Alasan teks d topeng Museum Angkut termasuk tlho


RINGTIMES BANYUWANGI - Simak berikut materi tentang analisis afiksasi dari teks D'topeng Museum Angkut, mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 36.

Artikel ini dibuat untuk membantu adik-adik kelas 10 agar mudah memahami pembahasan tentang beberapa analisis kebahasaan, yakni afiksasi

Yuk segara buka halaman 36 buku Bahasa Indonesia, mari kita belajar bersama dengan memahami afiksasi beberapa kata yang ada pada teks D'topeng Museum Angkut.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal PAS UAS Matematika Kelas 10 SMA 2021

Dilansir dari Buku Sekolah Elektronik Bahasa Indonesia kelas 10 pada Senin, 25 Oktober 2021, berikut penjelasan tentang afiksasi dengan menentukan jenis, imbuhan dan kata dasar.

Perlu diketahui, salah satu aspek kebahasaan teks Laporan Hasil Observasi adalah adanya afiksasi pada kata yang digunakan. Berikut analisis beberapa kata afiksasi.

1. Pertunjukan
Jenis: nomina, imbuhan: pe(R)-an, kata dasar: tunjuk

2. Menguasai
Jenis: verba, imbuhan: me(N)-i, kata dasar: kuasa

Baca Juga: Istilah Tentang Pengertian Al-Quran dan Hadis, Materi PAI Kelas 10 Halaman 62

3. Berbeda
Jenis: verba, imbuhan: be(R)-, kata dasar: beda

Sumber: Buku Sekolah Elektronik


Page 2

4. Bereproduksi
Jenis: verba, imbuhan: be-, kata dasar: reproduksi

5. Dikenal
Jenis: verba, imbuhan: di-, kata dasar: kenal

6. Membantu
Jenis: verba, imbuhan: me(M)-, kata dasar: bantu

7. Menjauhkan
Jenis: verba, imbuhan: me(N)-kan, kata dasar: jauh

8. Menunjukkan
Jenis: verba, imbuhan: me(N)-kan, kata dasar: tunjuk

9. Mengobati
Jenis: verba, imbuhan: me(N)-i, kata dasar: obat

Baca Juga: Waves Are Against The Pier, Materi Bahasa Inggris Kelas 10 Halaman 75

10. Disaring
Jenis: verba, imbuhan: di-, kata dasar: saring

11. Bagian
Jenis: nomina, imbuhan:-an, kata dasar: bagi

12. Keunikan
Jenis: nomina, imbuhan: ke-an, kata dasar: unik

Sumber: Buku Sekolah Elektronik


Page 3

13. Keadaan
Jenis: nomina, imbuhan: ke-an, kata dasar: ada

14. Makanan
Jenis: nomina, imbuhan: -an, kata dasar: makan

15. Penglihatan
Jenis: nomina, imbuhan: pe(N)-an, kata dasar: lihat

Baca Juga: Ciri-ciri Kemerdekaan Beragama dan Penjelasan, Materi PKN Kelas 10 Halaman 58

16. Mengeluarkan
Jenis: verba, imbuhan: me(N)-kan, kata dasar: keluar

17. Pendengaran
Jenis: nomina, imbuhan: pe(N)-an, kata dasar: dengar

18. Penciuman
Jenis: nomina, imbuhan: pe(N)-an, kata dasar: cium

19. Pemakan
Jenis: nomina, imbuhan: pe-, kata dasar: makan

20, perdesaan
Jenis: nomina, imbuhan: pe(R)-an, kata dasar: desa

Baca Juga: Tabel Perbedaan Humor dan Anekdot, Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 89

Sumber: Buku Sekolah Elektronik


Page 4

Alasan teks d topeng Museum Angkut termasuk tlho

Pembahasan materi analisis afiksasi halaman 36 Bahasa Indonesia kelas 10 dalam salah satu teks Laporan Hasil Observasi. /unsplash.com/Green Chameleon

Pertanyaan

D'topeng Museum Angkut


Alasan teks d topeng Museum Angkut termasuk tlho

Sumber: http://indoturs.com/place/mengenal-sejarah-kebudayaan-di-d-topeng-kingdom-museum-kota-batu/


    D'topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan D'topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata inl seringkali disebut pula sebagai Museum Topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Narnun, D'topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, baut, logam, kain, dan keramik.

    Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian hesar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku.

    Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di Mopeng. Barang.barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.

    Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D'topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di Tiongkok dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (Tiongkok) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang Kerajaan Majapahit, koin VOC, dan kursi antik asal Jawa Tengah.

    Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D'topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D'topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan ilegal.

Sumber: http://istiqomahmaky.blogspot.co.id


Apa manfaat D'topeng?

Alasan teks d topeng Museum Angkut termasuk tlho

tanianatali40 tanianatali40

Jawaban:

Karena teks D'topeng Museum Angkut memiliki ciri-ciri yang tergolong dalam laporan hasil observasi

Penjelasan:

Ciri-ciri yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Harus mengandung fakta

2. Bersifat obyektif

3. Ditulis lengkap dan menyeluruh

4. Tidak memasukkan aspek menyimpang, mengandung prasangka, atau keberpihakan

5. Disajikan secara menarik, jelas, dan logis