ReporterMinggu, 30 Januari 2022 10:09 WIBSeekor
Surili Jawa (Presbytis comata) di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, 18 September 2016. Surili Jawa hidup di Taman Nasional dan Konservasi , seperti Surili sering ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Halimun-Salak, Hutan Lindung Situ Lembang, Cagar Alam Kawah Kamojang, dan Cagar Alam Rawa Danau. ANTARA/Sigid Kurniawan Show
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 30 Januari, masyarakat peduli lingkungan memperingati Hari Primata Indonesia. Semodel dengan kebanyakan hari peringatan spesies dan lingkungan lainnya, Yayasan Kehati mengatakan peringatan Hari Primata Indonesia dilatarbelakangi dengan keprihatinan terhadap kondisi primata di Indonesia. Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan Kehati Rika Anggraini mengatakan selain perlindungan terhadap individu dan spesies, edukasi untuk menumbuhkan kepedulian terhadap primata harus terus dibangun, terutama kepada masyarakat yang tinggal di dekat habitat mereka. "Masyarakat harus diberikan pemahaman bahwa banyak keuntungan yang didapat, jika hidup selaras dengan hutan dan satwa yang tinggal di dalamnya, termasuk primata,” ujar Rika, dalam keterangannya, Ahad, 30 Januari 2022. Hari Primata Indonesia tercetus atas keprihatinan maraknya perdagangan ilegal primata Indonesia. Catatan ProFauna menyebutkan bahwa perdagangan primata di Indonesia cukup tinggi. Lebih dari 95 persen primata yang diperdagangkan di Indonesia adalah hasil tangkapan dari alam. Fakta tersebut jelas mengkhawatirkan keberlangsungan hidup primata di Indonesia. Sudah menjadi fakta bahwa menurunnya populasi primata di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor. Selain perdagangan ilegal, penyebab lainnya adalah rusaknya habitat akibat bencana alam, alih fungsi lahan, perburuan liar, dan lain-lain. Belum lagi contoh fakta bahwa 78 persen sebaran populasi orang utan berada di luar wilayah konservasi. Rika menambahkan bahwa istilah tak kenal maka tak sayang juga berlaku pada pelestarian satwa di Indonesia. Banyak primata yang merupakan satwa endemik alias hanya terdapat di Indonesia. Saat ini diketahui 59 spesies dari 11 genus satwa primata mendiami berbagai tipe habitat alaminya (Roos et al. 2014). Jumlah tersebut termasuk jenis primata yang dilindungi dan endemik. Indonesia memiliki 12 persen dari total satwa di dunia, dimana jumlah spesies primata di Indonesia menempati urutan ketiga setelah Brasil dan Madagaskar. Baca: Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. Rekomendasi Berita5 Fakta Menarik Taman Nasional Gunung Halimun Salak1 hari lalu5 Fakta Menarik Taman Nasional Gunung Halimun SalakTaman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGS) menjadi tempat favorit bagi wisatawan berkunjung. Apa saja hal menarik di taman nasional ini? Konservasi Melalui Taman Nasional, Upaya Mencintai Satwa dan Puspa di Indonesia4 hari laluKonservasi Melalui Taman Nasional, Upaya Mencintai Satwa dan Puspa di IndonesiaKonservasi di Indonesia bukan sesuatu yang baru. Sebagian besar kawasan konservasi sudah dibentuk sejak pemerintah Belanda. Berkolaborasi Menjaga Kearifan Lokal42 hari laluBerkolaborasi Menjaga Kearifan LokalIndonesia sebagai negara megabiodiversitas, saatnya melirik dengan serius keanekaragaman hayati dari sisi genetiknya. Sumberdaya Genetika dan Penguasaan Bioteknologi Pilar Pembangunan Hijau Indonesia42 hari laluSumberdaya Genetika dan Penguasaan Bioteknologi Pilar Pembangunan Hijau IndonesiaIndonesia memiliki potensi sumber daya modal pembangunan KKP Gandeng KEHATI Kelola Mangrove dan Kawasan Konservasi47 hari laluKKP Gandeng KEHATI Kelola Mangrove dan Kawasan KonservasiKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) di bidang pengelolaan ruang laut dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). Mengawal Hulu ke Hilir Kedaulatan Pangan Indonesia53 hari laluMengawal Hulu ke Hilir Kedaulatan Pangan Indonesia Adanya penganekaragaman konsumsi pangan maka masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja. Gandeng KEHATI, KKP Kelola Mangrove dan Kawasan Konservasi10 September 2022Gandeng KEHATI, KKP Kelola Mangrove dan Kawasan KonservasiKEHATI mendukung pemanfaatannya untuk penguatan ekowisata dan pusat pembelajaran mangrove. Sepasang Owa Jawa Dilepasliarkan di Cagar Alam Gunung Tilu Bandung6 September 2022Sepasang Owa Jawa Dilepasliarkan di Cagar Alam Gunung Tilu BandungSepasang owa jawa yang dilepaskan ke Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, itu hasil rehabilitasi Pusat Rehabilitasi Primata Jawa. Saatnya 'Move on' untuk Kedaulatan Pangan6 September 2022Saatnya 'Move on' untuk Kedaulatan Pangankewajiban semua pihak untuk kembali menjamin kedaulatan pangan. Tempo - KEHATI Gelar Diskusi Mewujudkan Kedaulatan Pangan Indonesia5 September 2022Tempo - KEHATI Gelar Diskusi Mewujudkan Kedaulatan Pangan IndonesiaDiskusi ini diharapkan dapat memberikan masukan pada tujuan strategis penyelenggaraan KTT G20, yaitu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Tanggal 30 Januari memperingati hari apa?Sebelum mengetahui sejarah peristiwa 30 Januari yang diperingati sebagai Martyrs Day, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Martyrs Day. Martyrs Day atau Hari Martir adalah perayaan untuk memberikan penghormatan pada pahlawan dan rakyat yang gugur di masa perjuangan kemerdekaan India.
30 Januari 2022 memperingati hari apa?World Leprosy Day atau hari kusta sedunia diperingati bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi penderitanya agar dapat hidup layak, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kusta serta mengatasi stigma yang berada di masyarakat.
31 Januari diperingati sebagai hari apa?Setiap tanggal 31 Januari merupakan peringatan hari kusta sedunia, dimana pada tahun 2022 tema yang diangkat yaitu "......
30 Desember hari peringatan apa?Salah satu momen yang ditunggu oleh para penggemar BTS pada tanggal 30 Desember 2021 adalah Hari Ulang Tahun personel yang dikenal dengan nama "V".
|