You're Reading a Free Preview
Home » Kelas X , SMK » Peralatan Listrik dan Peralatan Kontrol Tata Cahaya
Peralatan listrik sangat diperlukan dalam pemasangan lampu panggung. Peralatan listrik yang digunakan dalam pemasangan lampu teater antara lain kabel, stop kontak dan steker, sakelar, multimeter, tespen, terminal, berbagai jenis tang, obeng dan selotip. Untuk mengontrol atau mengoperasikan tata cahaya menggunakan papan kontrol model on-off serta dimmer. Papan kontrol on-off dapat dioperasikan secara langsung melalui sakelar-sakelar yang dipasang, sedang dimmer membutuhkan remote control (pengendali jarak jauh). Terdapat dua jenis dimmer yaitu dimmer manual dan dimmer yang menggunakan memori melalui komputer. A. Peralatan Listrik Peralatan listrik adalah semua benda yang dapat digunakan untuk melakukan sesuatu yang dapat berfungsi jika menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Beberapa peralatan listrik yang dibutuhkan dalam tata cahaya adalah sebagai berikut. 1. Kabel Listrik Kabel listrik merupakan komponen yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber beban listrik atau alat listrik. Banyak jenis kabel dalam dunia kelistrikan. Umumnya yang dipakai dalam tata lampu panggung adalah kabel yang mampu menahan tegangan tinggi. 2. Sakelar Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu penghantar. Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi; sakelar bertegangan rendah, sakelar tegangan menengah, sakelar tegangan tinggi, dan sangat tinggi. 3. Stop Kontak Stop kontak atau outlet, adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang ditancapkan pada stop kontak. Stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu stop kontak kecil untuk peralatan listrik berdaya kecil, dan stop kontak besar yang menyediakan akses ground untuk peralatan berdaya listrik besar.
4. Multimeter Multimeter adalah alat ukur listrik yg mempunyai beberapa jangkauan dan dapat disetel untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan listrik. Multimeter digunakan untuk mengetahui ada tidaknya tegangan dari kabel yang disambungkan ke perangkat. 5. Tespen, Terminal, Tang, dan Obeng Tespen adalah alat untuk mengecek ada tidaknya arus listrik. Sedangkan terminal adalah alat yang digunakan untuk menyambung kabel. Penggunaan terminal membuat sambungan kabel lebih kuat dan aman. Untuk memotong kabel diperlukan tang pemotong dan untuk mengelupas kabel dibutuhkan tang khusus pengelupas kabel. Alat penting lain dalam kelistrikan adalah obeng untuk mengencangkan dan mengendurkan sekrup pada saat pemasangan stop kontak, sakelar, penyambungan kabel ke terminal atau ke sirkuit dimmer. Yang juga tidak kalah pentingnya adalah atau isolator yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk membungkus kabel yang terkelupas. B. Kontrol Tata Cahaya Untuk mengontrol atau mengoperasikan tata cahaya menggunakan papan kontrol. Beberapa peralatan kontrol dalam tata cahaya antara lain sebagai berikut.1. Kontrol model on-off 2. Kontrol dengan Dimmer Dimmer adalah alat yang digunakan untuk mengontrol intensitas cahaya dan mengatur perubahan cahaya dalam intensitas tertentu dalam tata cahaya profesional. Dimmer dapat mengubah intensitas cahaya dari rendah (redup) ke tinggi (terang) atau sebaliknya. Dimmer mempermudah operasional dan pengendalian intensitas cahaya lampu di panggung, dimana satu unit dimmer pack yang dapat menampung banyak lampu. Banyak jenis, ukuran, dan kekuatan dimmer pack. Ada dimmer pack yang dipasang secara permanen di dalam sebuah gedung pertunjukan, tetapi ada yang dirancang khusus untuk pentas keliling sehingga mudah dibawa kemana-mana.
mengendalikan intensitas cahaya secara otomatis yang disebut controler memory.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 5:01 PM
Home » Kelas X , SMK » Jenis Jenis Lampu Panggung Teater
Salah satu alat yang dibutuhkan dalam tata cahaya adalah lampu. Lampu dalam teater tidak mengacu pada kata lamp tetapi lantern. Kata lamp diartikan sebagai bohlam dan lantern sebagai lampu dan seluruh perlengkapan termasuk bohlam. Istilah lantern digunakan sebagai pembeda antara lampu panggung dengan lampu penerangan rumah. Setiap jenis lamp u memiliki karakter cahanya-nya sendiri. Bentuk lingkaran cahaya yang dihasilkan berbeda-beda dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan artistik yang berbeda. Untuk mendukung keperluan artistik penataan cahaya diperlukan asesoris lampu diperlukan. Aesoris lampu terkait dengan pewarnaan, pembentukan, penajaman, dan area pencahayaan. Lampu panggung mempunyai banyak jenis lampu. Akan tetapi, secara mendasar dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu flood dan spot. Flood memiliki cahaya dengan sinar menyebar sedangkan spot memiliki sinar menyorot terarah dan membentuk titik atau bulatan cahaya. Fungsi dari lampu panggung di antaranya adalah menghadirkan cahaya, memberi dimensi, menyinari objek tertentu, memberikan gambaran situasi lakon, dan mendukung gaya pementasan. Tata lampu panggung ditentukan jenis dan ukuran, disesuaikan tata letak, dan diarahkan penyinarannya untuk mencukupi kebutuhan artistik sebuah pementasan teater. Di bawah adalah jenis-jenis lampu yang digunakan dalam panggung teater. 1. Floodlight Flood light adalah lampu yang mempunyai kekuatan yang besar tanpa lensa. Bohlam dan reflektor diletakkan dalam sebuah kotak yang dapat diarahkan ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah untuk mengatur jatuhnya cahaya. Sinar cahaya yang dihasilkan menyebar membuat besaran area yang disinari tergantung dari jarak lampu terhadap objek. Beberapa kelemahan lampu floodlight diantaranya adalah karena sifatnya yang mengandalkan jarak membuat sinar cahaya mengabur pada objek yang jauh. Luas area penyinaran lampu flood sangat tergantung pada besar watt dan reflektor yang digunakan. Lampu flood efektif untuk menyinari backdrop atau objek dengan jarak dekat. Lampu flood yang menggunakan watt besar dan dikhususkan untuk menyinari backdrop disebut cyc-light.
2. Beamlight Lampu beam adalah lampu yang memiliki reflektor tapi tidak menggunakan lensa. Cahaya yang dihasilkan tidak melebar (sempit). Lampu beam digunakan seperti lampu PAR. Lampu ini mempunyai kemampuann mengubah ukuran cahaya, sehingga sering difungsikan sebagai lampu follow spot. Lampu beam bisa dipasangi filter warna.
4. Fresnel Fresnel merupakan lampu spot yang menggunakan reflektor spherical dan lensa fresnel. Pada bagian tengah lingkaran cahaya yang dihasilkan lebih terang dan meredup ke arah garis tepi cahaya. Pengaturan ukuran sinar cahaya dilakukan dengan menggerakkan bohlam dan reflektor mendekati lensa. Kekurangan dari lampu fresnel adalah intensitas cahaya tertinggi ada pada pusat lingkaran cahaya sehingga jika seorang pemeran berdiri agak jauk dari pusat lingkaran cahaya, maka ia kurang mendapat cukup cahaya. Karena sifat cahayanya yang sedikit menyebar, maka jika jarak lampu terlalu jauh dari objek sebaran cahayanya akan menerobos ke objek lain.
6. Pebble Convex Struktur lampu pebble convex sama dengan fresnel, perbedaannya terletak pada penggunaan adalah digunakannya lensa pebble convex. Pada mulanya, terdapat pula lampu semacam ini dengan menggunakan lensa planno convex dan disebut dengan lampu PC. Garis sinar cahaya yang dihasilkan berada di antara fresnel yang berkarakter lembut dan profile yang berkarakter tegas. Lampu ini sangat bermanfaat ketika garis sinar cahaya yang tegas tidak diperlukan sementara garis sinar cahaya yang lembut terlalu kabur. 7. Follow Spot Lampu follow spot adalah lampu yang dikendalikan langsung oleh operator untuk mengikuti gerak laku pemeran di atas panggung. Pengaturan besar kecilnya ukuran lingkaran sinar cahaya, fokus, dan warna diatur oleh operator. Lampu follow spot memerlukan dudukan (stand) khusus yang dapat diputar dan diatur tinggi rendahnya. Lampu follow spot menggunakan bohlam jenis discharge yang kuat menahan panas tinggi, mampu menahan goncangan dan dapat menghasilkan intensitas cahaya tinggi. Garis lingkaran sinar cahaya sangat jelas terlihat. Lampu ini biasanya mengikuti atau menyorot seorang pemeran secara khusus dalam areal khusus.
8. Lampu PAR PAR dari parabolic aluminized reflecto adalah lampu yang bohlam, reflektor, dan lensa terintegrasi. Unit lampu par menggunakan lensa parabolik. Ukuran diameter dan watt lampu par bermacam-macam, yang umum digunakan adalah par 36, 38, 46, 56, dan 64. Daya yang digunakan berkisar antara 50 watt sampai dengan 1000 watt. Besaran sinar cahaya yang dihasilkan tergantung dari ukuran diameter lampu. Sedang intensitas dan jarak cahaya tergantung dari besaran daya. Lampu par ditempatkan dalam wadah (housing) yang disebut par can atau kaleng par yang memungkinkan lampu untuk digerakkan, diarahkan, dan diberi warna. 9. Lampu Efek Lampu efek adalah lampu yang menghadirkan cahaya khusus untuk kepentingan tertentu. Misalnya, lukisan cahaya yang penuh fantasi, atau pencahayaan yang memiliki makna tertentu bagi para pemeran dan penonton, maka digunakan lampu efek yang dapat menciptakan berbagai macam lukisan cahaya tersebut. Terdapat macam lampu efek tetapi sangat tergantung kebutuhan dan kepentingan artistik pementasan.
11. Intelligent Lighting Intelligent lighting adalah lampu panggung yang memiliki kemampuan dikontrol otomatis atau mekanis, tidak seperti lampu konvensional lain. Lampu jenis ini memiliki kemampuan efek yang kompleks dan dapat diatur atau dirancang penggunaannya melalu sebuah program. Lampu ini sering disebut sebagai lampu otomatis, moving lights, dan moving heads. Kemampuan otomatis lampu ini tidak hanya dalam gerak dan pengarahan cahaya tetapi juga untuk efek yang lain seperti geser kanan-kiri, naik-turun, redup-terang, memilih gobo, memutar gobo, mengganti warna cahaya, mencampur warna cahaya, zoom, fokus, dan reset.
Jenis dan fungsi lampu panggung konvensional seperti profil, fresnel, par, dan efek dapat terwakili oleh lampu LED. Karena di setiap titik lampu telah terkandung cahaya merah, biru, dan hijau, sehingga lampu LED tidak membutuhkan filter untuk berganti warna.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 2:30 PM |