Sekarang, ini hanya masalah teknis, dan G20 Orchestra telah mulai memecahkan masalah tersebut dan mengeksekusinya Show
Jakarta (ANTARA) - Coba Anda mengetik "best viola player" di mesin pencari Google, maka nama Yuri Bashmet selalu keluar di halaman pertama. Sebagai yang terbaik di dunia, pemain viola dari Rusia itu tentu sangat sibuk dan tidak bisa sembarangan menerima calon murid. Mungkin dari beberapa ratus yang mendaftar, ia hanya memilih satu dengan sensitivitasnya mendeteksi berlian mentah yang dapat dijadikan "superstar". Menjadi muridnya bukan hanya suatu keistimewaan, tapi juga suatu beban tanggung jawab yang besar. Salah satunya adalah Antonina Popras. Nah, Antonina yang cerdas, cantik, dan super berbakat akan ke Indonesia untuk menjadi bagian dari G20 Orchestra, sebuah orkes yang dibentuk dan dicetuskan oleh Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20. Mungkin itu adalah jawaban Rusia ketika saya mengirimkan surat kepada mereka agar mengirimkan pemain orkes terbaiknya untuk menjadi bagian dari G20 Orchestra. Selain itu, mereka juga mengirimkan Nikita Loginov, pemain trompet andal dari National Youth Symphony Orchestra yang anggotanya dipilih melalui audisi yang sangat ketat. Begitu juga Argentina, yang berhasil meyakinkan pemain flute Santiago Clemenz untuk datang. Walaupun sudah menjadi pemain principal di Orquesta Sinfonica de Salta, Clemenz tetap berkeliling menjadi solois di berbagai orkes lainnya. Baca juga: Ananda Sukarlan barengi Boston Symphony di Jakarta Di Indonesia, ia akan menjadi solois di karya "The Voyage to Marege", pada bagian yang sangat virtuosic karena menggambarkan konflik antara suku Aborigin Australia dengan para imigran Eropa. Pernah lihat video official-nya Michael Jackson "They don't care about Us" yang berlokasi di Brazil itu? Ada ratusan pemain drum, tapi apa yang aneh dari situ? Tidak ada satu pun drummer perempuan. Ada perempuan tapi mereka menari-nari, dan mengelu-elukan Michael saja. Ini disebabkan "stereotype" dari drummer itu adalah tentang kejantanan, kekuasaan, bahkan lambang brutalitas melalui ritme yang menghipnotis pendengarnya. Nah, anggapan itu akan diruntuhkan oleh G20 Orchestra, yang mendapatkan dua pemain perkusi andal dan mereka adalah perempuan. Mereka adalah lulusan Universitas Campinas yang departemen perkusinya terkenal mencetak pemain perkusi terbaik di Amerika Selatan, terutama dari kelas profesor Fernando Hashimoto, spesialis musik perkusi Brazil. Terbaik dari Indonesia Daftar pemain musik itu masih panjang, tapi jangan kira Indonesia tidak memiliki musikus sebaik mereka. Indonesia punya yang terbaik, tapi terus terang sampai dua minggu lalu saya belum mengenal, bahkan mendengar 90 persen nama yang mengunggah permainan mereka untuk audisi di YouTube dengan kata kunci "G20 Orchestra". Anda bisa dengarkan sendiri dan mencarinya dengan kata tersebut di YouTube, dan setelah membaca daftar nama musisi yang lolos di bawah artikel ini, Anda pasti setuju bahwa kualitas artistik mereka sangat mapan dan mumpuni. Saya sendiri sangat terkesima dengan kualitas beberapa musisi Indonesia yang mengikuti audisi, bahkan yang datang dari kota/provinsi yang tidak pernah saya bayangkan ada musik klasik di sana. Pasalnya, saya belum pernah menemukan audisi terbuka dan transparan dalam merekrut anggota orkestra di Indonesia, di mana semua orang dapat mendengarkan permainan para kandidat di YouTube. Baca juga: TRUST Orchestra luncurkan album simfoni orkestra dalam format digital Anggota biasanya dipilih melalui pertemanan atau rekomendasi. Kalaupun ada "audisi" hanyalah bersifat tertutup dan mereka audisi karena diberitahu rekannya. Itu sebabnya kita selalu melihat orang-orang yang sama di berbagai orkestra. G20 Orchestra yang rencananya dihelat 12 September 2022 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, sebagai langkah pemerintah Indonesia melalui inisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mendorong musik klasik di negeri ini. G20 Orchestra adalah warisan Indonesia untuk G20 ke depannya, dan bisa menjadi disrupsi di dunia musik klasik, dengan keanggotaan dari 18 negara (Saudi Arabia dan Turki untuk kali ini belum mengirimkan musisi) dan keseimbangan gender. Program itu juga tidak terpaku pada karya "yang itu-itu saja" di dunia musik klasik, tapi ada kesegaran dalam konten program. Targetnya adalah untuk mendapatkan separuh-separuh jumlah lelaki dan perempuan hanya meleset sedikit menjadi 34 lelaki dan 26 perempuan. Untuk itulah, G20 Orchestra 2022 ini membuka audisi terbuka bagi musisi Indonesia sebagai bentuk transparansi dan misi untuk dapat menemukan talenta-talenta muda di seluruh pelosok Indonesia, serta memberikan kesempatan terbuka dan sama kepada semua talenta terbaik Indonesia. Hasilnya sangat membanggakan, bahkan sangat sulit untuk hanya memilih sebagian dikarenakan kemampuan musik mereka yang luar biasa. Musisi Indonesia di G20 Orchestra kebanyakan tidak dikenal dalam "lingkaran musik klasik" dan bergabung dengan orkes-orkes di Jakarta. Apa karena mereka tinggal di luar kota? Apa karena mereka tidak memiliki koneksi yang cukup? Bahkan dari Amerika kita mendapatkan pemain viola Toby Winarto, yang berdarah 100 persen Indonesia tapi memang lahir dan berkewarganegaraan AS dan berkarir cukup cemerlang, yakni baru saja diterima di New World Symphony. Baca juga: Kelompok orkestra remaja Indonesia siap unjuk gigi di Wina Kita tidak akan tahu tentang Toby kalau tidak ada G20 Orchestra ini. Bukannya membanggakan diri, tapi saya ingat ketika saya kembali ke Indonesia pada tahun 2000 di mana saat itu belum ada kompetisi piano apalagi instrumen lainnya. Bagaimana seorang pianis bisa berkarir tanpa pembuktian dari kemenangan satu atau beberapa kompetisi? Adalah Pia Alisjahbana (pendiri Femina Group) yang meminta saya saat berkunjung ke Indonesia atas undangan Presiden Gus Dur tahun 2000 untuk membuat kompetisi piano bertaraf internasional sehingga lahirlah Cipta Award yang hanya bertahan dua kali penyelenggaraan. Pada tahun 2008 Pia Alisjahbana dan Dedi Panigoro dari MEDCO membangkitkannya kembali dan memberi nama baru yaitu Ananda Sukarlan Award (ASA). Setelah itu di tahun 2011 sebuah institusi di Surabaya, Amadeus Performing Arts, pimpinan Patrisna Widuri mengirim proposal untuk mendirikan Kompetisi Vokal Klasik "Tembang Puitik Ananda Sukarlan" (TPAS) yang saya terima dengan tangan terbuka. Para pemenang Semua solois G20 dari Indonesia terdiri dari pemenang kompetisi piano ASA (Calvin Abdiel Tambunan) dan TPAS (dua soprano Mariska Setiawan & Pepita Salim, tenor Nick Lukas dan bariton Kadek Ari Ananda). Sejak 2020, ASA maupun TPAS yang mampu menghasilkan musikus klasik andal dari Indonesia telah diambilalih Kemendikbudristek di bawah Menteri Nadiem Makarim. Hal itu dilakukan demi memetakan bakat-bakat musik klasik di Indonesia sebagai aset budaya dan dibudidayakan di acara-acara seperti G20 ini. Saya selalu bertanya-tanya, dengan penduduk 250 juta lebih, kenapa Indonesia tidak bisa mendapatkan 70-an musisi berkualitas prima untuk membuat orkestra kelas dunia? Baca juga: Orkestra "warna-warni" Ifa Fachir untuk perempuan Indonesia Sekarang, kita tahu mengapa dan bagaimana mengatasinya. Sekarang, ini hanya masalah teknis, dan G20 Orchestra telah mulai memecahkan masalah tersebut dan mengeksekusinya. Dengan G20 Orchestra, Indonesia telah membuka babak baru. Sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi para menteri kebudayaan G20, ada 40-an pemusik muda dunia berkumpul dan bergabung bersama 30 musikus Indonesia. Mereka akan bermusik bersama, saling mendalami budaya negara lain dari sejak sarapan sampai makan malam, bahkan mungkin mengobrol sampai malam. Mereka saling tukar pikiran tentang masa depan musik, mulai dari masalah ketenagakerjaan di dunia musik, komunikasi dan relevansi musik dengan penonton dan masyarakat luas hingga isu keberagaman dan inklusi. Semuanya merupakan isu lintas generasi, lintas pandangan politik, latar belakang budaya, gender, ras dan bangsa. Mereka yang dari Eropa, tempat lahirnya musik klasik dan kuat memegang tradisi berbaur dengan mereka dari Asia dan Afrika yang sama sekali tidak terikat tradisi musik klasik sehingga lebih bebas berinovasi. Semua itu demi masa depan kita bersama. Semoga dengan mengenal budaya lain secara lebih dalam, para musikus makin menguatkan identitas masing-masing sebagai seniman berintegritas dan berkualitas, terutama untuk musikus Indonesia demi menyalakan sinar musik klasik Indonesia ke hadapan dunia. Semoga inisiasi G20 orchestra dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini bisa menjadi sebuah awal dari G20 Orchestra lainnya di tahun - tahun berikutnya di masa presidensi negara lainnya. Baca juga: Orkestra OCAS kejutkan warga Ambon Berikut musikus instrumen gesek Indonesia yang terpilih untuk G20 Orchestra:
Violin Glen Afif Ramadan - Amadea Nathania Pranoto
Cadangan Violin Viola Cadangan Viola Cello Cadangan cello Kontrabas Kami juga memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada para musikus muda belia yang menunjukkan kualitasnya yang sangat menjanjikan, tapi saat ini belum dapat kami terima menjadi bagian dari G20 Orchestra karena pengalaman mereka yang masih kurang dalam bermain di orkes. Untuk acara-acara lain, kami pasti akan mengingat nama-nama di bawah ini dan mengajaknya untuk berpartisipasi : Musikus muda *) Ananda Sukarlan adalah pianis, komponis, pendiri & direktur artistik G20 Orchestra COPYRIGHT © ANTARA 2022 Apa itu Orkestra Simfoni?Orkestra simfoni merupakan orkestra dengan jumlah musisi terbesar yang mencapai hingga 100 orang. Melansir Ensiklopedia Jakarta, pada awalnya, musik orkestra hanya ditampilkan bagi kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan, bahkan mereka mempekerjakan grup orkestra dan komposernya sendiri.
Apa itu simfoni?KelasMusik.Com – Dalam musik klasik barat, sebuah simfoni adalah sebuah komposisi musik yang panjang, dan hampir semuanya ditulis untuk orkestra. “Symphony” tidak menyatakan secara langsung sebuah bentuk khusus meskipun dibuat menurut prinsip-prinsip sonata.
Apa yang dimaksud dengan orkes simfoni?Theater Orchestra atau Light Music Orchestra, adalah satuan musik sejenis simfoni dengan mengikutsertakan alat musik saxofon dan combo band. Philharmonic Orchestra, adalah orkes lengkap yang merupakan menggunakan alat musik yang lebih beragam dari musik simfoni.
Apa saja simfoni paling populer versi Aaron Green?Aaron Green, seorang kritikus musik di majalah musik klasik Andante, menyusun 10 simfoni paling populer versi Aaron Green ini, memiliki gaya musikal yang bervariasi. Berikut kesepuluh simfoni tersebut: 1. Mahler Symphony No. 9 in D Major
Apa bedanya simfoni dan orkestra?Jawaban. Symphony adalah bagian dari musik klasik Barat yang dimainkan oleh orkestra, sementara Orchestra adalah sekelompok musisi klasik Barat yang sering bermain simfoni..
Symphony Orchestra itu apa?Orkes atau Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Mereka biasanya memainkan musik klasik. Orkes yang besar kadang-kadang disebut sebagai "orkes simfoni" atau "orkes filharmoni".
Berapa banyak anggota orkestra?Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Mereka biasanya memainkan musik klasik. Orkestra yang besar kadang-kadang disebut sebagai "orkestra simfoni". Orkestra simfoni memiliki sekitar 100 pemain, sementara orkestra yang kecil hanya memiliki 30 atau 40 pemain.
Siapa saja konduktor orkestra?Toscanini, Furtwängler, Karajan, Carl Zeiss, Georg Solty, Kleiber, Klemperer, Bernstein, Walter, Celibidake, Furtwängler. 20 dari Bernstein ke Karajan Kami memperkenalkan nama konduktor 10 yang bersinar abad ini. Tahun ini adalah hari peringatan kelahiran Leonard Bernstein 100.
Lima Orkestra Besar Amerika Serikat adalah lima orkestra simfoni yang memimpin lapangan dalam "Keunggulan Musikal, Kaliber Musik, Total Minggu Kontrak, Upah Dasar Mingguan, Jaminan Rekaman, dan Liburan Membayar" [1] Ketika istilah tersebut memperoleh mata uang dalam mata uang dalam Akhir 1950 -an dan selama beberapa tahun sesudahnya. [2] [lebih baik & nbsp; sumber & nbsp; dibutuhkan] dalam urutan dasar, mereka adalah: [3]Big Five orchestras of the United States are the five symphony orchestras that led the field in "musical excellence, calibre of musicianship, total contract weeks, weekly basic wages, recording guarantees, and paid vacations"[1] when the term gained currency in the late 1950s and for some years afterwards.[2][better source needed] In order of foundation, they were:[3]
Origins[edit][edit]Istilah "Big Five" diciptakan sekitar waktu ketika rekaman bermain lama tersedia, siaran radio orkestra reguler berkembang, dan lima orkestra yang membentuk grup ini memiliki seri konser tahunan di New York City. Pada pertengahan abad ke-20, dengan rekaman dan siaran radio yang didominasi oleh ansambel Pantai Timur, orkestra paling menonjol dikenal sebagai "Tiga Besar": New York, Boston, dan Philadelphia. Sementara label ini masih digunakan pada akhir 1950 -an (mis. Newsweek, 17 Februari 1958), prestise yang berkembang dari orkestra Cleveland di bawah George Szell dan Chicago Symphony Orchestra di bawah Fritz Reiner pada saat ini melihat "Tiga Besar" menjadi The the "Lima Besar". [9] Penggunaan modern [sunting][edit]Orang -orang masih merujuk pada "Lima Besar", tetapi banyak yang menganggap klasifikasi sudah ketinggalan zaman. [10] Beberapa kritikus telah menyarankan bahwa eselon teratas diperluas, termasuk Michael Walsh di majalah Time pada tahun 1983; [3] [11] dan Mark Swed di Los Angeles Times, 2005. [12] Di antara orkestra yang diusulkan untuk dimasukkan. , [15] Orkestra Simfoni Nasional (Washington, D.C.), [15] Orkestra Minnesota (Minneapolis), [16] dan Orkestra Simfoni St. Louis. [17] Tujuh orkestra Amerika diberi nomor di antara 20 besar dunia dalam jajak pendapat kritikus 2008 oleh Gramophone. Mereka, dalam urutan peringkat, Chicago Symphony Orchestra (5th), Cleveland Orchestra (7th), Los Angeles Philharmonic (8), Boston Symphony Orchestra (11), New York Philharmonic (12), San Francisco Symphony (San Francisco Symphony (San Francisco Symphony, The San Francisco Symphony, San Francisco Symphonyco San Francisco San Francisco San Francisco (13), dan Metropolitan Opera Orchestra (New York City) (ke -18). [18] Pada abad ke -21, beberapa pengamat orkestra Amerika menunjukkan bahwa penunjukan "lima besar" tidak lagi bermakna. Gary Hanson, mantan direktur eksekutif Cleveland Orchestra, berkomentar pada tahun 2013 bahwa reputasi orkestra pernah menjadi faktor penting dalam "kemampuannya untuk bersaing untuk bakat", yang berarti "ada hubungan langsung antara reputasi dan kualitas." [10] Mobilitas geografis musisi, kelangkaan kontrak rekaman orkestra utama, dan adanya orkestra sepanjang tahun di lebih banyak kota Amerika telah mengurangi pentingnya prestise yang pernah dikaitkan dengan Lima Besar. The New York Times menyarankan bahwa "iklim dan biaya hidup cenderung mencari dalam pilihan majikan musisi sebagai terkenal bersejarah orkestra." [10] Selain itu, ketersediaan sejumlah besar musisi muda berbakat digambarkan sebagai " Leveling Factor "yang meningkatkan kualitas semua orkestra Amerika. [10] Lihat juga aslinya][edit]
References[edit][edit]
Bacaan lebih lanjut [sunting][edit]
Apa orkestra simfoni terbaik di dunia?Orkestra Simfoni Terbaik Dunia. 1 Royal Concertgebouw Orchestra, Amsterdam. Gambar hiroyuki ito/getty. The Royal Concertgebouw telah menampilkan musik klasik sejak 1888. The ... 2 Berlin Philharmonic. 3 Wina Philharmonic. 4 London Symphony Orchestra. 5 Chicago Symphony Orchestra. Lebih banyak item
Apa 10 orkestra paling populer di Rusia?1 Mariinsky Theatre Orchestra 2 Moscow Chamber Orchestra 3 Moscow City Symphony Orchestra 4 Moscow Philharmonic Orchestra 5 Moscow State Symphony Orchestra 6 Moscow Symphony Orchestra 7 Moscow Virtuosi 8 Murmansk Philharmonic Orchestra 9 National Philharmonic of Russia 10 Novosibirsk Youth Symphony Orchestra More items...
Apa orkestra Lima Besar di Amerika?Lima orkestra besar adalah 5 orkestra terpenting di AS. Ini adalah orkestra di New York, Boston, Philadelphia, Cleveland dan Chicago. Apakah klasifikasi ini masih mutakhir, bagaimanapun, diperdebatkan. Orkestra mana yang merupakan orkestra lima besar?
Berapa banyak pendengar yang dimiliki New York Philharmonic?Setiap musim mereka mencapai sekitar 50 juta pendengar. NYPO juga merupakan anggota "Lima Besar," yang merupakan lima orkestra terkemuka di negara ini. #7 - Boston Symphony Orchestra
Apa yang dianggap sebagai orkestra simfoni terbaik di dunia?10 orkestra terbaik di dunia. Apa simfoni Lima Besar?Dalam urutan yayasan, mereka adalah:.. New York Philharmonic (1842). Boston Symphony Orchestra (1881). Chicago Symphony Orchestra (1891). Philadelphia Orchestra (1900). Cleveland Orchestra (1918). Siapa orkestra terhebat di dunia?Orkestra Terbaik di Dunia: Top 10 Terbaik.. Wina Philharmonic..... Berlin Philharmonic..... Orkestra Simfoni London..... La Philharmonic..... Orkestra Zaman Pencerahan..... The Royal Concertgebouw..... Chicago Symphony Orchestra..... Orkestra Aurora .. Apa nama enam orkestra terkenal?Selamat datang di Gramophone ..... 1 Royal Concertgebouw .. 2 Berlin Philharmonic..... 3 Wina Philharmonic..... 4 London Symphony Orchestra..... 5 Chicago Symphony Orchestra..... 6 Orkestra Simfoni Radio Bavarian..... 7 Cleveland Orchestra..... 8 Los Angeles Philharmonic..... |