suku bangsa di Indonesia dipecah belah lalu dijajah satu persatu. Selama 350 tahun Indonesia tidak bisa menang melawan penjajah, karena Indonesia tidak bersatu. Lalu pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda di seluruh Indonesia bersumpah untuk bersatu. Akibat dari persatuan tersebut maka tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia bisa merdeka. Demikianlah pentingnya persatuan dan kesatuan bagi negara Indonesia. Oleh karena itu yang sangat dibutuhkan oleh NKRI adalah pemimpin yang bisa mempersatukan Indonesia. Bukan pemimpin yang selalu gaduh, serta memicu konflik yang memecah belah persatuan. Gelar Profesor, Jenderal, Kyai, Pendeta dan gelar-gelar lainnya, bukan jaminan kapabilitas untuk mempersatukan Indonesia. Tapi setidaknya gelar-gelar tersebut dapat menambah kepercayaan rakyat untuk mempersatukan Indonesia. Semoga Indonesia tetap bersatu. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari Senin ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara: HUT Kemerdekaan RI, Cinta Tanah Air Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam. Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berusaha menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul Menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dengan Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air. Segala puji bagi Allah Tuhan alam semesta. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam. Hadirin yang dimuliakan Allah… 17 Agustus 1945 adalah hari kemerdekaan negara kita. Yaitu hari lahirnya bangsa Indonesia. Dengan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan saya berharap semoga kita lebih meningkatkan rasa cinta kepada negara Indonesia. 17 Agustus 1945 adalah anugerah Allah yang telah dilimpahkan kepada seluruh rakyat Indonesai yang telah berjuang sekian lamanya mengusir penjajah yang menggenggam bangsa dan negara kita selama kurang lebih 350 tahun. Mereka berkeinginan menguasai negeri ini selamanya, karena terdorong keadaan ibu pertiwi ini yang sangat subur tanahnya, kaya akan harta tambang dan sebagainya. Ratusan tahun bangsa Indonesia telah berusaha melepaskan diri dari cengkeraman penjajah melalui suatu perjuangan yang gigih sekali, tidak mengenal waktu dan tidak mengenal menyerah. Segala yang dimiliki oleh rakyat pada waktu itu dikorbankan untuk kepentingan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan negeri ini, baik tenaga, pikiran dan harta bendanya, bahkan sampai jiwapun diserahkan dengan sukarela. Rakyat pada waktu itu tidak mengenal takut karena peluru dan bom-bom yang berdentuman di hadapannya demi kemerdekaan bangsa dan negara tercinta. Puluhan juta rakyat gugur dan bercucuran darahnya di tengah medan pertempuran. Hadirin yang dimuliakan Allah… Adalah suatu kenyataan sejarah bahwa di antara sekian banyak rakyat yang berjuang dan gugur di medan pertempuran untuk memperoleh kemerdekaan tanah air kita adalah kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh ulama. Itulah sebabnya ribuan ulama gugur di medan pertempuran. Kesungguhan umat Islam yang begitu besar didorong oleh rasa tanggung jawab dan kecintaan yang membara terhadap tanah airnya. Sebagaimana sabda Rasulullah: َ ‫حُبُّ ْال َو‬ ‫ان‬ ِ ْ َ‫ط ِن ِمن‬ ِ ‫اْل ْي َم‬ (Hubbul waton minal imaan) Cinta tanah air adalah salah satu bagian dari iman. Marilah kita kaum muda Indonesia memperjuangkan bangsa Indonesia, selalu bersemangat dan selalu optimis untuk memberikan yang terbaik untuk tanah air tercinta. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan belajar dan berprestasi. Harumkan nama bangsa di kancah dunia. Isi kemerdekaan Indonesia dengan sebaik-baiknya serta dengan rasa cinta kepada tanah air. Yakinlah bahwa kita ini adalah generasi muda penerus bangsa yang mampu memberikan perubahan untuk bangsa tercinta ini. Selamat berjuang, semangat belajar untuk menjadi generasi muda yang lebih baik. Dirgahayu Indonesiaku. Merdeka! Merdeka! Hadanallahu Waiyyakum ila Shiratim mustaqim Wassalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Dirgahayu Indonesiaku. Merdeka! Merdeka! Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara: HUT Kemerdekaan RI, Nasionalisme dan Patriotisme Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam. Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berusaha menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul Menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dengan meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme. Segala puji bagi Allah Tuhan alam semesta. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam. Hadirin yang dimuliakan Allah… Tangal 17 Agustus kita merayakan ulang tahun kemerdekaan negara kita. Dengan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan saya berharap semoga kita lebih meningkatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme kepada tanah air tercinta. Peringatan ini sekaligus mengajak dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan semangat belajar agar lebih rajin lagi. Sebagai generasi muda, kita haris bisa menjadi generasi yang membuat negara tercinta kita makmur dan tentram. Betapa hebatnya para pejuang bangsa dalam mempertahankan dan merebut kemerdekaan negara kita dari tangan penjajah. kita sebagai rakyat Indonesia dan sebagai bangsa yang besar harus dapat menghormati dan menghargai jasa para pahlawan bangsa kita. Bentuk penghargaan tersebut yaitu dengan meneruskan perjuangan para pahlawan. Meneruskan perjuangan mereka bukan berarti berperang. Tetapi dengan meningkatkan kualitas diri. Maka perjuangan kita adalah memajukan bangsa ini. Hadirin yang dimuliakan Allah… Peranan generasi muda sekarang ini sangatlah penting demi kemajuan dan ketentraman negara kita untuk masa depan. Pada masa sekarang generasi muda lebih bersikap individualisme, bersikap hedonisme (hura-hura), terjadi kejahatan asusila serta kriminal dan runtuhnya jiwa nasionalisme. Keyakinan harus senantiasa ditumbuhkan dan harus ada dalam diri kita. Lakukan perubahan agar rakyatnya sejahtera. kita sekarang ini menjadi penopang bangsa Indonesia. Kita memiliki tugas yang sangat penting untuk memajukan bangsa Indinesia di segala bidang. Marilah kita kaum muda Indonesia bangkit kembali, memperjuangkan bangsa Indonesia, selalu bersemangat dan selalu optimis untuk memberikan yang terbaik untuk tanah air tercinta. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan belajar dan berprestasi. Harumkan nama bangsa di kancah dunia. Isi kemerdekaan Indonesia dengan sebaik-baiknya serta dengan semangat nasionalisme dan patriotisme. Yakinlah bahwa kita ini adalah generasi muda penerus bangsa yang mampu memberikan perubahan untuk bangsa tercinta ini. Selamat berjuang, semangat belajar untuk menjadi generasi muda yang lebih baik. Dirgahayu Indonesiaku. Merdeka! Merdeka! Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : yang Islami Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berusaha menyampaikan amanat pembina upacara yang islami yaitu tentang Islam, iman, ihsan dan taqwa. Islam adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya. Mendirikan shalat, membayar zakat, puasa ramadhan dan haji bagi yang mampu. Lima hal ini disebut rukun Islam. Iman adalah percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat dan takdir-Nya yang baik atau pun yang buruk. Ihsan adalah beribadah karena Allah seolah-olah kamu bisa melihat-Nya. Kalau kamu tidak bisa maka sesungguhnya Allah melihatmu. Taqwa adalah takut kepada Allah, sehingga melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Islam, iman, ihsan dan taqwa adalah empat hal yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Level permulaan adalah Islam. Lalu naik ke level iman. Kemudian level ihsan dan level yang terakhir adalah taqwa. Orang yang sudah berada pada level taqwa berarti ia sudah memiliki level-level sebelumnya. Yaitu Islam, iman dan ihsan. Oleh sebab itu Allah berfirman, bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Amanat Pembina Upacara : Menuntut Ilmu adalah Ibadah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berusaha menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul menuntut ilmu adalah ibadah. Allah menciptakan manusia dan jin hanya untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah adalah perbuatan karena Allah, baik berupa penyembahan kepadanya maupun perbuatan baik kepada sesama. Dari defenisi di atas maka Ibadah dapat dibagi dua macam. Ibadah berupa penyembahan kepada Allah dan ibadah berupa perbuatan baik kepada sesama. Ibadah berupa penyembahan kepada Allah disebut ibadah mahdhah. Misalnya, shalat, zakat, puasa, haji, umroh, bersuci dari hadats besar dan kecil dan lain-lain. Ibadah berupa perbuatan baik kepada sesama disebut ibadah ghairu mahdhah. Misalnya i’tikaf, wakaf, qurban, sedekah, ‘aqiqah, dzikir, doa, menuntut ilmu dan lain-lain. Agama Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu. Barang siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu, maka ia berada pada jalan Allah hingga ia kembali pulang. Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : yang Lucu Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berusaha menyampaikan amanat pembina upacara yang singkat tapi lucu. Esensi upacara bendera adalah penghormatan terhadap bendera merah putih. Bendera Republik Indonesia. Upacara bendera wajib diikuti oleh seluruh siswa di sekolah. Yang tidak mengikutinya tanpa alasan yang jelas akan mendapat sanksi dari sekolah. Sanksi diberikan kepada siswa yang tidak melaksanakan tata tertib sekolah. Tata tertib dibuat agar sekolah menjadi tertib dan nyaman. Siswa yang mengganggu ketertiban atau mengganggu temannya akan mendapat sanksi dari sekolah. Oleh karena itu janganlah dibalas dengan mengganggunya juga, tapi laporlah ke guru BP atau wali kelas. Seorang siswa memakai baju hangat ke sekolah. ketika sedang belajar, ia menggantungkan baju hangatnya di sandaran kursi. Saat waktu istirahat tiba, ia memakai baju hangatnya kembali. Tapi ia kaget karena baju hangatnya kotor. Tadi ia sekilas melihat bajunya dipakai untuk mengelap wajah dan tangan oleh temannya yang duduk di belakang. Ia tidak menunjukkan kemarahan. Sambil tertawa ia berkata bahwa ada bekas wajah dan tangan monyet di baju hangatnya. Temannya tersenyum malu lalu meminta maaf. Ia pun memaafkannya. Intinya adalah jangan balas kejahatan dengan kejahatan. tapi balaslah dengan cara yang baik. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Amanat Pembina Upacara : Tentang Kejujuran Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berusaha menyampaikan amanat pembina upacara yang singkat tentang kejujuran. Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan atau kesesuaian informasi dengan kenyataan. Siswa yang sedang mengikuti ujian harus jujur tidak boleh mencontek atau curang. Siswa yang mendapat tugas dari guru harus jujur melaksanakannya, agar hasil belajarnya sesuai dengan yang diharapkan. Siswa yang belajar menulis sebanyak 3000 kali akan lebih pintar dibandingkan dengan siswa yang baru belajar menulis 3 kali. Oleh karena itulah hasil belajar itu ditentukan oleh prosesnya. Seperti apa prosesnya, seperti itulah hasilnya. Orang yang jujur memiliki derajat yang tinggi. Rasulullah bersabda; barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka berkatalah yang baik atau diam. Kadang-kadang seseorang dihadapkan pada situasi yang mengarahkannya untuk berkata benar atau berkata baik. Tapi apabila tidak bisa berkata benar atau baik, maka sebaiknya diam. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini. Terimakasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Tentang Etika Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berusaha menyampaikan amanat pembina upacara yang singkat tentang etika. Etika adalah ilmu tentang sikap atau prilaku yang baik. Orang yang beretika akan selalu berperilaku baik. Karena perilaku baik telah menjadi kebiasaannya sehari-hari. Orang yang beretika kepada ayah dan ibu selalu berbicara sopan kepada mereka. Mentaati perintah dan larangan mereka. Membantu pekerjaan sehari-hari di rumah. Misalnya membersihkan tempat tidur, mencuci sepatu sekolahnya, menyapu halaman rumah dan lain-lain. Ayah dan ibu adalah orang tua yang harus dihormati sedangkan orang yang lebih tua wajib menyayangi yang lebih muda. Guru dapat dianggap orang tua di sekolah. Ia menyampaikan ilmu dan keterampilan kepada siswa. Guru juga menjaga siswanya agar nyaman di sekolah. Siswa wajib menghormati gurunya, melaksanakan tugas yang diberikan gurunya, agar bisa lulus sekolah dengan baik. Teman-teman juga harus dihormati. Walaupun teman sebaya, berbicara dan bertingkah laku sopan juga harus dilakukan terhadap mereka dan terhadap sesama makhluk Tuhan. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Sekolah Yang Menarik Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berusaha menyampaikan amanat pembina upacara yang singkat tentang sekolah yang menarik. Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin di sekolah ini. Sekolah ini menjadi besar karena gurunya bagus-bagus, siswanya bagus-bagus dan fasilitasnya bagus-bagus. Sehingga alumninya pun bagus-bagus. Dipercaya oleh masyarakat dan menarik minat mereka untuk menyekolahkan putra-putri mereka di sekolah ini. Siswa dan guru sama-sama menjalankan dan menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah. Disiplin dan tata tertib sekolah yang dijalankan dan ditegakkan dengan baik menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk mendaftar di sekolah ini. Disiplin dan tata tertib sekolah membuat sekolah nyaman, aman dan kondusif. Bersih indah dan menarik. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Sekolah Yang Menarik Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan berusaha menyampaikan amanat pembina upacara yang singkat tentang sekolah yang menarik. Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin di sekolah ini. Sekolah ini menjadi besar karena gurunya bagus-bagus, siswanya bagus-bagus dan fasilitasnya bagus-bagus. Sehingga alumninya pun bagus-bagus. Dipercaya oleh masyarakat dan menarik minat mereka untuk menyekolahkan putra-putri mereka di sekolah ini. Siswa dan guru sama-sama menjalankan dan menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah. Disiplin dan tata tertib sekolah yang dijalankan dan ditegakkan dengan baik menjadi salah satu daya tarik bagi masyarakat untuk mendaftar di sekolah ini. Disiplin dan tata tertib sekolah membuat sekolah nyaman, aman dan kondusif. Bersih indah dan menarik. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Yang Menyentuh Hati Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang dengan harapan bisa menyentuh hati kita semua. Bersekolah itu adalah hak dan kewajiban setiap warga Negara Indonesia. Dulu ada program wajib belajar 6 (enam) tahun yaitu tingkat SD/MI (Sekolah Dasar/ Madarasah Ibtidaiyah). Kemudian menjadi wajib belajar 9 (Sembilan) tahun yaitu tingkat SD/MI dan SMP/MTs (Sekolah Dasar/ Madarasah Ibtidaiyah dan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Dan sekarang adalah wajib belajar 12 (dua belas) tahun yakni tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/ MA (Sekolah Dasar/ Madarasah Ibtidaiyah- Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah). Belajar itu wajib demi masa depan yang lebih baik. Masa depan yang lebih baik dapat lebih mudah diraih dengan bersekolah. Di sekolah para siswa belajar dan berusaha meraih nilai rapor atau prestasi sebaik-baiknya. Semakin baik prestasinya, semakin banyak penghormatan yang ia dapat dari kawan-kawan dan gurunya. Sekolah adalah tempat belajar meraih prestasi. Apakah prestasi belajar intrakurikuler atau ekstrakurikuler dan lain-lain. Di sekolah, seorang siswa mendapat penghormatan bukan karena anak orang mampu. Tapi karena ia berprestasi dan berakhlak mulia. Orang-orang hebat di Indonesia misalnya Jendral Moeldoko, Panglima TNI, berjalan kaki pada waktu subuh untuk mencapai sekolahnya. Presiden Soeharto pernah hanya punya celana dan tidak punya baju pada masa kanak-kanaknya. Tapi ia sekolah dengan sungguh-sungguh. Presiden Jokowi ketika SD dan SMP pernah jadi ojek payung dan kuli angkut barang. Ia sekolah sungguhsungguh dan ia jadi presiden. Ada banyak lagi orang-orang besar yang masa kecilnya hidup prihatin tapi mereka sungguhsungguh sekolah hingga berhasil. Presiden Habibie adalah anak yatim. Ayahnya meninggal ketika ia berusia 13 tahun. Tapi ia terus sekolah hingga ia berhasil meraih cita-cita. Wakil presiden Indonesia, Sudharmono adalah anak yatim piatu ketika masih berumur tiga tahun. Tapi ia rajin sekolah hingga akhirnya menjadi wakil presiden. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Sopan Santun Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Sopan Santun Sopan santun adalah bersikap menghormati dan bertindak tenang dan halus. Orang yang memiliki sopan santun selalu bertindak sesuai dengan cara yang diterima oleh masyarakat, menunjukkan rasa hormat, peduli dan perhatian kepada orang lain. Contoh sopan santun misalnya: mengucap salam, menyapa teman atau orang lain yang lebih tua, tidak memotong bicara atau antrian, berbicara dengan suara yang pantas yaitu tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan. Tertib lalu lintas, mengucapkan terima kasih bila mendapat bantuan atau pertolongan. Mengucap maaf atau permisi bila meminta bantuan. Lain lubuk lain ikan, lain padang lain belalang, lain daerah lain pula cara bersopan santun. Di beberapa daerah membelakangi orang tua dianggap sopan, tapi di daerah lain dianggap tidak sopan. Di suatu daerah, menatap mata ketika berbicara dianggap sopan, tapi di daerah lain, dianggap tidak sopan. Sopan santun menyenangkan hati orang lain. Sehingga orang lain juga akan membalasnya dengan sikap yang sama. Berbicara dengan cara yang sopan, lebih mudah diterima oleh lawan bicara dibandingkan dengan cara yang tidak sopan. Keberhasilan akan lebih mudah diraih bila berbicara dan bertindak dengan sopan santun. Sebaliknya pertengkaran dan perselisihan akan selalu terjadi bila tidak menjaga sopan santun. Sopan santun dimulai sejak kecil. Karena akan sulit jika dipelajari pada masa tua. Ibarat ranting pohon yang masih muda, yang masih bisa diluruskan. Tapi ranting yang tua akan patah bila dibengkokkan. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Setelah UTS (Ulangan Tengah Semester) Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Kegiatan Setelah UTS (Ulangan Tengah Semester) Satu semester terdiri dari enam bulan. Ulangan tengah semester disingkat UTS adalah penilaian tengah semester atau mid semester. Tujuannya adalah mempersiapkan siswa dalam menghadapi ujian berikutnya yaitu ulangan akhir semester (UAS). UAS adalah penilaian akhir semester (PAS). Ujian akhir ini sangat mempengaruhi kenaikan kelas atau kelulusan siswa. Oleh karena itu sebelumnya perlu diakan pemanasan berupa UTS. Untuk menghadapi ujian sebaiknya menggunakan prinsip 1 X 3, bukan 3 X 1. Maksudnya adalah sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Satu materi pelajaran dicicil selama tiga hari. Bukan tiga materi pelajaran yang gabungkan dalam satu hari. Belajar sedikit demi sedikit, lebih baik karena memberi kesempatan kepada otak dan tubuh untuk recovery. Bila otak dan tubuh tidak diberi kesempatan untuk recovery, maka akan drop dan sakit. Hasil belajar tiga bulan dapat diketahui dengan UTS. Setelah UTS maka siswa dapat mengetahui hasil belajarnya selama ini. Hasil belajar tersebut berupa nilai yang menjadi acuan untuk kegiatan belajar selanjutnya. Tindak lanjut setelah UTS sangat mendesak untuk dilakukan. Agar nilai rapor akhir semester dapat lebih meningkat. Memperbanyak tubian terhadap mata pelajaran yang masih rendah nilainya, sangat penting. Bila tidak maka nilai UTS tersebut akan tetap rendah. Mengulangi pelajaran secara bertubi-tubi adalah kunci sukses dalam belajar. Semakin sering suatu pelajaran diulang-ulang, maka semakin mudah dihafal. Tentu saja dihafal sedikit demi sedikit. Seperti seikat sapu lidi, tidak dapat dipatahkan sekaligus. Tapi dipatahkan lidinya satu persatu. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Meraih Cita-cita Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Meraih cita-Cita Cita-cita adalah impian, keinginan, rencana atau harapan yang ingin diraih atau diwujudkan oleh seseorang. Setiap orang punya cita-cita. Ada yang cita-citanya kuat, ada pula yang tidak. Semakin kuat keinginannya, semakin terbuka jalan untuk meraih atau mewujudkannya. Ada seribu satu jalan bagi yang mau bersungguh-sungguh. Tapi ada seribu satu alasan bagi yang tidak mau. Di mana ada kemauan di sana pula ada jalan. Where there is a will there is a way. Oleh karena itu bercita-citalah setinggi langit. Apabila tidak bisa setinggi langit, maka cukup setinggi burung di langit. Apabila tidak bisa, maka cukup setinggi pohon kelapa. Apabila tidak bisa juga, maka cukup setinggi pohon mangga. Seseorang yang sehat jasmani dan rohani bercita-cita ingin menjadi TNI/Polri. Bila tidak kesampaian, ia bisa menjadi satpam. Seseorang yang pintar, bercita-cita ingin menjadi dosen. Bila tidak kesampaian maka ia bisa menjadi guru. Seseorang yang suka menolong, bercita-cita menjadi dokter, bila tidak kesampaian, maka ia bisa menjadi bidan atau perawat. Cita-cita diraih dengan proses belajar. Tidak ada seorangpun yang lahir langsung pintar. Seorang bayi, belajar berjalan, lalu belajar berbicara, lalu sekolah dan menjadi pintar. Oleh karena itu, tidak ada seorang bayi yang langsung jadi tentara dan punya pistol. Tapi bayi tersebut harus melalui proses belajar hingga dewasa dan jadi tentara. Belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah atau madrasah adalah jalan terbaik untuk menggapai cita-cita. Orang yang bersekolah lebih mudah meraih cita-cita dibandingkan dengan yang tidak bersekolah. Semakin tinggi sekolahnya, semakin dekat dengan cita-citanya. Orang yang memiliki cita-cita, hidupnya lebih bersemangat dan lebih sehat dibandingkan dengan orang yang tidak punya cita-cita. Penyakit akan lebih suka mendekati orang yang tidak punya cita-cita. Semua yang dimiliki bisa hilang. Tapi harapan dan cita-cita harus ada selama hayat dikandung badan. Mari gantungkan cita-cita setinggi langit. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Budaya Malu Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Budaya Malu Malu adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap orang. Rasa malu adalah pembeda antara orang yang waras dan yang tidak. Orang yang waras akan merasa malu untuk berjalan tanpa busana di pusat keramaian. Sebaliknya orang yang tidak waras tidak akan malu dan akan melakukan apapun tanpa rasa malu. Orang yang normal memiliki rasa malu kepada diri sendiri bila tidak mampu mewujudkan resolusi yang telah dicita-citakan dalam hati. Orang yang normal akan memiliki rasa malu kepada Tuhan jika tidak beribadah kepada-Nya. Orang yang normal akan merasa malu kepada orang lain atau masyarakat jika ketahuan berbuat tidak baik. Seorang siswa lazimnya merasa malu jika memperoleh nilai ujian yang rendah. Ia akan belajar lebih giat lagi agar nilainya bagus. Ia akan mengikuti ujian dengan jujur. Ia malu bila curang dalam ujian. Seorang siswa akan merasa bangga bila memiliki prestasi. Sebaliknya akan malu bila mendapat hukuman dari sekolah. Lazimnya seseorang merasa malu jika teman atau keluarganya mendapat malu. Oleh karena itu ia akan berusaha melindungi diri dan orang terdekatnya agar tidak mendapat malu. Dalam agama Islam, rasa malu adalah salah satu bagian dari keimanan. Semakin rendah rasa malunya, maka rendah pula imannya. Semakin tinggi malunya, semikn tinggi pula imannya. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Menghadapi Ujian Sekolah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Menghadapi Ujian Sekolah Sebentar lagi ujian akan tiba. Dalam ujian para siswa harus menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan tersebut berkaitan erat dengan materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Hasil ujian tersebut dilaporkan dalam bentuk buku laporan evaluasi belajar siswa yang disebut buku rapor. Ujian sangat menentukan kelulusan siswa. Dengan ujian maka tingkat kepintaran siswa dapat diketahui. Biasanya semakin pintar seorang siswa, semakin tinggi pula nilai rapornya. Cara terbaik untuk pintar adalah belajar setiap hari. Membaca buku pelajaran setiap hari. Mengulang pelajaran setiap hari. Semakin sering membaca buku pelajaran maka akan semakin pintar. Semakin sering mengulang pelajaran, maka akan semakin pintar. Tidak ada seorangpun yang lahir langsung pintar. Tapi orang pintar itu karena proses belajar. Orang yang pintar tidak akan curang dalam ujian. Ia sadar bahwa ujian adalah untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimilikinya. Ia sadar bahwa curang dalam ujian adalah sikap yang tidak baik. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Tahun Baru Islam Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Tahun Baru Islam Beberapa waktu yang lalu umat Islam merayakan tahun baru Hijriah. Yaitu tahun baru umat Islam. Tahun baru Islam diperingati setiap tanggal satu bulan Muharam. Sistem kalender Islam dan Jawa berdasarkan peredaran bulan. Sedangkan sistem kalender Masehi berdasarkan peredaran matahari. Oleh karena itulah kalender Islam dan Jawa tidak jauh berbeda. Sistem kalender Islam ditetapkan oleh khalifah Umar bin Khattab pada tahun 638 M (17 H). yaitu berpatokan pada peritiwa hijrahnya nabi Muhammad saw dari Mekkah ke Madinah. Tahun baru adalah momentum untuk introspeksi diri. Beruntunglah orang yang masa sekarang dan masa depannya lebih baik dari masa lalunya. Masa depan akan menjadi baik jika mulai dari sekarang selalu melakukan hal yang baik terus-menerus. Tahun baru adalah momentum untuk menjadikan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran yang berharga. Tak ada yang dapat mengajari seseorang lebih baik dari pengalaman masa lalunya. Alangkah ruginya orang yang jatuh berkali-kali ke lubang yang sama. Tahun baru adalah momentum yang tepat untuk menentukan rencana atau pencapaian yang harus diraih. Dengan menetapkan target yang harus diraih, maka hari-hari akan dilalui dengan penuh harapan, penuh gairah, dan penuh semangat. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Hari Ibu Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Hari Ibu Seorang ibu mengandung anaknya selama sembilan bulan sepuluh hari. Lalu menumpahkan darahnya untuk melahirkan anak-anaknya. Banyak ibu yang mengorbankan nyawa demi melahirkan anaknya. Baik ketika melahirkan maupun setelah melahirkan beberapa hari. Ibu mengasuh dan menyusui bayinya selama lebih kurang dua tahun. Setiap malam ia terbangun untuk mengasuh dan menyusui bayinya. Apalagi ketika bayinya terserang demam. Alangkah besarnya perjuangan seorang ibu untuk anak-anaknya. Ketika telah dewasa, tak jarang seorang anak masih menyusahkan ibunya. Demikianlah kasih sayang ibu sepanjang masa hidupnya. Oleh karena itu sudah seharusnya seoarang anak membalas jasa-jasa ibunya. Selalu berbuat baik dan mendo’akannya. Untuk mengenang jasa ibu, di negara Republik Indonesia hari ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 tahun 1959 yang menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai hari ibu sekaligus hari besar nasional bukan hari libur. Surat keputusan tersebut dilatarbelakangi oleh kongres perempuan Indonesia tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang mendeklarasikan tekad dan perjuangan kaum ibu untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Akhlak Terpuji Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Akhlak Terpuji Akhlak terpuji adalah ucapan atau perbuatan yang baik. Misalnya sopan dalam perkataan. Perkataan yang tidak sopan dapat menyakitkan hati pendengarnya. Ucapan yang sopan lebih baik dari pada memberi sesuatu tapi disertai dengan ucapan yang menyakitkan. Akhlak terpuji berikutnya adalah suka menolong. Misalnya menolong ibu menyapu rumah, atau mencuci piring. Menolong teman yang sedang sakit dengan menjenguk dan mendo’akannya agar cepat sembuh, dan sebagainya. Akhlak terpuji selanjutnya adalah amanah (dapat dipercaya). Orang yang amanah tidak suka berkhianat. Siswa yang mendapat amanat menjadi ketua kelas maka akan menjalankan tugas yang diembannya dengan baik. Ia tidak menyalahgunakannya. Siswa yang mendapat amanah sebagai pengurus OSIS akan menjalankan tugas organisasi dengan sebaik-baiknya. Ia tidak menyalahgunakannya. Akhlak terpuji berikutnya adalah jujur. Siswa yang jujur akan disenangi oleh teman-temannya dibandingkan dengan siswa yang tidak jujur. Siswa yang tidak jujur adalah siswa yang suka berkhianat. Siswa yang berbohong akan menutupi kebohongannya dengan kebohongankebohongan berikutnya. Ia akan memiliki derajat yang rendah di mata teman-temannya. Segala sesuatu yang banyak akan menjadi murah harganya. Kecuali akhlak terpuji. Semakin banyak akhlak terpuji seseorang, maka semakin tinggi harga dirinya. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Semangat Belajar Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Semangat Belajar Bayi yang baru lahir, tidak punya kepintaran apapun. Beberapa bulan kemudian ia belajar berdiri dan belajar berjalan. Ia belajar berbicara bahasa ibu. Beberapa tahun kemudian ia sekolah dan menjadi pintar. Ada yang menamatkan sekolah dokter, maka ia menjadi dokter. Ada yang menamatkan sekolah polisi, maka ia menjadi polisi. Ada yang menamatkan sekolah tentara, maka ia jadi tentara. Ada yang menamatkan sekolah guru, maka ia menjadi guru dan seterusnya. Orang yang punya cita-cita, akan berusaha meraih cita-citanya. Ia berusaha meraih cita-citanya dengan belajar. Ia memiliki semangat belajar. Hari-harinya dijalani dengan penuh semangat. Orang yang hari-harinya penuh semangat, akan jauh dari penyakit, dibandingkan dengan orang yang tidak semangat. Ia menjadi lebih semangat, karena cita-citanya sejalan dengan hobinya. Semangat belajar itu penting, siswa yang semangat belajar akan disayangi guru dan disegani oleh teman-teman. Di sekolah akan bertambah banyak siswa yang ingin berteman dengannnya. Siswa yang semangat belajar akan aktif dalam berbagai aktifitas di sekolah. Aktifitas tersebut sangat bermanfaat bagi masa depannya, untuk meraih cita-cita. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Generasi Muda Penerus Bangsa Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Generasi Muda Penerus Bangsa. Generasi muda memiliki peranan penting dalam kemajuan negara. Kondisi suatu negara bergantung pada generasi mudanya. Pemerintahan penjajah Belanda digoyahkan oleh pemuda dengan pergerakan organisasi Budi Utomo, peristiwa Sumpah Pemuda dan lain-lain. Pemerintahan penjajah Jepang ditumbangkan oleh pemuda dengan peristiwa Rengasdengklok. Pemerintahan orde lama ditumbangkan dengan demonstrasi pemuda dan mahasiswa. Demikian juga dengan pemerintahan orde baru. Pada masa penjajahan Belanda, para pemuda membentuk organisasi Budi Utomo. Organisasi tersebut berdiri tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini telah membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Oleh karena itulah hingga sekarang setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari kebangkitan nasional. Lalu pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda berkumpul di Jakarta untuk mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Yaitu bertumpah darah satu, berbangsa satu dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Hingga sekarang setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda. Pada masa penjajahan Jepang, golongan muda menculik Soekarno – Hatta ke Rengasdengklok. Peristiwa tersebut terjadi tanggal 16 Agustus 1945. Golongan muda memaksa Soekarno – Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesisa. Usaha golongan muda membuahkan hasil. Tanggal 1 Agustus 1945 Soekarno – Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI. Hingga saat ini tanggal 17 Agustus diperingati sebagai hari kemerdekaan RI. Pada masa kemerdekaan, pemerintahan orde lama dan orde baru berhasil ditumbangkan oleh demonstrasi para pemuda dan mahasiswa. Alangkah besarnya peranan generasi muda. Oleh karena itu, kemajuan bangsa pada masa sekarang dan masa yang akan datang bergantung kepada pendidikan generasi mudanya. Yaitu pendidikan yang menyeluruh, mencakup ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Tata Tertib Sekolah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Tata Tertib Sekolah Sekolah. Tiap sekolah memiliki tata tertib sekolah. Setiap siswa wajib mematuhi tata tertib tersebut. Bila tidak mematuhinya, maka siswa yang bersangkutan akan mendapat sanksi. Bahkan dapat di skor atau dikembalikan kepada orang tuanya. Tata tertib sangat penting. Ia seperti rel kereta api yang mengantarkan penumpangnya ke tujuan. Tata tertib sekolah bermanfaat untuk mengingatkan tugas siswa. Siswa dapat tamat sekolah bila sudah menyelesaikan tugas demi tugas yang diberikan oleh guru. Tugas-tugas tersebut sangat penting untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa. Tata tertib sekolah bermanfaat untuk mengefektifkan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah. Kegiatan belajar mengajar tidak efektif jika siswa tidak hadir tepat waktu. Ataupun jika siswa pulang ke rumah lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan. Tata tertib sekolah bermanfaat untuk melatih tanggung jawab siswa. Tanggung jawab untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas. Siap menerima akibat bila tidak melaksanakan tugas. Siap mendapat nilai rapor yang rendah bila tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Tata tertib sekolah bermanfaat untuk melatih disiplin siswa. Terutama disiplin waktu. Tiap kegiatan ada waktunya. Ada waktu belajar, ada waktu untuk bermain, ada waktu makan, sholat, istirahat, tidur dan sebagainya. Bila makan tidak tepat waktu maka akan sakit. Bila tidur tidak tepat waktu maka akan sakit juga. Oleh karena itu disiplin waktu sangat penting. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Kebersihan Sekolah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Kebersihan Sekolah Sekolah adalah tempat para siswa belajar. Siswa belajar di sekolah dari pagi hingga siang. Siswa belajar di sekolah agar menjadi pintar. Agar dapat meraih cita-cita. Ada yang cita-citanya ingin menjadi polisi, tentara, pengusaha, dokter, bidan, perawat, kyai, ustadz, presiden petani sukses, pedagang sukses dan lain-lain. Kebersihan sekolah harus dijaga. Agar sekolah menjadi tempat yang nyaman untuk belajar sehingga para siswa dan tenaga kependidikan menjadi betah. Kebersihan harus dijaga agar tubuh menjadi sehat. Bila lingkungan kotor maka tubuh menjadi mudah terserang penyakit. Sekolah yang bersih menjadikan sekolah sebagai tempat yang kondusif untuk belajar. Kondusif maksudnya tidak ada gangguan lalat, bau-bauan, sampah dan lain-lain. Sekolah yang bersih menjadikan siswa fokus untuk belajar, semangat belajar. Untuk menjaga kebersihan sekolah maka piket kelas harus bekerja dengan benar. Bagi siswa yang tidak piket kelas maka buanglah sampah pada tempatnya. Agar lingkungan sekolah menjadi bersih. Agar meja dan kursi menjadi bersih maka jangan mencoret-coret meja dan kursi jangan mencoret-coret sekolah. Kemudian yang buang air kecil, maupun air besar di toilet maka harus disiram yang bersih, agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara : Berani Bertanggung Jawab Assalamualaikum Yang Saya Yang Saya Dan Yang warahmatullahi wabarakatuh Hormati Bapak Kepala Sekolah beserta staf Hormati Bapak / Ibu Guru Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Berani Bertanggung Jawab Setiap orang harus memiliki rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab akan membuat orang berfikir tentang akibat dari perbuatan yang akan dilakukan. Begitupun jika perbuatan itu terlanjur dilakukan, maka tidak boleh berlepas tangan. Jika lepas tangan, berarti tidak bertanggung jawab. Tentu kita semua tidak mau dibilang tidak bertanggung jawab bukan? Oleh karena itu mari berlatih bertanggung jawab. Pertama bertanggung jawab terhadap kebersihan diri dan lingkungan, seperti mandi yang bersih, menyikat gigi, merapikan tampat tidur atau kamar setelah bangun tidur. Apabila badan dan lingkungannya tidak bersih maka akan terkena penyakit berbahaya. Kedua bertanggung jawab mengerjakan tugas pribadi seperti PR atau tugas dari sekolah, mengaji, shalat, mengulang pelajaran di rumah dan sebagainya. Apabila tidak rajin belajar maka siap menerima nilai rapor yang rendah. Ketiga bertanggung jawab menjaga diri dan barang-barang pribadi. agar selalu menjaga keamanan dan berada di lingkungan yang aman. Apabila tidak maka bersiaplah menghadapi halhal yang membahayakan. Keempat bertanggung jawab menjalankan peraturan di rumah dan di sekolah. Peraturan di rumah misalnya menjaga kebersihan rumah, seperti menyapu, mengepel, dan sebagainya. Peraturan di sekolah misalnyamelaksanakan tugas piket kelas, datang dan pulang dari sekolah tepat waktu. Apabila tidak dilaksanakan maka siap menerima konsekuensinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang dapat diandalkan. Ia akan mendapat kepercayaan dan penghargaan serta penghormatan dari orang lain. Sehingga dapat mempermudah jalan menuju keberhasilan. Demikianlah amanat pembina Terimakasih atas Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. upacara pada hari ini perhatiannya Amanat Pembina Upacara; Menuntut Ilmu Adalah Ibadah Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh. Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du. Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf Yang saya hormati Dewan Guru Dan yang saya sayangi Siswa-Siswi Semuanya. Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka melaksanakan upacara bendera. Sebagai kegiatan rutin pada setiap hari Senin pagi, mengawali kegiatan belajar mengajar pada awal pekan ini. Kegiatan belajar mengajar adalah termasuk dzikir atau kegiatan ibadah kepada Allah sebagai mana firman Allah swt. dalam surat al-Nahl: 43: َ ‫الذك ِّْر إِّن ُكنت ُ ْم الَ ت َ ْعلَ ُم‬ ‫ون‬ ِّ ‫سأَلُواْ أ َ ْه َل‬ ْ ‫فَا‬ Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. Dzikir di sini berarti ilmu pengetahuan. Arti dzikir yang lain adalah: Menyebut Asma Allah. “Maka sebutlah nama Allah (al-Hajj:32)” ْ ‫فَا ْذك ُُروا ا‬.. ِّ‫ّللا‬ َ ‫س َم‬ Arti dzikir selanjutnya adalah mengingat Allah: َ‫َوا ْذكُر َربَكَ إِّذَا نَسِّيت‬ Ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa (al- Kahfi :24) Arti dzikir berikutmya adalah membaca al-Quran ُ ِّ‫الذك َْر َوإِّنَا لَهُ لَ َحاف‬ َ ‫ظ‬ ‫ون‬ ِّ ‫إِّنَا نَحْ ُن نَ َز ْلنَا‬ “Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kamilah yang memeliharanya.” (al-Hijr: 9) Selanjutnya adalah Dzikir dalam arti Shalat sebagai mana firman Allah dalam Surat Thaha: 14 ‫صالةَ ِّل ِّذك ِّْري‬ َ ‫َوأَقِّ ِّم ال‬ Dan dirikanlah shalat dalam rangka dzikir pada Ku Siswa-siswi yang berbahagia, berdasarkan dalil-dalil tadi maka marilah kita niat dalam hati bahwa menuntut ilmu adalah dalam rangka dzikir atau ibadah kepada Allah swt. Demikian amanat pembina upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau kesalahan. Hadanallah wa iyyaakum ila shiraatim mustakim. Wassalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh. Amanat Pembina Upacara : Disiplin Dimulai Dari Diri Sendiri Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang Terhormat Ibu Kepala Sekolah beserta staf Yang Terhormat Bapak / Ibu Guru Dan Yang Tersayang siswa/siswi yang berbahagia. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Disiplin dimulai dari diri sendiri. Sudah diketahui bersama bahwa matahari adalah makhluk yang paling disiplin. Ia terbit pada waktu pagi dan tenggelam pada waktu sore. Ia terbit di timur dan tenggelam di barat. Seandainya ia tidak disiplin, maka kiamat telah tiba. Disiplin adalah melaksanakan hak dan kewajiban tepat waktu dan tempatnya. Siswa yang disiplin selalu datang ke sekolah tepat waktu. Tidak terlambat dan tidak terlalu cepat. Siswa yang disiplin akan mematuhi peraturan-peraturan di sekolah. Disiplin adalah jalan menuju keberhasilan. Disiplin harus dimulai dari diri sendiri dan dilaksanakan sekarang juga. Kedisiplinan dapat dibentuk melalui hal-hal berikut ini: 1. Bangun tidur sebelum subuh dan tidur jam sembilan malam. 2. Sarapan sebelum ke sekolah. Bawalah bekal air minum dan makanan dari rumah. 3. Pulang sekolah berganti pakaian dan istirahat sejenak di rumah. 4. Buatlah jadwal kegiatan agar dapat lebih mudah mengatur waktu. 5. Tulislah kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. 6. Laksanakan evaluasi diri atas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. 7. Jadikanlah kegiatan-kegiatan tersebut sebagai rutinitas sehari-hari. Disiplin adalah kunci kesuksesan. Disiplin dilakukan di rumah, di sekolah, di jalan raya dan tempat-tempat lainnya. Bila setiap orang bisa disiplin, maka masyarakatnya tertib, negaranya makmur sejahtera. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang disiplin. Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini Terimakasih atas perhatiannya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh KEJUJURAN DIMULAI DARI SEKARANG Jujur adalah berkata-kata dengan sebenarnya. Misalnya; seorang siswa yang berkata dengan benar apakah ia sudah buat PR atau belum Siswa yang jujur akan memperoleh kemudahan dalam belajar Siswa yang jujur akan memperoleh kepercayaan dari teman dan guru. Marilah kita memelihara kejujuran sebagai sifat yang wajib kita miliki. Kejujuran dimulai dari sekarang, dimulai dari masa kecil hingga masa dewasa. Kita para siswa SD adalah calon pemimpin di masa datang. Kejujuran dimulai dari sekarang. Seandainya para pemimpin berkata dan bertindak jujur maka negara akan maju. Seandainya para pemimpin tidak korupsi maka rakyat akan sejahtera. Negara akan maju dan rakyat sejahtera bila kejujuran dijunjung tinggi. Maukah teman-teman punya negara maju dan sejahtera? Mau…? Mari berkata jujur… Mari bertindak jujur… Pidato Hari Pahlawan Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh. Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du. Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf Yang saya hormati Dewan Guru Dan yang saya sayangi siswa-siswi Semuanya. Pada hari Senin ini saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Pahlawan. Kata pahlawan berasal dari kata “pahala + wan”. Pahlawan adalah orang yang memiliki jasa dan pengorbanan yang sangat besar, bahkan sampai jiwa dan raganya. Jasa dan pengorbanannya sangat bermanfaat bagi masyarakat, agama, bangsa, dan negara. Oleh karena itu ada orang yang berjasa kepada masyarakat, ada yang berjasa kepada agama, ada yang berjasa kepada bangsa dan ada yang berjasa kepada negara, bahkan ada pula yang berjasa kepada dunia internasional. Di Indonesia gelar Pahlawan Nasional diberikan oleh Presiden. Hari pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November untuk mengenang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Pada hari itu sekitar 6000 sampai 16.000 pejuang Indonesia gugur dalam pertempuran melawan para penjajah sedangkan dari pihak penjajah hanya sekitar 600 sampai 2000 yang tewas.Latar belakang pertempuran tersebut adalah berkibarnya bendera Belanda di Hotel Yamato di Surabaya (sekarang Hotel Majapahit), padahal Indonesia sudah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Ada banyak cara untuk menghargai pahlawan misalnya mengisi zaman kemerdekaan ini sesuai dengan bidangnya masing-masing. Contohnya seorang siswa mengisinya dengan belajar yang baik. Apakah kegiatan siswa hanya belajar saja? Tentu tidak. Kegiatan siswa sangat banyak misalnya, pada jam 7.00 pagi mengawali KBM dengan mengaji, Jam 10 beristirahat dengan bermain atau kegiatan santai lainnya. Jam 1 siang shalat Dzuhur berjama’ah, lalu makan siang dan istirahat. Jam 3.30 shalat Ashar. Pada saat-saat tertentu siswa melaksanakan olahraga atau latihan serta kursus dan lain-lain. Piket siswa bekerja menyapu ruangan kelas sebelum KBM dimulai dan sebagainya. Bila seorang siswa tidak mau piket maka siswa tersebut tidak memiliki sifat kepahlawanan. Karena salah satu sifat kepahlawanan adalah mau bekerja keras, rela berkorban, berjiwa besar cinta tanah air dan lain sebagainya. Demikian amanat pembina upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau kesalahan. Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh. Pidato Upacara Bendera Hari Senin; Tanggung Jawab Sebagai Prilaku Terpuji Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulilahi rabbil ‘alamin. Ashalatu wassalamu ‘ala asyrafil ambiya i, wal mursalin, wa ‘ala ‘alihi wa ashabihi ajma’in. ‘amma ba’du; Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta Staf Yang saya hormati Bapak/ Ibu Guru Yang Saya sayangi siswa/siswi Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul: “TANGGUNG JAWAB SEBAGAI PRILAKU YANG TERPUJI” Hadirin yang berbahagia… Rasulullah sallallahu ‘alahi wasallam bersabda: ‫سؤ ُْو ٌل ع َْن َر ِّعيَ ِّت ِّه‬ ْ ‫ُكلُّ ُك ْم َراعٍ َو ُكلُّ ُك ْم َم‬ Setiap manusia adalah pemimpin dan setiap manusia memiliki tanggung jawab. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim) Seorang siswa, seorang guru, ibu, bapak, dan semua manusia memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Hadirin yang berbahagia… Menurut Kamus Bahasa Indonesia, tanggung jawab berarti menanggung segala akibat perbuatannya dan menjawab segala pertanyaan akibat perbuatannya. Tanggung jawab terbagi dua yaitu: horizontal dan vertikal Tanggung jawab horizontal yaitu tanggung jawab terhadap manusia Tanggung jawab vertikal yaitu tanggung jawab terhadap Allah Misalnya seorang siswa mendapat PR dari guru, lalu PR tersebut dikerjakan dengan baik maka siswa tersebut mendapat pujian dan nilai dari guru serta pahala dari Allah. Ini adalah contoh siswa yang bertanggung jawab. Hadirin yang berbahagia… Seorang siswa yang tidak mengerjakan PR maka akan mendapat marah dari guru dan dosa dari Allah serta harus bertanggung jawab dengan mengerjakan PR tersebut keesokan harinya agar mendapat nilai dari guru. Seorang siswa berhutang tapi tidak mau membayarnya adalah contoh siswa yang tidak bertanggung jawab. Siswa seperti ini akan mendapat hukuman dari manusia dan dosa dari Allah. Hadirin yang berbahagia… Bertanggung jawab adalah perilaku yang terpuji dan baik. Sebaliknya tidak bertanggung jawab adalah perilaku yang tidak baik. Pada hakikatnya semua manusia mencintai kebaikan, oleh karena itu tidak ada manusia yang ingin disakiti tapi semua manusia ingin mendapat kebaikan. Hadirin yang berbahagia… Cukup sekian pidato yang singkat ini, mohon maaf bila terdapat kesalahan atau kekurangan Wabillahi taufiq wal hidayah Wassalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakaatuh. Pidato Upacara Bendera Hari Senin; Iman & Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulilahi rabbil ‘alamin. Ashalatu wassalamu ‘ala asyrafil ambiya i, wal mursalin, wa ‘ala ‘alihi wa ashabihi ajma’in. ‘amma ba’du; Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta Staf Yang saya hormati Bapak/ Ibu Guru Yang Saya sayangi siswa/siswi Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul: “IMAN DAN TAKWA PADA TUHAN YANG MAHA ESA” Hadirin yang berbahagia… Umat muslim wajib mengimani atau mempercayai Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Umat muslim wajib mengimani atau mempercayai Malaikat-Malaikat Allah Umat muslim wajib mengimani atau mempercayai Kitab-Kitab Allah Umat muslim wajib mengimani atau mempercayai Nabi dan Rasul Allah Umat muslim wajib mengimani atau mempercayai Hari Kiamat Umat muslim wajib mengimani atau mempercayai Qadha dan Qadar Hadirin yang berbahagia… Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: ‫يَ ْرفَ ِّع هللاُ ال ِّذ ْي َن آ َمنُوا ِّم ْنكُم َوالَ ِّذ ْي َن اُوتُوا ال ِّع ْل َم د ََر َجات‬ ِAllah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu (alQur’an, Surat al-Mujadilah 11) Hadirin yang berbahagia… Mengenai taqwa Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: ‫اِّن اَك َْر َمكُم ِّع ْن َد هللاِّ اتْ َقاكُم‬ Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. (alQur’an, Surat al-Hujurat 13) Hadirin yang berbahagia… Bertaqwa berarti melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya. Orang yang beriman, berilmu dan bertaqwa harus berakhlak mulia karena pada hakikatnya Rasulullah sallallahu ‘alahi wasallam diutus Allah ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu ‘alahi wasallam: ‫اِّنَ َما بُ ِّعثْتُ الُتَ ِّم َم َمك َِّار َم االَ ْخالَق‬ Sesunggunya Aku diutus Allah ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (Hadits Riwayat Bukhari) Hadirin yang berbahagia… Inilah sebenarnya tujuan Allah mengutus Nabi Muhammad sallallahu ‘alahi wasallam, ke dunia ini. Untuk itulah Kurikulum Pendidikan Negara Republik Indonesia mengutamakan karakter atau akhlak mulia. Oleh karena itu buat apa siswa pintar tapi akhlaknya tidak baik. Lebih baik siswa yang biasa-biasa saja tapi akhlaknya baik Tapi yang paling baik adalah siswa yang pintar dan berakhlak mulia. Hadirin yang berbahagia… Cukup sekian pidato yang singkat ini, mohon maaf bila terdapat kesalahan atau kekurangan Wabillahi taufiq wal hidayah Wassalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakaatuh. Pidato Upacara Bendera Hari Senin Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh. Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du. Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf Yang saya hormati Dewan Guru Dan yang saya sayangi siswa-siswi Semuanya. Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka melaksanakan upacara bendera. Upacara bendera sangat penting karena dengan melaksanakan upacara bendera berarti kita menghormati bendera negara RI. Siapa lagi yang menghormati bendera RI kalau bukan warga negara Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa bendera adalah salah satu simbol negara. Ada beberapa simbol negara misalnya, garuda, ideologi, Pancasila, UUD’45, bendera merah putih, presiden dan lain sebagainya. Upacara bendera adalah penghormatan simbol negara yang berarti juga menghormati negara RI. Bendera RI berwarna merah putih. Di dunia ini tidak ada yang benderanya sama. Tapi kalau hanya mirip mungkin ada. Misalnya bendera merah putih dengan bendera Monaco. Manusia juga tidak ada yang sama, kalau mirip mungkin ada misalnya dua anak kembar memiliki perbedaan sidik jari, atau yang satu ada tahi lalatnya yang satu lagi tidak. Ada yang mengatakan bahwa bendera RI adalah berasal dari bendera Belanda yaitu merah putih biru yang di sobek birunya menjadi merah putih. Ada yang mengatakan bendera merah putih berasal dari kerajaan Majapahit di Jawa Timur pada abad ke 13. Terlepas dari benar atau salah tentang asal-usulnya, bahwa bendera RI tidak sama dengan bendera lainnya. Bendera merah putih berskala 3:4 (tiga banding empat) sedangkan Monaco 4:5 (empat banding lima), sehingga bendera RI kelihatan lebih panjang dibandingkan dengan bendera Monaco. Manfaat lain dari upacara bendera adalah untuk kesehatan, melatih disiplin. Dengan berdiri di lapangan yang disinari oleh sinar matahari pagi maka akan menyehatkan tulang, kulit, dan badan, karena sinar matahari pagi mengandung pro-vitamin D. Upcara bendera melatih disiplin karena bila sudah ada aba-aba dari pemimpin upacara, maka seluruh peserta upacara mengikutinya.. bila aba-aba istirahat di tempat maka semuanya istirahat di tempat. Bila aba-aba siap maka semuanya dalam posisi siap. Disiplin adalah salah satu karakter atau akhlak yang mulia. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa karakter adalah salah satu unsur pokok dalam kurikulum pendidikan Indonesia. Buat apa siswa pintar tapi akhlaknya tidak baik. Tapi yang lebih baik adalah siswa yang pintar dan akhlaknya juga baik. Demikian amanat pembina upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau kesalahan. Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh. Amanat Pembina Upacara : Pilihlah Sahabatmu Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Yang saya hormati Kepala Madrasah dan Staf Dewan Guru dan Siswa-Siswi... Pidato yang singkat ini berjudul: Pilihlah Temanmu ‘Anil mar-i laa tas-al, wa sal ‘an qariinihi. Artinya: Janganlah tanya tentang sifat seseorang, tapi perhatikan siapa teman-temannya. Manusia cendrung berteman dengan yang sifatnya sama. Anak berteman dengan anak, remaja dengan remaja, dewasa dengan dewasa. Orang baik bergaul dengan orang baik. Demikianlah lazimnya. Seseorang yang selalu bergaul dengan orang baik, maka ia dianggap orang baik. Seseorang yang selalu bergaul dengan orang yang tidak baik, maka ia cenderung dianggap orang yang tidak baik. Dengan melihat siapa teman-temannya, maka sifat seseorang dapat diketahui. Oleh karena itu pilihlah siapa temanmu. Demikianlah pidato singkat ini, mohon maaf bila ada kekurangan atau kesalahan. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih . Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Amanat Pembina Upacara; Menuntut Ilmu Adalah Ibadah Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh. Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du. Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf Yang saya hormati Dewan Guru Dan yang saya sayangi Siswa-Siswi Semuanya. Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka melaksanakan upacara bendera. Sebagai kegiatan rutin pada setiap hari Senin pagi, mengawali kegiatan belajar mengajar pada awal pekan ini. Kegiatan belajar mengajar adalah termasuk dzikir atau kegiatan ibadah kepada Allah sebagai mana firman Allah swt. dalam surat al-Nahl: 43: َ ‫الذك ِّْر إِّن كُنت ُ ْم الَ ت َ ْعلَ ُم‬ ‫ون‬ ِّ ‫سأَلُواْ أ َ ْه َل‬ ْ ‫فَا‬ Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. Dzikir di sini berarti ilmu pengetahuan. Arti dzikir yang lain adalah: Menyebut Asma Allah. “Maka sebutlah nama Allah (al-Hajj:32)” ْ ‫فَا ْذك ُُروا ا‬.. ِّ‫ّللا‬ َ ‫س َم‬ Arti dzikir selanjutnya adalah mengingat Allah: َ‫َوا ْذكُر َربَكَ ِّإذَا نَسِّيت‬ Ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa (al- Kahfi :24) Arti dzikir berikutmya adalah membaca al-Quran ُ ِّ‫الذك َْر َوإِّنَا لَهُ لَ َحاف‬ َ ‫ظ‬ ‫ون‬ ِّ ‫إِّنَا نَحْ ُن نَ َز ْلنَا‬ “Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kamilah yang memeliharanya.” (al-Hijr: 9) Selanjutnya adalah Dzikir dalam arti Shalat sebagai mana firman Allah dalam Surat Thaha: 14 ‫صالةَ ِّل ِّذك ِّْري‬ َ ‫َوأ َ ِّق ِّم ال‬ Dan dirikanlah shalat dalam rangka dzikir pada Ku Siswa-siswi yang berbahagia, berdasarkan dalil-dalil tadi maka marilah kita niat dalam hati bahwa menuntut ilmu adalah dalam rangka dzikir atau ibadah kepada Allah swt. Demikian amanat pembina upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau kesalahan. Hadanallah wa iyyaakum ila shiraatim mustakim. Wassalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh. Khutbah Jum'at; Menuntut Ilmu ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللا َو بَ َركَاتُه‬ َّ ‫ال‬ ُ َ ُ ْ ْ ْ ُ ْ ُ َ ُ ُ ‫سيئ َات ا َ ْع َمالنا َ َم ْن َي ْهدى هللاُ فَالَ ُمض َّل لَه َو َم ْن‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫هلل‬ ‫با‬ ‫ذ‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫ن‬ َ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ن‬ َ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫َع‬ ‫ت‬ ‫س‬ ‫ن‬ َ ‫ْن‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫هلل‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ْ َ ‫ال‬ َ ُْ ُْ َ ُ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َ ‫ي لَه‬ َ ‫يُضْلل فَالَ هَاد‬ ْ ُ َ َ ُ ُ ‫عة‬ ‫َّا‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ْر‬ ‫ي‬ ‫َذ‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ْر‬ ‫ي‬ ‫ش‬ ‫ب‬ ‫ق‬ ‫ح‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ْ َ‫ْن‬ َ َ ً َ َ ْ ْ ُ َ َ ُ َ ‫ا ْش َهدُ ا َ َّن ُم َح َّمدًا‬ َ ً َ َ َّ ً ‫ش ْيئا‬ ْ َ َ‫شدَ َو َم ْن يُ ْعص ْي ٍه َما فَإنَّهُ ال يَض ُُّر إال نَف َسه َوالَ يَض ُُّرهللا‬ َ ‫س ْولَه فَقَدْ َر‬ ُ ‫َم ْن يُط ْي ُع هللاَ َو َر‬ َ َ ْ ‫سان إلَى َي ْوم الديْن‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫َب‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫اب‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫آل‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫َا‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ْ‫إح‬ ْ َ ‫سل ْم‬ َ َ َ ‫صل َو‬ َُْ َ ‫الل ُه َّم‬ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ ُ : ُ ‫أ َّما بَ ْعد‬ ْ َ ‫َاب َم ْن‬ ْ َ َ َ َ َ ْ َ‫از‬ ‫طغَى‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ف‬ ‫د‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫هللا‬ ‫ى‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ب‬ ‫َّاي‬ ‫ي‬ ‫إ‬ ‫و‬ ‫م‬ َ ‫ى َو خ‬ َ َ َ َ ْ ‫فَا ُ ْوص ْي ُك‬ َ َ َّ ‫الرحيْم‬ َّ ‫الرجيْم بسْم هللا‬ َّ ‫أع ُْوذُ باهلل منَ الش ْيطان‬ َ ‫الرحْ مـن‬ َ‫يَا أيُّ َها الَّذيْنَ آ َمنُ ْوا إتَّقُوا هللاَ َح َّق ت ُ َقاته َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن إالَّ َو أ ْنت ُ ْم ُمسْل ُم ْون‬ ‫صدَقَ هللاُ العَظ ْي ُم‬ َ Rasulullah saw bersabda: َ )‫ضةٌ َعلَى ُكل ُمسْلم (رواه البيهقى و ابن عدى‬ َ ‫طلَبُ الع ْلم فَر ْي‬ Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam. Dalam kitab Ta’lim Muta’allim disebutkan bahwa ilmu terbagi dua yaitu: 1. Ilmu Haal 2. Ilmu Ghairu Haal Yang pertama ilmu Haal yaitu ilmu yang seketika itu mesti digunakan lalu diamalkan ketika berumur baligh, misalnya ilmu Fiqih dan ilmu Tauhid. Dalam ilmu Fiqih misalnya dipelajari ilmu Ubudiyah dan ilmu Muamalah. Dalam ilmu Ubudiyyah misalnya dipelajari tata cara shalat beserta syarat dan rukunnya, cara berwudhu dan sebagainya. Dalam ilmu Muamalah dipelajari tentang barang-barang riba dan seterusnya. Kemudian dalam ilmu Tauhid yang dipelajari adalah mengenai ke-Esaan Allah beserta sifatsifat-Nya yang wajib dan yang muhal, kepercayaan kepada Malaikat, kitab-kitab Allah, para Rasul, hari kiamat dan kepastian baik dan buruk dari Allah. Demikian seterusnya secara bertahap, karena ilmu hal hukumnya wajib diamalkan sepanjang hidup. Yang kedua adalah ilmu Ghairu Haal yaitu ilmu yang berfungsi sebagai ilmu kelengkapan hidup, misalnya ilmu kedokteran, ilmu kemasyarakatan, dan ilmu-ilmu lain yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Jamaah Jumat yang berbahagia. Ilmu memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Suatu negara tidak akan maju kalau penduduknya masih terbelakang dalam ilmu pengetahuan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Jepang dan lain-lain adalah negara-negara yang penduduknya telah maju dalam bidang ilmu pengetahuan. Berkat kemajuan ilmu mereka maju pula negaranya. Pada zaman dahulu, Islam pernah menjadi jaya karena menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Ketika itu lahirlah ilmuan-ilmuan Islam dari segala bidang, misalnya dalam bidang hukum kita mengenal Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Malik. Dalam bidang Tauhid misalnya Abu Hasan al-‘Asy’ari dan Abu Manshur al-Maturidi. Dalam bidang kedokteran misalnya; ar-Razy, ilmu pasti dan Astronomi yaitu al-Khawarizmi, dalam ilmu Kimia Ibnu Hayyan, dalam ilmu sejarah; Ibnu Khaldun, dalam ilmu filsafat yaitu Ibnu Rusyd. Dan lain sebagainya. Jamaah Jumat yang berbahagia Ilmu Haal dan ilmu Ghairu Haal adalah demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tidak lengkap bila bahagia di dunia tapi tidak bahagia di akhirat. Sebaliknya kurang lengkap bila bahagia di akhirat tapi tidak bahagia di dunia. Yang paling baik adalah “bahagia di dunia dan bahagia di akhirat” sebagaimana firman Allah swt: ‫س نَص ْيبَكَ منَ الدُّ ْنيَا‬ َ ‫َوا ْبت َغ ف ْي َما آتَاكَ هللاُ الد‬ َ ‫َّار اآلخرة َ َوالَ ت َ ْن‬ "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia (al-Qashash:77) Mengenai iman dan ilmu, Allah swt berfirman: ‫يَ ْرفَع هللا الذيْنَ آ َمنُوا م ْن ُكم َوا َلذيْنَ اُوتُوا الع ْل َم دَ َر َجات‬ ِAllah mengangkat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat (al-Mujadilah 11) Mengenai taqwa Allah swt berfirman: ‫ان ا َ ْك َر َم ُكم ع ْندَ هللا اتْقَا ُكم‬ Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. (alHujurat:13) Orang-orang yang beriman, berilmu dan bertaqwa, pastilah memiliki akhlak yang mulia karena pada hakikatnya Rasulullah saw diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Sebagaimana sabda Rasulullah saw: ‫انَّ َما بُعثْتُ الُت َم َم َمكَار َم االَ ْخالَق‬ Oleh karena itu ; Buat apa pintar ilmu pengetahuan tapi akhlaknya tidak baik, lebih baik biasabiasa saja tapi akhlaknya mulia. Tapi yang paling baik adalah siswa yang pintar dan berakhlak mulia. ‫بَ َركَ هللاُ لي َو لَ ُك ْم فى القُ ْرآن العَظيْم َونَ َفعَنى َوإيَّا ُك ْم ب َما فيْه م ْن اآليَات َو ذ ْكرال َحكيْم‬ ‫الرح ْي ُم‬ َّ ‫أقُ ْو ُل قً ْولي َهذَا َوأ ْست َ ْغف ُرهُ إنَّهُ ه َُو الغَفُ ْو ُر‬ ‫ــــــ‬000‫ــــــ‬ ‫ال َح ْمد ُ هلل َرب العَالَميْن أحْ َمدُهُ َو أ ْست َع ْينُهُ َوأ ْست َ ْغف ُرهُ َو أت ََو َّكل َعلَيْه‬ َّ ُ‫َوأ ْش َهدُ أالَّ الهَ إالَّ هللا الَ شَريْكَ لَه َوأ ْش َهد‬ ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫أن ُم َح َمدًا َر‬

‫سلَهُ بال ُهدَى َو ديْن ال َحق لي ْ‬ ‫الوثْقًى َوسعدَ‬ ‫لى ديْن ُكله َولَ ْو كَرهَ ال ُم ْشر ُك ْون َو َم ْن يُط ْي ُع هللاَ َو َر ُ‬ ‫ا َ ْر َ‬ ‫ص َم بالعُ ْر َوة ُ‬ ‫س ْو َلهُ فَقًدْ ا ْعت َ َ‬ ‫ُظه َرهُ َع َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫لى َو االخ َرة‬ ‫فى اال ْو َ‬ ‫ضالَالً بَعيْدا ً َوخَس َر ُخس َْرانًا ُمبيْنا ً‬ ‫َو َم ْن يُ ْعصى هللاَ َو َر ُ‬ ‫ض َّل َ‬ ‫سولَهُ فَقَدْ َ‬ ‫س ْخ َ‬ ‫طهُ فَانَّ َما نَحْ نُ لَهُ َو به‬ ‫س ْولَهُ َويَتْبَ ُع رض َْوانَهُ َويَت َ َجنَّبُ ُ‬ ‫َوا َ ْسئَلَني َوايَّا ُك ْم م َّم ْن يُط ْيعُهُ َو يُط ْي ُع َر ُ‬ ‫ُ‬ ‫َّاي بت َ ْق َوى هللا َو َعلَى َ‬ ‫ض ُل َما تَ َح َ‬ ‫صل ْوابه‬ ‫اث النَّ ُ‬ ‫طا َعته فَا َّن ت َ ْق َوى هللا اَ ْف َ‬ ‫اس َعلَيْه َوتَدَا َع ْوا الَيْه َوت ََوا َ‬ ‫اُص ْي ُك ْم َواي َ‬ ‫َ‬ ‫َوا ْعلَ ُموا َّ‬ ‫َ‬ ‫صلَّى نَب َّيهُ قَد ْي ًما َو َبدأ ب َن ْفسه ت َ ْعل ْي ًما َوقاَلَ‪:‬‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫هللا‬ ‫َ‬ ‫أن َ َ‬ ‫ُّ‬ ‫َّ‬ ‫ُّ‬ ‫سل ُم ْوا تَسْل ْي ًما‬ ‫صل ْوا َعلَيْه َو َ‬ ‫صل ْونَ َعلَى النَّبي يَاأيُّ َهاالذيْن َآ َمنُ ْوا َ‬ ‫ا َّن هللاَ َو َمالئ ًكتًهُ يُ َ‬ ‫ار ُز ْقنَا اجْ تنَابَه‬ ‫ار ُز ْقنَا اتبَا َعه َواَرنَا البَاط َل بَاطالً َو ْ‬ ‫الَّل ُه َّم اَرنَا ال َح َّق َحقًّا َو ْ‬ ‫َالراحميْن‬ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُمسْلميْن َوال ُمسْل َمات َوال ُمؤْ منيْن َوال ُمؤْ منَات األحْ َياءم ْن ُه ْم َواأل ْم َوات ب َرحْ َمتكَ َي ْ‬ ‫اأر َحم َّ‬ ‫َربَّنَا ا ْغف ْر لَنَا َو ْ‬ ‫ف َرح ْي ٌم‬ ‫سبَقُ ْونَ باإل ْي َمان َوال َتَجْ عَ ْل في قُلُ ْوبنا َ غال للَّذيْنَ آ َمنُ ْوا َربَّنَا إنَّكَ َرؤ ُْو ٌ‬ ‫إلخ َواننا الَّذيْن َ‬ ‫اب النَّار‬ ‫سنَةً َوقنا َ َعذَ َ‬ ‫سنَةً َوفى اآلخ َرة َح َ‬ ‫َربَّنا َ آتنَا فى الدُّ ْنيَا َح َ‬ ‫عبَادَهللا ‪َّ ...‬‬ ‫سان َوإ ْيت َاء ذي القُ ْربَى َويَ ْن َهى َعن الفَحْ شَاء َوال ُم ْنكَر َو ْالبَ ْغي‬ ‫إن هللاَ يَأ ُم ُر ُك ْم بال َعدْل َواإلحْ َ‬ ‫يَع ُ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ظ ُكم ْ لَعَلَّ ُك ْم تذك ُر ْونَ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫صالَة‪..َ.‬‬ ‫فَاذ ُك ُر ْوهللاَ العَظي َْم يَذ ُك ْر ُك ْم َوادْع ُْوهُ يَ ْست َجبْ َل ُك ْم َولَذ ْك ُرهللاَ ا َ ْكبَر اَق ْي ُم ْوا ال َّ‬